PAN Siapkan Karpet Biru untuk Jokowi dan Keluarga: 1.000 Persen Diterima
Sekjen PAN Eko Patrio sangat terbuka jika Presiden ke-7 RI Jokowi bergabung ke partainya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Patrio sangat terbuka jika Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) bergabung ke partainya. PAN dipastikan akan menerima Jokowi.
Hal ini menanggapi sikap PDIP usai menyatakan bahwa Jokowi dan keluarganya tidak lagi bagian dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
"Pokoknya gini, Pak Jokowi 1.000 persen kalau mau masuk PAN diterima. Welcome, ada karpet biru buat Bapak Jokowi, silakan," ucap Eko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12).
PAN juga sangat menerima jika keluarga Jokowi bergabung. Untuk Kartu Tanda Anggota (KTA) PAN, Eko menjamin akan mudah untuk diberikan.
"Udah keluarganya, semuanya deh pokoknya terbuka untuk Pak Jokowi untuk masuk. Saya sebagai Sekjen memberikan karpet biru untuk bapak Jokowi," katanya.
"Gampang kalau KTA mah," ucap Eko.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan Jokowi sudah tidak lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng moncong putih.
Tidak hanya Jokowi, dia mengatakan Wakil Presiden Periode 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka beserta mantan Wali Kota Medan Bobby Nasution juga sudah tidak menjadi kader PDIP.
"Saya tegaskan kembali Bapak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," kata Hasto dalam konferensi pers di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (4/12).
Dia menjelaskan, Jokowi dan keluarga tidak lagi selaras dengan cita-cita partai yang diperjuangkan sejak zaman Presiden Pertama RI Soekarno berada di Partai Nasional Indonesia (PNI).
"PDI Perjuangan digerakkan oleh suatu cita-cita dan itu dibuktikan dengan pengiriman surat dari DPC Kota Surakarta, tempat kartu tanda anggota (KTA) Mas Gibran berasal yang memberitahukan bahwa berdasarkan undang-undang partai politik dan AD/ART partai, keanggotaannya secara otomatis berhenti," ujarnya.
Tanda Keanggotaan PDIP Bukan Terletak pada KTA
Pria asal Yogyakarta itu juga menyampaikan keanggotaan sebagai kader tidak hanya terletak pada KTA, akan tetapi pada komitmen di dalam menanggung kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik. PDIP percaya pada nilai-nilai satyam eva jayate di mana mereka yang menanam angin akan menuai badai.
"Itulah yang kita yakini sebagai suatu bangsa, karena di dalam sejarah peradaban umat manusia, tidak ada kekuasaan otoriter sekuat apa pun mampu bertahan, kecuali mereka-mereka akhirnya menjadi sisi-sisi gelap dalam sejarah," jelas Hasto, dilansir Antara.
Sementara itu, Jokowi tidak menjawab dengan tegas dan hanya melemparkan senyum kepada awak media ketika ditanya terkait status keanggotaannya di PDIP. Dirinya mengaku masih memegang KTA PDIP.
"Ya masih," kata Jokowi.