Kelakar Cak Imin soal Singkatan "Amin": Bawaslu Tidak Bisa Larang Kampanye di Tempat Ibadah
Kata "Amin" selalu diucapkan di rumah ibadah, sehingga Bawaslu tidak bisa melarangnya.
Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar telah dideklarasikan menjadi pasangan Bacapres-Bacawapres pada Pilpres 2024 mendatang. Nama keduanya disingkat Amin.
Kelakar Cak Imin soal Singkatan "Amin": Bawaslu Tidak Bisa Larang Kampanye di Tempat Ibadah
Dengan adanya singkatan Amin, Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin ini berkelakar, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak bisa melarang berkampanye di tempat ibadah.
"Jadi Bawaslu tidak bisa melarang kampanye di tempat ibadah, karena di masjid selalu pakai Amin dan Amin. Allahuma Amin," kata Cak Imin yang juga Ketua Umum PKB tersebut, Minggu (10/9).
Menurutnya, jika ada orang yang tidak suka dengan pasangan Amin. Maka, nantinya tidak akan ada jamaah yang menjawab Amin.
"Saya khawatir orang yang tidak suka dengan pasangan ini nanti kalau jamaah, 'waladdolin..' enggak berani ngomong (Amin) dia," ujarnya.
Diketahui, Anies dan Cak Imin merupakan pasangan pertama yang telah dideklarasikan sebagai pasangan Bacapres-Bacawapres.
Deklarasi itu dilakukan PKB dan Partai NasDem di Hoel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, pada 2 September 2023.
Banyak Diragukan
Cak Imin mengaku dirinya bersama Bacapres Anies Rasyid Baswedan siap menang pada Pilpres 2024. Apalagi, banyak dukungan yang masuk kepada mereka.
"Dan rencana basis yang kedua dukungan yang saling melengkapi, saling menyempurnakan. Sehingga, insyaallah tidak akan sulit di dalam menggerakkan bahkan yang banyak meragukan saya. Gus Imin itu modalnya apa? Duit enggak dablek," kata Cak Imin di Pondok Pesantren Al Aqobah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Minggu (10/9).
"Saya bilang orang kaya boleh saja karena kekayaannya berkuasa. Tapi karena kita berjuang, insyaallah kita pemenangnya. Kira-kira begitulah," sambungnya.
Menurutnya, pasangan Amin (Anies-Cak Imin) merupakan yang terbaik dan telah ditentukan Allah SWT. Ketua Umum PKB ini pun meminta doa kepada para kiai dalam menghadapi Pilpres 2024.
"Saya sudah cek ke mana-mana, ini adalah the best choice. Ini adalah pilihan dalam takdir yang terbaik, yang memang sudah ditentukan oleh Allah SWT," ungkapnya.
"Mohon doanya para kiai yang hadir maupun yang belum hadir, tolong disampaikan salam hormat dan cinta saya mohon doa restunya," sambungnya.
Ia berharap pasangan Amin dapat melanjutkan tiga warisan serta gagasan dan cita-cita konsep nilai ajaran Nahdlatul Ulama (NU).
"Moga-moga ikhtiar melanjutkan tiga warisan sekaligus warisan gagasan, ide, cita-cita, konsep, nilai ajaran alsunnah wajamaah, NU, pesantren-pesantren, ini bisa kita lanjutkan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya, amin," ucapnya.
Paling Siap Mendaftar
Cak Imin juga mengaku dirinya bersama Bacapres Anies Rasyid Baswedan yang paling siap untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Para kiai yang saya muliakan, dengan pilihan ini sebetulnya adalah langkah yang cepat. Sampai detik ini belum ada pasangan yang berani diputuskan. Bahkan hari ini pasangan yang paling siap untuk mendaftar ke KPU adalah pasangan Amin, Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar," kata Cak Imin.
Karena sudah siap untuk menjadi yang pertama mendaftar ke KPU, Cak Imin berharap dan berdoa agar pasangan Amin dapat menang dalam Pemilu 2024.
"Jadi kalau ditanya Anies Muhaimin singkatannya? Amin. Ya Allah jadikan negeri ini adil makmur sejahtera, amin," ujarnya.
"Ya Allah, jadikanlah pasangan ini menang Pemilu 2024, Amin," pungkasnya.
Janjikan Dana Desa Jadi Rp5 Miliar
Cak Imin juga kembali menyampaikan janjinya untuk menaikkan dana desa menjadi Rp5 miliar jika mereka terpilih.
"Kalau saya nanti sama mas Anies menang, insyaallah akan ada perubahan drastis di dalam pengelolaan-pengelolaan aset dan kekayaan negara bagi percepatan kemakmuran negara, 2023 berhasil Rp2 miliar. Insyaallah 2024 tiap desa bisa sampai Rp5 miliar," kata Cak Imin.
Ia menjelaskan, Indonesia mempunyai alam yang kaya raya dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang besar. Nominal Rp5 miliar bukanlah harga yang mahal untuk memajukan ekonomi.
"Karena apa? Alamnya kaya raya. Karena apa? APBN-nya besar. Bayangkan dulu tiap desa cuma Rp250 juta. Di tangan Pak Halim bisa melonjak langsung jadi Rp2 miliar per desa," jelasnya.
"Ini contoh APBN, Cuma menteri saja bisa jualan kayaknya miliar. Apalagi wapres atau presiden," tambahnya.
"Kita sudah menghitung tahun ini Rp2 miliar cukup, nanti 2024 sudah bisa meningkat drastis menjadi Rp5 miliar per desa. "Iya target (nanti program) yang ingin saya akan perjuangkan di pemerintahan baru nanti," tegas Ketua Umum PKB ini.