Momen-momen Ahok bertemu Megawati
Merdeka.com - Langkah petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tergesa-gesa ketika memasuki Gedung Arsip Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2016) malam. Kala itu, Ahok hadir dalam acara peluncuran buku mantan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis & Tertawa Bersama Rakyat.
Ahok tiba di lokasi tatkala video tentang Megawati Presiden Kelima sudah beberapa menit diputar. Ahok diteriaki oleh peserta dan simpatisan PDIP ketika budayawan Butet Kertaradjasa berseloroh menyambutnya. "Kalau di sana ada yang sibuk independen, Ahok datang ke sini untuk menjumpai ibunya (Megawati)," kata Butet.
Kehadiran Ahok malam itu seperti di luar dugaan Megawati. Mega, panggilan kecil putri Presiden Soekarno ini mengaku heran karena Ahok datang ke acara yang juga dihadiri para elite PDIP dan menteri ini. "Pak Ahok itu datang. Saya heran juga dia datang," kata Megawati sambil tersenyum dari atas panggung.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana hubungan Ahok dan Puput? Walaupun usia mereka berbeda jauh, keluarga mereka kini hidup dalam keharmonisan. Mereka bahkan diberkahi dengan dua anak yang bernama Yosafat dan Sarah Eliana.
-
Kenapa Prabowo dan Megawati saling menghormati? Menurut Muzani baik Prabowo maupun Megawati saling menghormati.
-
Kapan Ahok menikahi Puput? Pada tanggal 25 Januari 2019 yang lalu, eks Gubernur DKI Jakarta menikah pada usia 52 tahun, sementara pada saat itu Puput masih berusia 22 tahun.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahan instagramnya beberapa waktu lalu, Megawati mengunggah potret dua tangan yang saling menggenggam. Tampaknya foto ini diambil di Bali. Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
Begitulah awal cerita kerenggangan hubungan Ahok dan Megawati termasuk anak buahnya. Sederhana, Mega mulai kurang 'sreg' dengan Ahok ketika memilih maju secara independen di Pilkada DKI 2017. Ahok menolak untuk bersabar menunggu proses penjaringan di PDIP dan lebih memilih ikut jalur independen karena didukung oleh relawan 'Teman Ahok'.
Ketika mantap di jalur independen dan didukung oleh tiga parpol (Golkar, Hanura dan NasDem) Ahok terlihat makin renggang dengan PDI P. Berkali-kali elite dan kader PDIP mengkritik Ahok, entah karena sikap politiknya, gaya bicaranya hingga melakukan deparpolisasi. Namun, sikap Megawati rupanya lain. Megawati tidak pernah secara terang-terangan mengatakan ketidaksukaannya terhadap Ahok. Keduanya bahkan kerap bertemu dalam beberapa kesempatan.
Setelah menghadiri acara peluncuran buku di Gedung Arsip Nasional, pertemuan keduanya terjadi ketika menghadiri acara penutupan Rapat Pimpinan Musyawarah Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Istora Senayan pada Jumat 28 Juli 2017. Ahok dan Mega menumpang satu mobil dengan Presiden Jokowi ke acara tersebut. Ahok mengungkapkan, awalnya dia ingin ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Tapi ternyata Presiden Jokowi memanggilnya untuk hadir ke Istana Negara.
"Ya kebetulan saya kemarin diajak Pak Jokowi ke istana ngobrol-ngobrol. Sampai Istana, ditanya mau ke mana? Mau ke Golkar. Saya bilang, tadinya saya mau ke Bu Mega sebelum bapak panggil saya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/7).
Setelah itu, Jokowi dan Ahok memutuskan untuk menjemput Megawati. Tapi sesampainya di Mega, ternyata mereka juga bersiap untuk menghadiri penutupan rapat nasional partai berlambang pohon beringin. Akhirnya, Megawati, Jokowi, Ahok, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Menko PMK Puan Maharani pergi bersama menggunakan mobil Istana.
"Saya bilang ya udahlah Pak (Jokowi) satu mobil aja. Sekalian aja," tutur mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok mengklaim tidak ada pembicara serius dalam kondisi satu mobil tersebut. Mereka hanya ngobrol tentang hal yang lucu-lucu.
Kerap bertemu, sinyal akan tetap didukung PDIP lah yang dibicarakan publik. Ahok, setelah deklarasi maju melalui bendera partai tetap menunggu keputusan PDIP. Di tengah itu, isu bakal diduetkan kembali dengan Djarot kian santer terdengar.
Pada Selasa pagi, 16 Agustus 2016, Megawati dan Ahok sama-sama menghadiri pembacaan Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi dan pembacaan Nota Keuangan di depan Sidang Umum Paripurna DPR dan MPR. Ahok mengaku hanya berbincang biasa dengan Mega. Mega bertanya mengapa Ahok datang sendiri dan tak ditemani sang istri, Veronica Tan.
"Cuma tanya, 'kok sendiri, ibu mana?' Ibu enggak ikut," kata Ahok kata Ahok seusai menghadiri apel kehormatan dan renungan suci di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (17/8).
"Cuma ngobrol itu doang, enggak ada ngobrol yang lain," imbuhnya.
Sempat berbincang sesaat, Ahok mengaku tidak ada pembicaraan di antara keduanya terkait pencalonan. "Enggak ada ngomong soal pencalonan (gubernur)," jelas Ahok.
Belakangan Ahok secara terang-terangan menemui Megawati di Kantor DPP PDIP, Menteng. Pertemuan itu kian mempertegas dugaan Ahok dicalonkan lagi dengan Djarot. Kepada wartawan, mantan politisi Gerindra ini mengaku sudah mendapat restu dari sang ketua umum itu. "Bu Mega, intinya ya beliau tetap, saya dengan Djarot, beliau setuju," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (17/8).
Ahok bertemu Megawati di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 16.00 WIB. Di dalam kantor itu ada juga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, bahkan Djarot sendiri yang juga Ketua DPP PDIP.
"Tadi Bu Mega mau bareng ke sana (Istana) dia bilang aku enggak pakai kebaya. Kalau sama Bu Mega dari dulu baik saja," kata Ahok.
Ahok bermaksud menjemput Megawati untuk menghadiri rangkaian acara peringatan Kemerdekaan RI di Istana Negara tiga hari lalu. Lebih lanjut soal dukungan PDIP untuknya, Ahok menyatakan dirinya tak perlu mendaftar ke PDIP.
"Bu Mega (bilang) aku tidak perlu fit and proper test, dan tidak perlu mendaftar. Karena aku sudah pernah terdaftar di tahun 2012. Itu Bu Mega ngomong," kata Ahok.
Meski dekat dengan Mega, namun tak semua internal PDIP mendukung Ahok untuk dicalonkan kembali. Sebuah video nyanyian 'Ahok pasti tumbang' muncul ke publik. Video berdurasi 31 detik itu diambil saat rapat konsolidasi DPP PDIP terkait pengusungan cagub dan cawagub di Pilkada DKI Jakarta 2017.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaTerlebih, Mahfud Md juga sempat menjadi Anggota Dewan Pengarah BPIP.
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaPotret lawas kebersamaan Presiden ke-5 RI dan Kepala BIN ke-11.
Baca SelengkapnyaRencana Cak Imin bertemu Megawati ternyata masih belum menemukan hilal. Waktu pertemuan belum ditentukan. Kenapa ya?
Baca SelengkapnyaAdapun soal sinyal arah dukungan Demokrat, kata Hasto, sejauh ini masih terlihat baru penjajakan.
Baca SelengkapnyaSaat ini kata Hasto, Prabowo sedang menggodok dan mempersiapkan susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberi penjelasan mengenai viral video pertemuan Jokowi dengan Ketum Megawati saat Lebaran 2024
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara soal keinginan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang ingin bertemu dirinya
Baca Selengkapnya