Metamorfosis Fahri Hamzah, tukang kritik yang kini puji SBY
Merdeka.com - Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah dikenal sebagai salah satu 'vokalis' di DPR. Kritik-kritik tajam selalu dilontarkan dia terhadap berbagai kebijakan pemerintah, meski partainya merupakan bagian dari koalisi yang mendukung Presiden SBY dalam dua periode terakhir.
Kebijakan pemerintah yang dinilai Fahri tidak berpihak pada rakyat seperti kenaikan harga BBM dan berbagai hal lain akan dikritik habis-habisan. Yang paling kontroversial adalah usulan Fahri agar KPK dibubarkan.
Fahri bahkan sempat disomasi oleh tim advokat dan konsultan hukum Presiden SBY dan keluarga karena pernyataan dia yang yang mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memeriksa anak kedua SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, atas dugaan keterlibatannya dalam kasus Hambalang.
-
Kenapa Gibran memuji SBY? Gibran menyampaikan itu usai melakukan pertemuan tertutup bersama SBY dan Keua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (5/2) pagi. 'Paling penting tadi adalah bagaimana Pak SBY seorang tokoh berkenan untuk turun gunung terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah sekitarnya. Ini luar biasa sekali, menambah semangat kami,'
-
Kenapa Feisal Hamka sering dipuji? Meskipun sering mendapat pujian tentang penampilannya yang ganteng, KLovers perlu tahu bahwa salah satu anak Jusuf Hamka ini sudah memiliki seorang istri yang sangat cantik.
-
Siapa yang memberikan pujian kepada Tengku Firmansyah? Meisya Siregar menjadi salah satu selebriti yang memberikan komentar, 'Keren banget, Man! Gue salut! Saya menghormati kalian berdua!' tulisnya.
-
Apa yang dilakukan Santyka Fauziah ketika dikritik? 'Jangan dengarkan omongan orang yang membuatmu SAKIT. Tetapi dengarkanlah omongan orang yang membuatmu BANGKIT,' ungkapnya penuh ketegaran.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa yang dipuji oleh penggemarnya? Aaliyah Massaid, yang merupakan putri dari Reza Artamevia, memang selalu menjadi topik pembicaraan di kalangan warganet.
Namun, di akhir masa pemerintahan SBY, sikap Fahri mulai berubah. Dia bahkan tak segan-segan memuji Presiden SBY.
Bagaimana perubahan sikap Fahri? Berikut rangkumannya:
Fahri kritik SBY tak demokratis pimpin kabinet
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS, Fahri Hamzah menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak demokratis dalam memimpin kabinet. Di era demokrasi saat ini, Indonesia tidak bisa dipimpin dalam bentuk feodal.Karenanya, Fahri berpendapat, Presiden SBY perlu teman untuk mengingatkan. Sebab, kata Fahri, Presiden SBY memimpin salah satu negara demokratis terbesar di dunia."Cara memimpin Presiden SBY tidak demokratis karena tidak boleh ada jarak antara menteri dengan presiden. Kritik kami, kabinet terpecah karena kepemimpinan presiden kurang. Muncul juga faksi dalam kelembagaan negara," ujarnya dalam 'Forum PKS dan Media' di Depok, Jumat (21/6) malam WIB.Dia menjelaskan masalah komunikasi di kabinet Presiden SBY tidak baik karena para menteri tidak berada dalam sinergi yang utuh antara satu dengan lain. Hal itu menurut dia berdampak pada tidak tuntasnya perdebatan mengenai rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. "Ada semacam ketiadaan 'solidarity maker'," katanya.Fahri berpendapat, presiden seharusnya memimpin secara langsung kerja-kerja kabinet dalam sebuah kerja tim. "Kita tidak mungkin dipimpin dalam sistem feodal di era demokrasi saat ini. Pemimpin harus asli dan riil," katanya.
Fahri kritik buku SBY Selalu Ada Pilihan
Fahri Hamzah juga pernah melontarkan kritik pedas terhadap buku karya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjudul 'Selalu Ada Pilihan'. Bagi Fahri, buku itu tidak sesuai dengan sikap SBY dalam memimpin roda pemerintahan."Nggak sesuai omongan dengan sikap. SBY dia emosi, tidak terus terang, tidak ngomong ke menteri, ke koalisi. Menurut saya nggak boleh lagi pemimpin begitu, bermuka dua, dua kaki," cetus Fahri saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Senin (20/1).Anggota Komisi III DPR itu mengatakan akan menyingkirkan orang-orang yang menjalankan praktik politik dan kepemimpinan seperti SBY. Tidak jujur dalam berpolitik dan menggunakan tangan orang lain dalam bersikap."Saya sampaikan, akan saya tumbangkan orang-orang kayak begitu, apa pemimpin begitu. Dia sering makai orang lain untuk bersikap," kata politisi asal Sumbawa NTB ini.
Fahri Hamzah: Saya selesai mengkritik SBY
Perubahan sikap ditunjukkan Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah di masa-masa akhir kepemimpinan Presiden SBY. Anggota Komisi III DPR itu mengaku tidak akan mengkritik SBY lagi."Saya selalu menjaga sikap kepada orang-orang yang sudah selesai (masa jabatan), nanti Anda akan kaget melihat saya akan memberi apresiasi kepada SBY," kata Fahri usai pertemuan anggota Koalisi Merah Putih dengan SBY di Cikeas, Selasa (2/9).Fahri menegaskan, selama ini kritik yang dia lontarkan semata-mata demi perbaikan dan untuk mengawasi lembaga eksekutif. "Ketika SBY masih menjabat, saya serang dia sekuat tenaga, supaya mawas dan waspada, bahwa kekuasaan eksekutif itu riil, karena akan mempengaruhi rakyat banyak," ujarnya."Buat saya, selesai untuk mengkritik dia (SBY)," imbuh Fahri.
Fahri sebut SBY pantas jadi sekjen PBB
Presiden SBY disebut-sebut mengincar jabatan Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) setelah lengser. Wacana itu mendapat dukungan dari Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah, politikus yang kerap mengkritiknya selama ini.Dukungan itu bahkan disampaikan langsung Fahri saat bersama pimpinan parpol Koalisi Merah Putih bertemu SBY di Cikeas, Selasa (2/9)."Tadi di dalam, saya segarkan ingatan dulu kalau ada orang meminta SBY menjadi sekjen PBB itu wajar, apa yang dilakukan 10 tahun ini menarik perhatian dunia karena dia adalah pemimpin muslim yang moderat," ujar Fahri.Menurut Fahri, saat ini tidak banyak pemimpin dari negara-negara yang berpenduduk muslim yang dikenal demokratis."Karena enggak banyak pemimpin Islam yang bisa diajak ngomong tentang demokrasi. Mungkin ceruk ini menarik, karena itu saya dukung beliau jadi Sekjen PBB," pungkas Fahri. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran Fahri Hamzah dalam dunia politik semakin terlihat ketika masa reformasi 1998 bergulir.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, SBY adalah presiden pertama yang dipilih secara langsung dengan sistem one man one vote.
Baca SelengkapnyaJokowi, kata Cokorda sering mendapat kritikan hingga cercaaan namun tak pernah menggubrisnya.
Baca SelengkapnyaRocky dihadirkan dalam persidangan dalam kapasitas sebagai saksi ahli terkait kebebasan berpendat.
Baca SelengkapnyaGanjar merasa tidak perlu bawa perasaan alias baper dalam menghadapi kritik yang datang, demi kemajuan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaUsut punya usut, rupanya bukan hanya Jokowi, Presiden RI yang dijuluki 'Pak Lurah'.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tak mengajak Fahri ke Gresik, lantaran Fahri berasal dari Sumbawa.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaSBY marah melihat ada kadernya yang asyik ngobrol saat dia sedang memberikan arahan.
Baca SelengkapnyaTaufik mendorong hukum jangan digunakan untuk menutup ruang demokrasi. Harus dibiasakan dalam negara demokrasi dengan kritik bahkan kecaman.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, semua pihak juga harus bersyukur sekarang, karena ketegangan seperti ini tidak terlalu besar.
Baca SelengkapnyaSBY mengaku mengenal Hamzah Haz ketika sama-sama mengelola krisis dan melakukan reformasi pada tingkat pertama.
Baca Selengkapnya