Pedenya timses Agus-Sylvi menang Pilgub meski 2 kali keok di survei
Merdeka.com - Pasangan Cagub-Cawagub DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylvina Murni dua kali berada diurutan buncit di bawah dua pesaingnya yakni pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Hasil survei dilakukan Populi Center dan Indikator Politik Indonesia elektabilitas pasangan yang diusung Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN, itu selalu keok dengan dua pesainnya.
Lembaga survei Populi Center melakukan survei terhadap tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI 2017pasca-debat terbuka para kandidat beberapa waktu lalu. Debat pertama ini rupanya mempengaruhi elektabilitas masing-masing kandidat.
"BTP-Djarot dengan elektabilitas 36,7% di posisi pertama dan Anies-Sandiaga dengan persentase elektabilitas 28,5% di posisi kedua. Sebaliknya, elektabilitas Agus-Sylvi menurun tajam dari 32,2% pada bulan Desember 2016 menjadi 25% pasca-debat," demikian hasil survei dikutip merdeka.com dari situs populicenter.org, Minggu (22/1).
-
Kenapa Surya Paloh yakin Anies-Cak Imin menang di putaran kedua? “Bagi kami AMIN masuk putaran kedua dan menang itu lebih baik daripada hanya satu putaran saja,“ kata Surya Paloh seusai usai rapat konsolidasi pemenangan NasDem pada Pemilu 2024 di Kota Ambon.
-
Siapa yang diyakini Surya Paloh akan menang di Pilpres jika ada putaran kedua? “Bagi kami AMIN masuk putaran kedua dan menang itu lebih baik daripada hanya satu putaran saja,“ kata Surya Paloh seusai usai rapat konsolidasi pemenangan NasDem pada Pemilu 2024 di Kota Ambon.
-
Siapa yang menang di Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
-
Siapa yang unggul di pilgub Jateng? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
Lalu, dari segi persebaran pemilih dan preferensi kemantapan pilihan, pasangan Ahok-Djarot paling banyak memiliki loyal voters atau pemilih sudah mantap dengan pilihannya, dengan persentase sebesar 40,9%.
"Sementara itu, pasangan Anies-Sandiaga memiliki loyal voters sebesar 29,4%, dan Agus-Sylvi memiliki loyal voters sebesar 26,7%."
Temuan menarik, lainnya adalah terjadi peningkatan pada angka undecided voters, dari 8,5 % pada bulan Desember 2016 menjadi 9,8 % pasca-debat pertama. Peningkatan ini memberi signal positif karena debat membuat pemilih menjadi rasional dan cenderung wait and see performa seluruh kandidat di debat kedua dan ketiga.
"Khususnya dalam menjawab pertanyaan seputar isu yang perlu diselesaikan di Jakarta, dalam bentuk format jawaban program yang implementatif dan tidak sekedar wacana semata."
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 600 responden di 6 wilayah DKI Jakarta yaitu Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error 4% pada tingkat kepercayaan 95%.
Sementara Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyebut elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Saiful Hidayat mengalami kenaikan. Sedangkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni mengalami penurunan. Sementara Anies Baswedan- Sandiaga Uno cenderung stagnan.
Hasil survei menunjukkan elektabilitas Ahok-Djarot pada Januari 2017 sebesar 38,2 persen. Angka itu meningkat dibanding November 2016 sekitar 30,4 persen.
Untuk paslon Agus-Sylvi, Indikator Politik mencatat justru mengalami penurunan elektabilitas. Tercatat, pada Januari 2017 elektabilitas Agus-Sylvi ada di angka 23,8 persen. Hal itu menurun dibandingkan survei elektabilitas pada bulan November 2016 sebesar 30,4 persen.
Sementara itu, hasil survei untuk paslon nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno cenderung stabil dibanding paslon lainnya. Pada Januari 2017, tercatat pasangan ini memperoleh angka 23,8 persen. Jumlah itu sedikit menurun dibanding hasil elektabilitas pada November 2016 sebesar 24,5 persen. Sedangkan sebanyak 14,5 persen masih belum menentukan pilihannya.
Direktur Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan penyebab turunnya elektabilitas Agus Yudhoyono dan Anies karena masyarakat masih ragu terhadap kepemimpinan keduanya jika terpilih dalam Pilgub Februari mendatang. "Agus dan Anies menurun citra kemampuan memimpinnya. Tren penurunan lebih tajam terutama pada Agus," kata Burhanuddin di Kantor Indikator Politik, Jakarta Pusat, Rabu (25/1).
Survei dilakukan terhadap 808 orang dengan melakukan wawancarai. Metode survei menggunakan stratified multistage random sampling. Adapun data dianalisis hanya responden asli sebanyak 697 memiliki toleransi kesalahan kurang lebih 3,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Tim pemenangan Agus-Sylvi tak mau ambil pusing terkait hasil survei itu. Mereka tetap optimis pasangan nomor urut satu ini bakal memenangkan Pilgub DKI pada Februari 2017.
"Kami selalu menghormati ya apapun naik (atau) turun kalau apa yang disampaikan survei ini, mungkin kurang menguntungkan. Ya bagi mas Agus dan bu Sylvi itu justru bagus bagi kami, kami lebih suka," ujar Wakil ketua umum Partai Demokrat Roy Suryo saat berada di kantor Indikator Politik Indonesia, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/1).
Roy tidak menampik, calon petahana cenderung diunggulkan dalam Pilkada. Termasuk pasangan Ahok- Djarot. Namun bukan berarti calon lain dipandang sebelah mata dan dianggap tak mampu menjadi kepala daerah.
"Kita tidak menampik, fakta saja faktor petahana itu diuntungkan dalam Pilkada. Kalau debat petahana pasti diunggulkan," paparnya.
"Untuk menjadi seorang gubernur bukan (berarti) harus dia bekas gubernur," sambungnya.
Roy mengingatkan, paslon yang diusungnya memiliki nilai lebih di mana Sylviana merupakan seorang birokrat yang berpengalaman dengan beberapa gubernur Jakarta.
"Bu Sylvi sudah berpengalaman sekian gubernur, sekian tahun di Jakarta," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yusril mengatakan pihaknya saat ini hanya tinggal menunggu keputusan dari hakim.
Baca SelengkapnyaSurvei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 46,6 persen
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran memuji sikap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menerima kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa hasil lembaga survei, Prabowo-Gibran kerap ungguli dua pesaingnya dalam kontestasi Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaDana yakin Prabowo-Gibran akan menang satu putaran dalam pilpres kali ini.
Baca SelengkapnyaAdjie mengatakan, dengan angka yang diperoleh Prabowo-Gibran, maka Pilpres 2024 berpeluang satu putaran.
Baca SelengkapnyaPKS menilai kemenangan ataupun kekalahan merupakan suatu keniscayaan dalam kontestasi pilpres.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca Selengkapnya