JK nilai koalisi permanen Prabowo cuma buat bagi-bagi menteri
Merdeka.com - Partai koalisi pengusung pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa mendeklarasikan Koalisi Merah Putih kemarin, Senin (14/7). Dalam koalisi tersebut terdapat beberapa partai seperti, Gerindra, Golkar, PPP, PKS dan PAN, tetapi Partai Demokrat mengatakan tidak tergabung.
Pendamping calon presiden Joko Widodo (Jokowi), Jusuf Kalla (JK) menilai, Koalisi Merah Putih hanya salah satu bentuk dari dinamisnya perpolitikan di Indonesia. Dia menyakini koalisi permanen itu tidak akan mengganggu konsentrasi dirinya dan pasangannya.
"Ndak. Ndak (ganggu). Selalu saya katakan, politik sangat dinamis. Hari ini boleh koalisi dengan A, bulan depan bisa dengan B. Sesuai dengan situasi yang ada," jelasnya di kediamannya, Jalan Lembang nomor 9, Menteng, Jakarta Pusat.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang pecat Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
JK mengungkapkan, koalisi permanen tidak akan berlangsung lama jika pasangan yang mereka usung kalah. Sebab banyak partai pengusung Prabowo-Hatta yang ingin merapat kepada partai pengusung Jokowi-JK.
"Ya itu sama sekali tidak. Karena seperti tadi, sudah banyak ingin bersama-sama kita. Bagaimana jadinya mau permanen kalau sudah ada keinginan untuk bersama-sama," ungkapnya.
Dia menambahkan, semangat untuk membangun koalisi ini hanya sebagai langkah antisipasi jika Prabowo - Hatta menang. Sehingga dapat mengamankan kepastian kursi menteri untuk masing-masing partai.
"Ya mungkin harapannya kalau menang, bikin kabinet bersama-sama. Itu biasa saja," tutup JK.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaKemarin, Jokowi sempat menyinggung ada pihak yang meninggalkannya jelang purna tugas.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi isu yang menyebut PDI Perjuangan (PDIP) masuk ke dalam kabinet Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaTernyata ada makna spesial dalam perubahan nama koalisi pendukung Prabowo ini.
Baca SelengkapnyaPuan menegaskan Jokowi bukan ketua umum partai politik dan ketua koalisi.
Baca SelengkapnyaHalim menyebut, bahwa PKB adalah koalisi pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menilai ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaJazilul mengaku, juga belum menerima informasi pasti mengenai perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaRomahurmuziy menganggap Koalisi Indonesia Bersatu sudah bubar
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dikabarkan menitipkan nama menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPrabowo lantas menyinggung PKB saat Pemilu lalu yang bersebrangan dengan kubunya
Baca Selengkapnya