Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ma'ruf: Indonesia Tak Boleh Punah, Punah Kayak Binatang Purba Saja

Ma'ruf: Indonesia Tak Boleh Punah, Punah Kayak Binatang Purba Saja Maruf Amin di Cilacap. ©2019 Merdeka.com/Ahda Bayhaqi

Merdeka.com - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyebut Pemilihan Presiden (Pilpres) bukan arena peperangaan. Tetapi ajang mencari pemimpin nasional. Oleh karenanya ia mengajak masyarakat untuk bersikap toleran dalam perbedaan pilihan pada Pilpres 2019.

"Pilpres bukan perang badar, perang badar perang islam dan kafir, tapi mencari pemimpin yang terbaik, karena itu Pilpres menimbulkan perpecahan seperti mau perang baratayuda," kata Ma'ruf saat menghadiri acar silaturahmi akbar bersama warga Banten di Kota Serang, Minggu (3/3).

Ia meminta agar pendukungnya di Banten bisa mengawal jalannya Pilpres 2019 ini tanpa konflik dan fitnah. "Indonesia harus kita jaga jangan ada perpecahan siapa pun yang akan menang. Kita mewarisi darah perjuangan dari leluhur kita. Kita galang keutuhan," katanya.

Menurut Ma'ruf, NKRI ini lahir karena perjuangan, banyak tokoh Banten yang juga ikut berjuang untuk mendirikan NKRI. Seperti Kiai Wasid, Kiai Sam'um dan Kiai Ahmad Khotib.

"Banyak juga warga Banten yang gugur di medan pertempuran untuk membela Indonesia karena itu Indonesia harus tegak, Indonesia harus kuat, Indonesia tidak boleh bubar, Indonesia tidak boleh punah. Punah kayak binatang purba saja," katanya.

Lanjutnya, para pendahulu bangsa telah berusaha menyatukan bangsa ini, telah menemukan kesamaan pendapat yaitu NKRI dengan dasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila dan Undang-Undang 1945 adalah kesepakatan dari seluruh bangsa Indonesia dan Pancasila adalah titik temu terbentuknya Indonesia.

"Upaya yang akan mengubah kesepakatan bersama itu menyalahi kesepakatan baik sistemnya, mekanismenya nama negaranya, hal yang bisa mengubah. Harus ditolak di Indonesia," tandasnya.

Diketahui, dalam pidatonya di Konferensi Nasional Gerindra, Prabowo Subianto mengungkap kegeramannya dengan elite politik di Indonesia. Menurutnya, sudah puluhan tahun para elite membawa Indonesia ke sistem yang salah. Dia mengatakan kalau sampai dibiarkan Indonesia bisa punah.

"Kita merasakan rakyat ingin perubahan. Rakyat ingin pemerintah bersih tak korupsi karena itu kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah, kalau kita kalah, negara ini bisa punah," kata Prabowo dalam pidatonya di Konferensi Nasional Gerindra di Sentul, Jawa Barat, Senin (17/12).

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Wapres Ma'ruf Amin Usai Nyoblos: Indonesia Mencari Pemimpin Bangsa, Bukan Kelompok
Pesan Wapres Ma'ruf Amin Usai Nyoblos: Indonesia Mencari Pemimpin Bangsa, Bukan Kelompok

Ma’ruf berharap agar Pemilu ini menghasilkan para pemimpin yang mampu membawa bangsa Indonesia menjadi lebih maju dan sejahtera.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Md Wanti-Wanti Pilih Capres & Cawapres
VIDEO: Mahfud Md Wanti-Wanti Pilih Capres & Cawapres "Agar Tak Dirampas Tata Pemerintah Jorok"

Cawapres Mahfud Md meminta kepada masyarakat untuk memilih capres dan cawapres yang benar untuk tata pemerintah lebih baik

Baca Selengkapnya
Ma’ruf Amin Minta Media Netral di Tahun Politik: Tidak Mendukung Salah Satu Paslon!
Ma’ruf Amin Minta Media Netral di Tahun Politik: Tidak Mendukung Salah Satu Paslon!

Ma'ruf Amin menyinggung netralitas media usai Ganjar muncul dalam tayangan Azan TV.

Baca Selengkapnya
Mahfud Ajak Kompetitor Bertarung Secara Fair
Mahfud Ajak Kompetitor Bertarung Secara Fair

Dia menambahkan siapa pun yang terpilih nanti, bisa diterima apabila Pemilu berjalan baik.

Baca Selengkapnya
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama

Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tidak Akan Menyerang di Debat Terakhir, TKN: Ini Panggung Mulia, Bukan Tukang Nyinyir
Prabowo Tidak Akan Menyerang di Debat Terakhir, TKN: Ini Panggung Mulia, Bukan Tukang Nyinyir

Debat Pilpres terakhir akan dilaksanakan pada 4 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf Tanggapi Candaan Zulhas Kaitkan Salat dengan Pilpres 2024: Jangan Kayak Anak-Anak
Wapres Ma'ruf Tanggapi Candaan Zulhas Kaitkan Salat dengan Pilpres 2024: Jangan Kayak Anak-Anak

Wapres Maruf Amin menyinggung candaan Ketum PAN Zulkifli Hasan soal salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo bentuk kekanak-kanakan.

Baca Selengkapnya
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan

Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Panas Enggak Apa-Apa, Asal Bapak Ibu Jangan Panas-Panasin
Jokowi: Pemilu Panas Enggak Apa-Apa, Asal Bapak Ibu Jangan Panas-Panasin

Jokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.

Baca Selengkapnya
Minta Maaf, Ini Pidato Lengkap Prabowo saat Tutup Debat Capres Pamungkas
Minta Maaf, Ini Pidato Lengkap Prabowo saat Tutup Debat Capres Pamungkas

Prabowo memohon maaf kepada seluruh calon presiden

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Boleh Kampanye dan Memihak, Timnas AMIN Duga Penggiringan Aparat Sudah Dimulai
Jokowi Sebut Boleh Kampanye dan Memihak, Timnas AMIN Duga Penggiringan Aparat Sudah Dimulai

Timnas AMIN tidak khawatir Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpihak hingga menggiring aparat untuk mendukung salah satu paslon Capres-Cawapres.

Baca Selengkapnya
Pesan Ma'ruf Amin Jelang Pilkada: Pilih Pemimpin Jangan hanya yang Sediakan Kebutuhan Dasar Demi Kemenangan
Pesan Ma'ruf Amin Jelang Pilkada: Pilih Pemimpin Jangan hanya yang Sediakan Kebutuhan Dasar Demi Kemenangan

Wapres mengatakan pilihlah calon kepala daerah yang memikirkan kesejahteraan masyarakat luas.

Baca Selengkapnya