Jokowi Diingatkan Pilih Menteri yang Berpengalaman Atasi Konflik Sosial
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo memberi sinyal bahwa kabinet baru pemerintahannya akan diumumkan dalam waktu dekat tak lama setelah pelantikannya. Sinyal itu juga diberikan oleh Jokowi lewat postingan media sosial instagram milik Jokowi.
Lewat postingan itu, dia mengatakan agar warganet bersabar karena sebentar lagi akan diumumkan, tinggal menunggu waktunya.
Namun demikian, dalam memilih siapa menteri di kabinet kedua ini, Presiden Jokowi harus memilih anak buahnya yang mampu mengatasi konflik sosial dan menangani potensi disintegrasi yang terjadi belakangan ini.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Apa yang sebenarnya diunggah Jokowi di Instagram? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023. Sementara itu, bagian komentar juga dibanjiri dengan warganet yang meminta bantuan Jokowi untuk kembali mengangkat kasus Jessica-Mirna agar diusut tuntas.'Pak tolong angkat kasus jessica, ini kemauan rakyat,' tulis akun @scarlattinoj***.
-
Siapa yang dilantik Jokowi sebagai Menteri Kominfo? Budi Arie Setiadi dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika saat ini.
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
"Saya kira ini wajib memilih menteri yang berkualitas, karena kalau kita bicara masalah konflik sosial memang harus diselesaikan, kasus seperti Aceh, Papua, harus jadi perhatian betul Presiden," ujar Pengamat Politik dari Indo Barometer Muhammad Qodhari ketika dihubungi wartawan, Sabtu (19/10/2019).
Tak hanya itu, lanjut dia, Presiden Jokowi juga harus mampu memilih menteri yang mengerti masalah kekinian. Misal seperti potensi konflik di wilayah-wilayah rawan gejolak sosial. Seperti yang terjadi di Aceh yg terbilang sensitif benturan.
Yang paling penting adalah masalah-masalah seperti yang terjadi saat ini, mengenai intoleransi, radikalisme, dan konflik sosial akar rumput. Karena Ini umumnya sering muncul. Seperti masalah Papua bukan hanya masalah di keamanan saja, tetapi lebih kepada intoleransi dan radikalisme.
"Saya kira ini masalah besar ini, yang harus benar benar diperhatikan," kata dia.
Kunci dari masalah masalah di atas itu adalah ada di Kementerian-kementerian dalam hal ini anak buah Jokowi di Kabinet periode dua ini. Kabinet Jokowi bisa belajar dari penyelesaian konflik di Aceh sedikit banyak memberi pengalaman empiris.
Kementerian-kementerian tertentu memiliki peran sentral dalam mencegah terjadinya konflik sosial yang kerap muncul di kalangan masyarakat. Misalnya di Kemendikbud ada Diknas, ini yang memiliki peran, dalam hal ini memberikan pemahaman agar tidak terjadi permasalahan permasalahan sosial.
Untuk itu peran Menteri di periode kedua ini bisa mengatasi persoalan persoalan sosial yang dapat memicu konflik. "Masalah masalah menjadi pekerja rumah ini di periode kedua ini bisa diselesaikan melalui pendekatan pendekatan yang baru. "Jangan pakai rumusan yang pertama di periode kedua ini," ujar Qodari.
Di timur Indonesia masih punya masalah di Papua, di Barat punya pengalaman konflik sosial berkepanjangan di Aceh. Pengalaman di Aceh harus harus jadi perhatian serius Jokowi Amin.
Maka menterinya harus kuat, agar kedua isu itu bisa dikelola dengan aman. Jangan sampai terjadi terjadi lagi konflik intoleransi dan radikalisme ini di kemudian hari," ujar dia.
Termasuk, lanjut dia, Jokowi perlu memiliki menteri, yang memiliki kemampuan lobi di level internasional. Salah satunya, seperti konflik yang mencuat di kalangan internasional.
"Persoalan Papua, Aceh, yang terjadi bukan hanya masalah ekonomi saja. Maka pembantu Presiden Jokowi harus bisa menyelesaikan masalah masalah yang terjadi, pendekatan nya bukan lagi seperti pendekatan yang pertama," tutup Qodari.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) siap jika dimintai saran untuk penyusunan menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Menurutnya, sekadar memberi saran saja tidak masalah.
Baca SelengkapnyaJokowi baru saja melantik 3 menteri dan 1 wakil menteri. Tak hanya itu, Jokowi juga menambah 3 badan baru di akhir masa jabatannya.
Baca SelengkapnyaReshuffle kabinet saat ini masih hak prerogatif Jokowi sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaNantinya pemerintahan akan diisi para ahli yang mempunyai keahlian di bidang tertentu.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bila ada kebutuhan perubahan kabinet, dirinya akan melakukan reshuffle.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta komunikasi terus dijalin untuk kepentingan transisi ke pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaSelain empat menteri, Jokowi dikabarkan juga akan melantik dua kepala badan di Istana besok.
Baca SelengkapnyaInformasi yang beredar ada tiga nama dari PDIP yang digadang masuk bursa kabinet.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, untuk nomenklatur kementerian juga sudah mulai disusun oleh Prabowo.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi nantinya akan memberikan arahan dan para menteri koordinator akan menyampaikan laporan guna memberikan gambaran bagi pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPelantikan para menteri akan dilakukan sehari setelah Prabowo resmi menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden terlebih dulu mengucapkan rasa terima kasihnya atas kerja sama yang baik selama kepemimpinannya.
Baca Selengkapnya