Megawati Pernah Ultimatum akan Pecat Kader yang Interupsi Pidato SBY
Merdeka.com - Sekjen PDIP 2005-2010 Pramono Anung membagikan cerita soal sikap Megawati Soekarnoputri yang menjunjung tinggi konstitusi. Megawati pernah mengeluarkan ancaman pemecatan setelah ada kader yang menginterupsi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Di luar kekuasaan maupun di dalam kekuasaan Bu Mega selalu mengajarkan terhadap konstitusi," ujarnya dalam perayaan HUT Megawati, dalam tayangan YouTube, Minggu (24/1).
Sekretaris Kabinet itu tak begitu yakin persis waktu kejadian. Yang pasti, waktu itu presiden SBY sedang menyampaikan pidato nota keuangan.
-
Kapan sidang perdana Mentan SYL? Eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul yasin Limpo (SYL) menjalani sidang perdana kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
-
Bagaimana tanggapan Puan soal pertemuan SBY dan Prabowo dengan Megawati? Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan jadi jangan pernah putus asa semuanya pasti masih ada harapan,“ kata Puan, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
-
Siapa yang mendampingi SBY di atas panggung? SBY didampingi oleh Vincent dan Desta sebagai pembawa acara.
-
Kapan Presiden Soekarno berpidato di Kotanopan? Bagian bawahnya terdapat tulisan 'Presiden Soekarno berdiri di tangga Pesanggrahan Kotanopan ketika berpidato pada rapat raksasa di Kotanopan 16 Juni 1948'.
-
Kapan pertemuan Prabowo dan Megawati? 'Insyaallah akan terjadi. Pokoknya Insyaallah akan terjadi sebelum pelantikan,' ujar Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).
-
Kenapa Presiden Soekarno berpidato di Kotanopan? Pasca Proklamasi Kemerdekaan, kondisi pemerintahan Indonesia masih belum stabil karena banyaknya gejolak dari dalam maupun luar negeri. Akibat gejolak itu, presiden Ir. Soekarno bersama wakilnya Mohammad Hatta serta beberapa tokoh nasionalis lainnya sempat diasingkan ke Pulau Sumatra.
"Bahkan pernah kejadian di tahun 2005 atau 2006 teman-teman akan melakukan interupsi di sidang pada waktu presiden menyampaikan nota keuangan," ujar dia.
Tindakan kader PDIP tersebut membuat Megawati naik pitam. Pram yang waktu itu masih menjabat sebagai Sekjen langsung diberi instruksi agar menyampaikan ultimatum.
"Itu Ibu marah sekali. Marah dan memberikan perintah waktu itu, saya masih Sekjen, siapapun yang melakukan interupsi kepada Presiden, Presiden waktu itu Pak SBY, saya akan pecat saat itu juga," katanya.
"Kenapa itu dilakukan? Karena beliau menjaga marwah konstitusi. Jadi kita boleh berbeda pendapat, kita boleh berseberangan tetapi kita harus taat, patuh, tunduk pada konstitusi. Itu menjadi hal selalu diajarkan Bu Mega," imbuh dia.
Sikap itu terus dipegang Megawati secara konsisten hingga saat ini. Meskipun PDIP merupakan bagian dari pemerintah, tetapi kritik tetap dilancarkan.
"Termasuk pada saat ini. Bahwa kita menjadi bagian dari pemerintah tentu kita juga selain memberikan dukungan sepenuhnya kepada pemerintah, dalam hal tertentu kalau ada kebijakan yang tidak benar, kita juga harus bisa memberikan kritik dan alternatif untuk itu secara konstitusi," tandas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa tidak disangka terjadi ketika SBY mendadak marah sampai menunjuk ke arah kader.
Baca SelengkapnyaSBY marah melihat ada kadernya yang asyik ngobrol saat dia sedang memberikan arahan.
Baca SelengkapnyaDalam arahannya, Megawati dua kali menyebut nama Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyindir Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai pernyataan Megawati ditujukan untuk internal PDIP.
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan tidak ada pembicaraan seputar cawapres maupun Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pidato politiknya sata pembukaan Rakernas V PDIP, Jumat (24/5).
Baca SelengkapnyaSejauh ini, Mega merasa belum ada niat baik Kapolri untuk bisa bertemu dengannya
Baca SelengkapnyaMegawati bahkan mengaku lupa, pernah menjabat sebagai wakil presiden RI
Baca SelengkapnyaYakni, dalam agenda 'Pengumuman Bakal Calon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah Tahap 2 dari PDI Perjuangan.'
Baca Selengkapnya