Khofifah ingin beri beasiswa ke siswa SMK, Emil bicara program Milenial Job Center
Merdeka.com - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut satu Khofifah Indar Parawansa menilai cerita tentang 'melek digital' telah selesai di Jawa Timur. Dia mengatakan saat ini seharusnya fokus pada 'menggembleng' generasi milenial sebagai tulang punggung pembangunan di Jawa Timur.
Hal ini menanggapi pernyataan Wakil Gubernur nomor urut dua Puti Guntur Soekarno terkait pertanyaan dari panelis soal bonus demografi yang diprediksi akan dihadapi oleh Indonesia pada tahun 2020 sampai 2030. Namun, di balik bonus demografi ada ancaman jumlah pengangguran yang meningkat. Maka, kedua pasangan calon ditanya komitmen mengantisipasi meningkatnya pengangguran di Jawa Timur apabila terpilih.
Khofifah mengatakan apabila terpilih dirinya akan memberikan beasiswa bagi para siswa sekolah kejuruan. Dia ingin anak muda dapat memiliki keahlian khusus, seperti bidang pariwisata. Dia menilai pariwisata merupakan sektor potensial yang dapat digarap.
-
Mengapa Khofifah dan Emil maju di Pilkada Jatim? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak.
-
Siapa yang dukung Khofifah-Emil? Plt Ketum PPP Mardiono mengungkapkan, dukungan untuk Khofifah dan Emil Dardak ini diberikan atas pertimbangan dari para habaib dan juga DPD.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Apa rencana Khofifah di Pilgub Jatim 2024? 'Pokoknya untuk periode ini saya insyaAllah akan mengikuti kontestasi pilgub Jawa Timur,' kata Khofifah, kepada wartawan, di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu (28/4).
-
Bagaimana dukungan untuk Khofifah-Emil? Pasangan ini memperoleh dukungan dari 15 partai politik, termasuk partai parlemen maupun non-parlemen.
-
Kenapa Khofifah maju lagi di Pilgub Jatim? 'InsyaAllah saya merasa nyaman dan merasa produktif dengan Mas Emil, mudah-mudahan kami bisa bersama-sama lagi,' tutup Khofifah.
"Penguatan perhotelan, perwisataan ini harus menjadi fokus di dalamnya. Kalau SMK tertentu menyerap tenaga kerja luar biasa, sektor pariwisata, sektor IT dan sektor perhotelan. Kita ingin memberikan beasiswa bagi mereka," kata Khofifah dalam Debat Publik Perdana Pilgub Jawa Timur, Selasa (10/4) malam.
Sementara itu, calon wakilnya Emil Elestianto Dardak mengatakan saat ini seseorang bisa bekerja tanpa harus menjadi 'orang kantoran'. Dia menilai sudah banyak profesi yang memiliki jam kerja fleksibel dengan tidak harus berangkat kerja pukul 09.00 WIB dan pulang pada pukul 17.00 WIB. Profesi ini, kata dia, merupakan profesi yang memiliki keahlian tertentu seperti designer, programmer hingga pekerja lepas profesional.
Dia berjanji apabila terpilih maka Pemprov Jawa Timur akan mendukung penuh bagi warga yang ingin 'menciptakan pekerjaan. Program ini disebut oleh Emil sebagai 'Milenial Job Center" pada program Nawa Bhakti Satya yang ke dua.
"Kita akan membangun sejumlah profesi dengan membangun startup networking. Designer, programmer, freelancer professional akan disupport pemerintah," katanya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini cara Pemprov Jatim siapkan wirausaha muda andal
Baca SelengkapnyaHal ini penting dilakukan demi menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, persoalan dalam menyiapkan usia produktif yang berkualitas merupakan urusan yang krusial.
Baca SelengkapnyaJika pelaku UMKM bisa merekrut satu sampai tiga saja tenaga kerja, maka itu sudah cukup untuk menjawab tantangan Tingkat Pengangguran Terbuka.
Baca SelengkapnyaAwalnya, calon gubernur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah, mendapatkan pertanyaan dari panelis yang dibacakan oleh moderator
Baca SelengkapnyaMeski sempat diwarnani hujan, Khofifah bersama dengan pasangannya Emil menyampaikan orasi politiknya.
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah SMK Negeri Jateng Hardo Sujatmiko mengatakan sekolah kejuruan ini hadir untuk memutus kemiskinan melalui jalur pendidikan.
Baca SelengkapnyaAndika memaparkan salah satu faktor utama penyebab kesenjangan ekonomi di Jawa Tengah adalah terbatasnya koneksi internet.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengunjungi SMK Negeri Jateng di Semarang
Baca SelengkapnyaAhmad Ali dan AKA tak ingin ada anak putus sekolah karena orangtuanya malu tidak bisa membelikan peralatan sekolah yang layak.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut di antaranya Pendidikan Vokasi Industri setara Diploma 1 dan Diploma 3, serta Magang Studi Independen Bersertifikat (MISB) Kampus Merdeka.
Baca SelengkapnyaKehadiran Satpel Pelatihan Vokasi dan Produktivitas BLK Batam diharapkan mampu menjawab tantangan ketenagakerjaan.
Baca Selengkapnya