Kampanye di Makassar, Prabowo Kenang Momen Pilpres 2019 Kalahkan Jokowi di Sulsel
Hal itu disampaikan Prabowo saat Silaturahmi Relawan Prabowo-Gibran se-Sulsel di GOR Sudiang Makassar.
Hal itu disampaikan Prabowo saat Silaturahmi Relawan Prabowo-Gibran se-Sulsel di GOR Sudiang Makassar.
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengenang momen ketika diriny mengalahkan Joko Widodo (Jokowi) di Sulawesi Selatan (Sulsel) saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal itu disampaikan Prabowo saat Silaturahmi Relawan Prabowo-Gibran se-Sulsel di GOR Sudiang Makassar, Jumat (2/2).
Saat Silaturahmi Relawan se Sulsel, Prabowo didampingi sejumlah tokoh seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Tak hanya itu, tokoh Sulsel seperti Aksa Mahmud yang merupakan Founder Bosowa Grup tampak di atas panggung menemani Prabowo.
Dalam orasi politiknya, Prabowo mengatakan dua kali dikalahkan oleh Jokowi di pertarungan Pilpres. Meski dua kali kalah, Prabowo mengenang bisa meraih suara terbanyak di Sulsel saat Pilpres 2019.
"Memang dua kali kalah di Pilpres lawan Pak Jokowi. Tapi saya menang di Sulsel," ujarnya dalam orasi politiknya.
Prabowo mengapresiasi hingga saat ini masyarakat Sulsel masih percaya dan mendukungnya. Prabowo menyebut masyarakat Sulsel pribadi tangguh, tidak mengenal menyerah dan setia.
"Saya mantan prajurit dan selama pengabdian saya di tentara, saya melihat prajurit berasal dari Sulsel adalah prajurit-prajurit yang tangguh, berani. Memang rakyat Sulsel berani-berani dan tangguh-tangguh dan tidak pernah mengenal menyerah dan punya sifat setia sampai akhir," tegasnya.
Prabowo pun mengingatkan kepada relawan, tersisa 12 hari lagi menuju hari pencoblosan. Prabowo menyebut tanggal 14 Februari 2024 merupakan tugas besar bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Dua belas hari lagi tanggal 14 Februari, setiap warga negara akan melaksanakan kedaulatan rakyat, kedaulatan ada ditangan rakyat. Tetapi kedaulatan itu anda laksanakan, kita laksanakan sekali dalam lima tahun," tuturnya.
Untuk itu, Prabowo ingin rakyat Indonesia tidak salah dalam memilih pemimpin. Ia beralasan, jika salah memilih memimpin akan membuat Indonesia tidak kuat.
"Rakyat Indonesia tidak boleh salah pilih, karena salah pilih berarti mungkin tidak hanya lima tahun, tetapi bertahun-tahun masa depan kita nanti tidak akan kuat," kata Prabowo.
Prabowo yang juga Menteri Pertahanan ini menyinggung pemimpin sebelumnya yang kurang berani dan pandai menjaga kekayaan negara. Ia menyebut kekayaan alam Indonesia sering dibeli murah oleh negara lain.
"Kita harus mengerti dan pahami bahwa negara kita diberi karunia oleh Yang Maha Kuasa kekayaan yang berlimpah-limpah, kekayaan yang luar biasa. Tetapi terkadang pimpinan Indonesia kurang berani, kurang pandai untuk menjaga kekayaan-kekayaan itu," kata Prabowo.
Dalam orasinya, Prabowo menyanjung Presiden Jokowi yang melanjutkan pemimpin pendahulunya. Ia pun berjanji akan melanjutkan program hilirisasi Presiden Jokowi.
"Kita siap melanjutkan garisnya Presiden Jokowi. Kita Koalisi Indonesia Maju (KIM) tidak mau lagi memberi, menjual kekayaan kita murah ke negara lain," ucapnya.
Menurut Prabowo, bangsa yang baik dan terhormat adalah bangsa yang menghormati pemimpin-pemimpinnya
Baca SelengkapnyaMK Panggil 4 Menteri Jokowi ke Sidang Sengketa Pilpres, TKN Prabowo: Apa yang Dikhawatirkan?
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku, dipersiapkan oleh Presiden Jokowi sebagai pemimpin Indonesia selanjutnya.
Baca SelengkapnyaMeskipun, Jokowi menekankan, harus sesuai dengan aturan
Baca SelengkapnyaKendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto resmi menyandang gelar jenderal kehormatan, Rabu (28/2).
Baca Selengkapnya