Kata Anies-Sandi Pilgub DKI jadikan ajang taruhan

Merdeka.com - Momen Pilgub DKI Jakarta tak hanya dijadikan ajang pesta demokrasi. Pertarungan antara pasangan petahana dan penantang ini juga dimanfaatkan oleh pihak lain untuk dipertaruhkan. Tak jarang, kemenangan para kandidat pun diperjudikan dengan uang atau barang.

Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan pun tampak terkejut saat mendengar pertarungannya merebut kursi DKI 1 dibuat bahan taruhan. Anies tak menyangka bahwa dirinya menjadi bahan taruhan para bandar judi.

"Ada? Saya enggak pernah ngikutin deh bandar-bandar begitu," kata Anies sambil tertawa di Jakarta, Selasa (18/4).

Hal yang sama pun diungkapkan Sandiga saat ditanya awak media terkait dirinya menjadi bahan taruhan para penjudi.

"Saya enggak percaya dengan judi," kata Sandiaga.

Terlepas dari itu semua, Sandiaga optimis bisa memenangkan putaran kedua ini. Dia juga tak mau terbawa euforia yang katanya banyak memasang taruhan kemenangan Anies-Sandi.

"Jangan sampai kita euforia karena menurut saya jangan euforia jangan sampai mendahului apa yang dilakukan oleh aparat dan kita harus buat situasi terus kondusif, itu tugas kita ke depan," terang Sandiaga.

Tokoh agama sekaligus pendukung Anies-Sandi, Soleh Mahmud atau akrab disapa ustaz Solmed menegaskan, judi dalam bentuk apapun tidak diperbolehkan dalam agama Islam. Apalagi momen Pilkada yang menentukan nasib Jakarta selama 5 tahun.

"Pilkada bukan ajang kita taruhan untuk bermain judi yah tapi pilkada ini pertaruhan masa depan jakarta, masa depan anak-anak kita masa depan masyarakat Jakarta," kata ustaz Solmed .

Dia pun menghimbau para penjudi untuk berhenti bertaruh uang hanya untuk kemenangan salah satu paslon. Selain hukumnya haram busa jadi bila kalah taruhan akan mengakibatkan hilang akal.

"Jadi kepada para penghobi judi untuk berhentilah. Satu dosa secara hukum haram kedua nanti setress lagi karena pasti dari dua ini hanya akan ada satu pemenang dan ketika itu dipertaruhkan ajang judi itu dosa. Tidak layak lah untuk masa depan jakarta lebih baik," tutup Solmed.