Kunjungi Ponpes se-Bekasi Raya, Ganjar Pastikan Santri Terima Pelatihan Tingkatkan Kemampuan
Ganjar pun menilai sudah ada chemistry antara dirinya dengan para ulama dan pimpinan Ponpes se-Bekasi Raya.
Ganjar menuturkan para santri perlu mendapatkan life skill
Kunjungi Ponpes se-Bekasi Raya, Ganjar Pastikan Santri Terima Pelatihan Tingkatkan Kemampuan
Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Jawa Tengah yang digagas oleh Ganjar Pranowo sejak 2014 silam mendapatkan pujian dari para ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) se-Bekasi Raya.
Diketahui SMKN Jateng merupakan sekolah kejuruan gratis yang diperuntukkan bagi siswa dari keluarga tak mampu. SMKN Jawa Tengah sebelumnya merupakan Balai Latihan Kerja (BLK) yang kemudian diubah menjadi sekolah kejuruan.
Pimpinan Ponpes Motivasi Indonesia, KH Ahmad Nurul Huda Haem mengatakan, saat bertemu dengan Bacapres Ganjar Pranowo dirinya sangat menyoroti program SMKN di Jateng, karena berhasil mencetak siswa langsung siap bekerja.
"SMK Jawa Tengah ini luar biasa, hasilnya-hasilnya dahsyat sekali. Salah satu yang diperkenalkan Pak Ganjar di Jawa Tengah itu link and match. Sehingga mereka boarding, mirip pondok dan di asramakan. Itu begitu selesai mereka bisa langsung bekerja," kata Nurul Huda saat silahturahmi dengan Ganjar Pranowo di Pondok Pesantren Motivasi Indonesia, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (6/10).
Sekedar diketahui SMKN Jateng ini memiliki sarana dan prasarana yang sudah lengkap seperti keberadaan ruang kelas, ruang praktek dan peralatan.
Lola Link and Match juga digunakan dalam bentuk kerjasama dengan banyak perusahaan, sehingga memungkinkan lulusan langsung terserap ke dunia kerja dan adanya fasilitas beasiswa untuk belajar ke luar negeri.
Nurul Huda sangat berharap program SMKN di Jateng bisa diaplikasikan ke di kalangan Pondok Pesantren. Ketika sudah lulus dari Ponpes, para Santri bisa langsung mendapatkan pekerjaan.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menegaskan komitmennya agar semua masyarakat bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Termasuk juga bagi para santri yang berada di Ponpes.
Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Jawa Tengah yang digagas oleh Ganjar Pranowo sejak 2014 silam mendapatkan pujian dari para ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) se-Bekasi Raya.
"Komitmen di mana kemudian menjembatani agar para santri betul-betul dia punya life skill juga kalau ilmu agamanya sudah komplit di sini (Ponpes)," kata Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini menuturkan para santri perlu mendapatkan life skill juga sehingga mereka sudah mempunyai bekal yang matang untuk bekerja secara profesional saat lulus dari Ponpes.
"Tinggal life skill sehingga pada saat mereka lulus dari sini mereka bisa di masyarakat akan ada yang jadi kiai, akan jadi nyai, ustadz-ustadzah tapi juga ada yang jadi profesional lebih banyak," urai Ganjar.
"Ini menurut saya menjadi penting bahwa di setiap ponpes ada pengembangan ekotrennya, ekonomi pondok pesantrennya, ada pemberian keterampilannya, maka kominitas-komunitasnya mesti di bikin di sana, tadi sudah ada kok contohnya," imbuh Ganjar.
Maka dari itu, Ganjar pun menilai sudah ada chemistry antara dirinya dengan para ulama dan pimpinan Ponpes se-Bekasi Raya, terutama terkait program pendidikan seperti SMKN di Jateng.
"Maka rasanya pikiran beliau dengan kami sama, intinya ini dibangun dari spirit membantu anak Yatim. Jateng dibangun dengan spirit membantu anak miskin sekolahnya jadi kalo kita lihat pas, mudah-mudahan mereka akan mandiri kelak," tandas Ganjar.