Kunjungi Kafe Mempekerjakan Kaum Disablitas di Kupang, Alam Ganjar Unjuk Kebolehan Jadi Barista
Kedatangan Alam Ganjar ke Kopi SAa merupakan bagian dari kunjungannya ke Sumba dan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pemuda 22 tahun itu memuji konsep kafe yang tak sekadar berorientasi bisnis, tetapi juga memberdayakan kelompok marjinal.
Menurutnya, bisnis yang memberdayakan masyarakat, khususnya kelompok marjinal seperti penyandang disabilitas, memang bukan konsep baru. Tetapi, apa yang secara konsisten dilakukan pemilik Kopi SAa di tengah ketatnya persaingan usaha yang berorientasi keuntungan adalah hal yang patut dipuji.
"Apalagi saya mendengar bahwa banyak teman-teman penyandang disabilitas yang sebelumnya merupakan pegawai di sini sekarang sudah bisa berdiri di kaki sendiri. Pada usia yang masih muda, mereka ini membuktikan diri sebagai anak muda yang bisa berdaya di kaki sendiri," ungkap Alam.
Dalam diskusi dengan para pegawai disabilitas, Alam mengingatkan bahwa kondisi yang dialami tak perlu menjadi alasan untuk tidak menjalani hidup yang penuh.
"Tuli bukan kekurangan, tapi gaya hidup. Tinggal bagaimana kita bisa bergandengan tangan dan berkolaborasi menciptakan hidup yang lebih nyaman buat semuanya," jelasnya.
Alam hadir di Kopi SAa didampingi pengusaha muda NTT Stevano Rizki Adranacus. Selain meracik kopi, Alam juga berinteraksi dengan para pegawai disabilitas di Kopi SAa.
berita untuk kamu.
Stevano berharap upaya pemberdayaan yang dilakukan Kopi SAa bisa berkelanjutan. "Apa yang dilakukan Kopi SAa sangat luar biasa. Saya titip pesan untuk terus melanjutkan upaya pemberdayaan yang mereka lakukan selama ini," tutup Stevano.
- Ananias Petrus
Kedai kopi ini jadi salah satu contoh tempat nongkrong yang ramah bagi para penyandang disabilitas
Baca Selengkapnya"Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang," kata Deni.
Baca SelengkapnyaDukung Ganjar, Disabilitas Hadir Kampanye Akbar di Semarang dan Disiapkan Panggung Khusus
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928
Baca SelengkapnyaMasjid Sejuta Pemuda di Sukabumi viral lantarah ramah kucing dan memberikan servis bak hotel dan kafe kepada jemaah.
Baca SelengkapnyaNgopi di sini bisa sekaligus konsultasi tentang permasalahan hukum.
Baca SelengkapnyaBerbagai menu lezat dengan latar tempat yang penuh kisah di Piknik Kopi dijamin akan memberi kesan berbeda saat berkunjung ke “lantai dua” Bandung.
Baca SelengkapnyaPenyandang disabilitas merupakan kelompok rentan yang memiliki kemampuan untuk berdaya, tetapi kurang mendapat kesempatan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 64 peserta barista dari Jabodetabek memperebutkan piala Kadis Cup Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (DTKE) Provinsi DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya