'Merah dan Kuning' berkoalisi di Jabar, siapa cagub yang diusung?
Merdeka.com - Tugas Dedi Mulyadi mencari partner koalisi di pemilihan gubernur Jawa Barat 2018 mulai menunjukkan hasil. Kesepakatan di tingkat pengurus daerah dicapai dengan DPD PDIP. Kedua partai besar itu menyatakan akan berkoalisi dan menyerahkan keputusan kepada DPP masing-masing partai. Lantas siapa bakal calon gubernur yang akan diusung?
Jumat (13/10) kemarin, Dedi yang juga ketua DPD I Partai Golkar Jabar bertemu dengan Ketua DPD PDIP Jabar Tubagus Hasanuddin di Kantor DPD PDIP Jabar, Kota Bandung. "Kami sepakat dan sungguh-sungguh berkoalisi dengan Golkar. Kita akan melaporkan pada DPP dan biarkan DPP bicara lebih lanjut," kata Hasanuddin usai pertemuan.
Dia menyebut, koalisi ini juga kemungkinan akan ditambah Hanura yang sudah semakin intens berkomunikasi. Laporan pada pengurus pusat ini juga akan disertakan koalisi yang dibangun di 16 kabupaten/kota di Jabar. Sejauh ini penjajakan koalisi di tingkat daerah sudah mencapai 12 daerah untuk menghadapi Pilkada serentak 2018.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana cara PDIP memastikan kemenangan Ganjar-Mahfud? 'Dukungan terhadap Bapak Ganjar dan Prof Mahfud Md sebagai pemimpin yang sangat lengkap. Memiliki komitmen bagi daya unggul Indonesia anti korupsi, ini benar-benar dipahami oleh masyarakat Bali. Sehingga konsolidasi ini dilakukan untuk memastikan kemenangan yang semakin besar untuk Ganjar dan Mahfud Md,' kata Hasto.
"Kita berharap di hampir semua daerah untuk berkoalisi. Dua kekuatan selalu bergabung untuk berikan rakyat Jabar. Nanti akan dibuat hitam putih yang dilakukan tim lima ini," ujarnya.
Menyoal figur, Hasanuddin belum mau terbuka. Dia mengaku sejumlah nama yang sejauh ini bergulir masih harus diukur bersama-sama oleh pengurus pusat.
Dedi menambahkan, koalisi merah dan kuning ini akan semakin memperkuat poros demi menghadapi pilkada serenta 2018. Ini juga menjadi jawaban ketika dirinya mengharuskan mencari mitra koalisi oleh pengurus pusat untuk menghadapi Pilgub Jabar 2018. "Saya sebelumnya membutuhkan waktu kurang satu bulan. Tetapi seminggu, ketika saya disuruh mencari mitra sudah selesai," imbuh Dedi.
Dia mengaku, sebagai pemimpin partai sudah seharusnya menelurkan calon-calon pemimpin potensial. Dengan begitu Golkar tak akan sungkan mendorong kader terbaiknya untuk ikut bersaing dalam berdemokrasi. "Karena sebuah parpol kalau mereka sumber insani harus berani terbitkan kadernya," tandasnya.
Siapa calon yang akan diusung oleh koalisi 'Merah dan Kuning' ini, selain Dedi yang sudah hampir pasti dari Golkar, dari kalangan PDIP beredar sejumlah nama seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Wakalemdiklat Polri Irjen Pol Anton Charliyan yang merupakan mantan kapolda Jabar.
"Dua-duanya punya kelebihan. Anton mantan Kapolda Jabar. Susi adalah menteri. Banyak kebijakan-kebijakan yang dianggap pro rakyat. Dua-duanya juga sudah cukup populer," kata Sekretaris Jenderal DPD PDIP Jabar Abdy Yuhana saat ditemui di Kantor DPD PDIP Jabar, Kota Bandung, Jumat (13/10).
Namun sejauh ini Abdy menyatakan, belum ada komunikasi khusus yang dibangun dengan dua figur tersebut. Sehingga nama-nama yang digulirkan baru sebatas wacana untuk menyemarakkan dinamika yang terjadi saat ini.
"Itu baru wacana dan belum ditindaklanjuti. Jadi belum ada komunikasi di ruang publik ini," jelasnya.
Sebagai partai yang memiliki 20 kursi di Jawa Barat, Abdy menyebut, PDIP memang menjadi magnet karena tidak harus berkoalisi jika ingin mengusung satu paket pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar 2018.
"PDIP ini satu-satunya partai yang memiliki 20 kursi. Kedua, PDIP partai pemenang pemilu sehingga banyak figur dan tokoh yang memiliki ketertarikan. Jadi nama-nama itu hanya muncul dan wacana saja. Jadi ini wajar. Bagi PDIP semakin banyak tokoh sehingga akan lebih tingkatkan," terangnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca SelengkapnyaBeredar dukungan cagub Dedi Mulyadi berpasangan dengan politikus Golkar Nurul Arifin sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar 2024.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi - Erwan Setiawan resmi mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaDasco mengungkap, sudah ada kesepakatan di antara partai Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar telah memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPasangan ini akan dilaporkan kepada DPP untuk ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar resmi mendukung Dedi Mulyadi untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPAN memastikan jika nama yang ditawarkan tak diinginkan hal itu kembali menjadi keputusan bersama.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mendapat dukung dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca SelengkapnyaUsai resmi memberikan dukungan, pasangan tersebut akan langsung didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat sore ini.
Baca Selengkapnya