PDIP gabung koalisi Ridwan Kamil, NasDem tegaskan tak ada hak istimewa
Merdeka.com - Ketua DPW NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa mengatakan, jika PDIP ingin bergabung dengan koalisi mendukung Ridwan Kamil, maka harus mengikuti mekanisme yang telah disepakati antar partai pendukung.
"Tidak ada istilah hak istimewa terhadap salah satu partai yang akan mengusung Kang Emil. Jadi semua punya hak istimewa, punya hak yang sama," ujar Saan di Bandung, dikutip dari Antara, Jumat (5/1).
Hal tersebut disampaikan Saan sebagai tanggapan atas kabar merapatnya PDIP ke kubu Ridwan Kamil. Apalagi PDIP diisukan akan mendorong mantan Kapolda Jabar, Anton Charliyan untuk disandingkan dengan Emil.
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
Menurutnya, untuk pemilihan wakil, Emil harus berkomunikasi dengan seluruh partai koalisi, terlebih masing-masing partai memiliki sosok yang dijagokan. Hal itu pun berlaku bagi PDIP, meski memiliki kursi terbanyak, urusan pemilihan wakil harus melalui musyawarah mufakat.
"Pak Ridwan Kamil harus mengkomunikasikan dengan partai-partai lain. Sehingga apa yang akan nanti ditentukan oleh Pak Ridwan Kamil itu tidak menimbulkan problem baru," katanya.
Jika proses komunikasi tidak dilakukan Emil, terutama mengenai kabar merapatnya PDIP dan wakilnya, ia khawatir akan menimbulkan masalah lagi. Apalagi saat ini masuk dalam detik-detik terakhir pendaftaran.
"Maka proses yang akan dilakukan oleh Pak Ridwan Kamil terkait penentuan calon wakil gubernurnya ini komunikasi dengan partai pendukung lain tentu harus dilakukan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memanggil sejumlah petinggi partai untuk rapat konsolidasi persiapan Pilkada serentak 2018. Salah satu yang dibahas adalah mengenai Pilgub Jawa Barat.
Dari rapat itu, diputuskan bahwa PDIP akhirnya bergabung dengan poros Ridwan Kamil. Sebelumnya Ridwan telah didukung oleh PKB, PPP dan NasDem.
"Dalam rapat sudah kita sampaikan, dilaporkan ke Bu Ketum, kemudian PDIP tentu welcome, dengan mitra koalisi, malam ini komunikasi sedang dibangun dengan beberapa partai seperti PKB, PPP dan NasDem, prinsipnyua kita sejalan dalam koalisi ini," kata Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira saat dihubungi, Jumat (5/1).
"Ya artinya kita sepakat sejalan dengan koalisi Ridwan Kamil sebagai kerja sama memenangkan Pilgub di Jabar," tambah Andreas.
Soal siapa yang akan disandingkan dengan Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Emil itu, Andreas belum mau mengungkap. Dia menegaskan, saat ini PDIP, PKB, PPP dan NasDem sedang membangun komunikasi.
"Komunikasi sudah berjalan sejak lama sebagaimana kita intensifkan hubungan antar partai, dan waktunya kan sudah terbatas, sehingga langkah selanjutnya saling untuk bagaimana menuju hari jelang akhir pendafartaran," kata Andreas.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditanya mengenai isu dibentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dibentuk sebagai upaya untuk meninggalkan PDIP di Pilkada
Baca SelengkapnyaNasDem mengklaim Anies Baswedan juga sudah memahami keputusan NasDem meninggalkan dirinya untuk mendukung Ridwan Kamil tersebut.
Baca SelengkapnyaKaesang menegaskan, jika partainya hanya fokus bekerja.
Baca SelengkapnyaSekjen PAN Eddy Soeparno mengaku senang membahas segala kemungkinan.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar terbuka bagi partai lain yang mengajukan kadernya untuk menjadi pasangan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah, mengatakan partainya terbuka bila dalam bekerja sama dengan partai lainnya
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah mengaku, tak hilang harapan untuk mengajak PKB bergabung ke koalisi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPDIP membuka peluang untuk bersama mengusung calon kepala daerah di Pilkada DKI Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan partainya tak menutup peluang untuk mendukung Bobby Nasution maju pada pemilihan gubernur (Pilgub) Sumatera Utara 2024.
Baca SelengkapnyaDikabarkan, bakal ada partai yang bergabung dengan KIM yakni PKS, PKB hingga Partai NasDem yang akan menjadi KIM Plus.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem menyatakan tetap pada komitmennya mendukung pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono bersama koalisi besar KIM Plus.
Baca Selengkapnya