Omongan-Omongan Effendi Simbolon yang Picu Ketegangan
Politikus Effendi Simbolon menerima pemberian peringatan dari PDIP.
Effendi diberi peringatan oleh PDIP
Omongan-Omongan Effendi Simbolon yang Picu Ketegangan
Anggota DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon diberikan peringatan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun karena pernyataan mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Effendi dinilai melanggar aturan ketika menyatakan Prabowo sebagai orang yang dibutuhkan sebagai pemimpin. Pernyataan itu berbeda dengan sikap PDIP yang mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Merespons peringatan dari PDIP tersebut, Effendi menyatakan akan tegak lurus kepada partai untuk sepenuhnya mendukung pencapresan Ganjar Pranowo.
"Tegak lurus," kata Effendi dilanjutkan memekikkan 'merdeka' serta salam metal khas PDIP.
Bukan kali ini saja Effendi menuai kontroversi, tercatat beberapa kali statementnya menyulut ketegangan.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman pernah emosi karena pernyataan Effendi Simbolon yang menyinggung ketidakharmonisan di tubuh TNI, terutama Dudung dengan Panglima TNI saat itu, Jenderal Andika Perkasa.
"Kami temuan banyak sekali disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan," kata Effendi di Gedung DPR.
Kemudian sebuah video rapat Kasad Jenderal Dudung 'bocor' ke publik. Dalam video, Dudung berapi-api merespons pernyataan Effendi tersebut.
"Jangan kita diam saja. Dia ini siapa? Enggak berpengaruh, enggak berpengaruh! Harga diri, kehormatan kita kok diinjak-injak sama dia,"
Jenderal Dudung Abdurachman
"Kok kita kelompok perwira santai-santai gitu lho? Apa takut jabatannya dilepas atau gimana?"
Jenderal Dudung Abdurachman
Kini statemen Effendi Simbolon picu ketegangan di internal PDIP.
Effendi menilai Capres Prabowo Subianto cocok untuk nakhodai Indonesia saat menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Punguan Simbolon dohot Indonesia (PSBI) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2023).
"Kami ingin dengar sejujurnya dalam benak dia (Prabowo) itu, seperti apa sih kalau dia kemudian menjadi nakhoda," kata Effendi yang mengundang Prabowo untuk hadir di acara tersebut.
Sementara itu, Prabowo tak mau ikut campur internal PDIP itersebut. "Itu bukan urusan saya," kata Prabowo.