Jokowi Tak Merasa Rugi Dipecat Dari PDIP: Coba Pikir Secara Logika
Tak terlalu panjang lebar, Jokowi menilai, namanya yang diseret dalam persidangan adalah hal yang biasa.

Tersangka suap, Hasto Kristiyanto menyebut nama Joko Widodo dalam eksepsi di sidang Tipikor, Jumat (21/3). Lalu, bagaimana reaksi Jokowi namanya diseret oleh Hasto?
Tak terlalu panjang lebar, Jokowi menilai, namanya yang diseret dalam persidangan adalah hal yang biasa.
"Biasa," ucap Jokowi singkat kepada sejumlah awak media di kediaman pribadi Jalan Kutai Utara No 1, Sumber, Solo, Kamis (27/3).
Dalam sidang tersebut Hasto juga mengeklaim puncak intimidasi yang dia terima terjadi saat PDIP memecat Jokowi. Dengan adanya keputusan itu membuat kasus Harun Masiku kerap dikaitkan dengan dirinya dan PDIP.
Apa Kata Jokowi?
Jokowi pun heran dengan pernyataan Hasto Kristiyanto tersebut.
"Lha wong mengancam untuk tidak dipecat itu gunanya apa? Untungnya apa, ruginya apa? Itu lho. Wong dipecat juga biasa-biasa saja," tandasnya.
"Hahaha. Apa coba? Coba dipikir secara logika, secara logika," tandasnya menambahkan.
Hasto Kristiyanto kembali menjalani persidangan Jumat (21/3) lalu. Dalam berkas eksepsinya, Hasto sempat mempertanyakan kasus tersangka Harun Masiku yang selalu menjadi instrumen penekan yang ditujukan kepada dirinya.
Hasto menyeret nama Jokowi dalam sidang nota keberatan atau eksepsi atas dakwaan kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan di Pengadilan Tipikor tersebut.
Hasto Merasa Terima Ancaman
Hasto mengaku menerima ancaman akan jadi tersangka apabila Jokowi dipecat dari PDIP.
"Bahwa sejak Agustus 2023 saya telah menerima berbagai intimidasi dan semakin kuat pada masa-masa setelah Pemilu Kepala daerah Tahun 2024," ujar Hasto membacakan eksepsinya.
Hasto menuturkan puncak intimidasi terjadi saat PDIP resmi memecat Jokowi.
Menurut dia, keputusan partai tersebut memantik amarah sehingga kasus dugaan suap penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024 untuk kepentingan Harun Masiku (buron) digunakan sebagai alat menekan.