NasDem akan lobi pentolan parpol soal ambang batas calon presiden
Merdeka.com - Anggota Panitia Khusus (Pansus) revisi Undang-Undang Pemilu dari Fraksi Partai NasDem, Syarif Abdullah Alkadrie mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan pimpinan partai menyangkut perubahan sikap atas isu ambang batas pencalonan presiden di RUU Pemilu.
Langkah politik ini dilakukan menyusul kabar adanya enam fraksi yakni PPP, PKS, PAN, PKB, Gerindra, dan Hanura yang hampir mencapai kesepakatan angka ambang batas pencalonan presiden di angka 10-15 persen.
"Ya kita lihat lah nanti kan kita harus komunikasi juga, kembali ke induk-induk partai untuk kita bicarakan. Karena kita kan pansus kepanjangan fraksi. Fraksi adalah kepanjangan partai," kata Syarif di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/6).
-
Siapa saja kandidatnya? Sejumlah tokoh besar diprediksi akan turun gelanggang di Pilkada Jatim 2024. Nama petahana Khofifah Indar Parawansa diperkirakan jadi unggulan di Pilgub Jatim kali ini.
-
Bagaimana tahapan Pilkada 2024? Tahapan Pilkada 2024 sendiri telah ditetapkan dalam peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024.Peraturan tersebut tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024.
-
Siapa yang diusung PDIP dan Hanura? Pilkada Jakarta diikuti oleh tiga Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Terdiri dari Paslon Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDIP dan Hanura.
-
Bagaimana cara NasDem menyuarakan penolakan? “Kita menginginkan ada pilkada di tingkat provinsi dan kota madya. DPRD juga ada DPRD kota dan DPRD provinsi. Itu yang terus akan kita perjuangkan pada saat pembahasan tingkat I di Komisi II DPR bersama dengan pemerintah,“ tegas Taufik.
-
Siapa yang terlibat dalam Pilkada? Pilkada adalah implementasi dari prinsip kedaulatan rakyat, di mana rakyat memiliki kuasa dan kebebasan untuk menentukan pemimpin daerah mereka sendiri.
-
Kenapa Partai NasDem mendukung Anies? “Kenapa? Karena dia sudah ada di hati rakyat. Kan sebagian rakyat tau bagaimana perlakuan terhadap Pak Anies dan itu investasi beliau sebagai seorang politik menurut saya,“ kata dia.
Sejauh ini, Fraksi NasDem masih konsisten pada posisi 20-25 persen, yakni 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah nasional. Syarif beranggapan, angka 20-25 persen itu cukup ideal agar partai-partai tidak bisa sembarangan mencalonkan presiden.
"Ya makanya itu perlu kita bicarakan. Saat ini NasDem, kita sudah punya kesepakatan di fraksi kita minta 20 persen. Supaya nanti betul-betul tidak asal calonkan presiden. Ini kan memimpin negara," tegasnya.
Syarif berharap partai-partai mencapai titik temu soal isu-isu krusial lain hingga hari Selasa (13/6). Apabila hingga hari Selasa fraksi-fraksi tak mendapat kesepakatan, maka isu-isu krusial RUU Pemilu terpaksa diputuskan melalui voting.
"Kalau musyawarah mufakat tidak bisa kan, harus kita tempuh dengan jalan yang kita sebut dengan voting itu," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim merespons soal kegiatan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep belakangan ini giat berkunjung ke berbagai partai politik.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh juga mengucapkan selamat kepada Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih surat terbanyak pada Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen NasDem menilai ambang batas parlemen merupakan bagian dari konsolidasi demokrasi.
Baca SelengkapnyaPara pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca SelengkapnyaNasDem juga menolak pemilihan Gubernur DKI dilakukan oleh Presiden.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh berharap bergabungnya NasDem ke pemerintahan Prabowo-Gibran bukan menambah beban.
Baca Selengkapnyaak Imin menyampaikan PKB dan NasDem belum memutuskan apakah partainya akan bergabung atau oposisi.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca Selengkapnya