Pidato Politik Megawati: Perempuan Jangan Jadi Sekadar Konco Wingking
Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri menyampaikan pandangan politiknya tentang peran perempuan dalam kancah politik Indonesia terkini. Pidato politik Megawati, memiliki kesesuaian pandangan dengan Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno dalam buku Sarinah yang memberikan dukungan perjuangan pergerakan perempuan Indonesia.
Pandangan yang menegaskan independensi perempuan dalam pilihan politik itu disampaikan oleh Megawati saat Jambore Kader Komunitas Juang DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah di GOR Satria Purwokerto, Minggu (10/2).
"Perempuan jangan jadi sekadar konco wingking," kata Megawati yang berarti perempuan bukan semata teman di belakang laki-laki.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Kenapa KPID DKI Jakarta anggap perempuan penting di dunia penyiaran? Ketua KPID DKI Jakarta Puji Hartoyo mengatakan, perempuan adalah garda terdepan bagi kehidupan di masyarakat. Karena itu, perannya dalam dunia penyiaran sangat dibutuhkan. 'Perempuan adalah dermaga dan taman ilmu bagi anak-anak untuk tumbuh kembangnya, maka perempuan ini memegang peranan yang sangat penting bagi keluarga dan kehidupan Masyarakat dari dampak penyiaran.' ucapnya.
-
Siapa yang memimpin Kongres Perempuan Indonesia pertama? Panitia Kongres Perempuan Indonesia 1, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti R. A. Soekanto, Nyi Hadjar Dewantara, dan Soejatin, melibatkan 30 organisasi dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.
-
Bagaimana Megawati menunjukkan sisi femininnya? Memiliki Sisi Feminim Meski terlihat tomboi, wanita 24 tahun ini juga memiliki sisi feminin yang menarik. Ia mengombinasikan blouse dengan ikat pinggang berwarna pink.
-
Kapan Kongres Perempuan Indonesia pertama? Hari Ibu di Indonesia memiliki akar sejarah yang mendalam, dimulai dari Kongres Perempuan Indonesia pertama yang berlangsung pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.
-
Siapa yang berpidato di HUT PSI? Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep berpidato pada HUT ke-9 PSI di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (9/12).
Peran perempuan dalam politik Indonesia, ia tegaskan mesti mendobrak sistem patriarki. Ia pun menegaskan, setiap kader PDI Perjuangan tak boleh membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan. Megawati tak segan mendisplay pengalaman pribadinya di hadapan kader PDI Perjuangan, yang berani bermimpi untuk berkiprah dalam politik, menjadi Ketua Partai dan menjadi Presiden Indonesia.
"Derajat laki-laki dan perempuan setara," tegas Megawati.
Di hadapan Kader Komunitas Juang PDI Perjuangan yang rata-rata masih berusia belia, Megawati sempat berseloroh para remaja perempuan mesti mau meninggalkan pacar yang punya pandangan patriarkal. Atau dengan kata lain, jangan menjalin hubungan dengan laki-laki yang masih memandang rendah perempuan. Perempuan ia katakan mesti terus mengembangkan kemampuan nalar dan berpikir.
"Jangan takut bermimpi. Sejak kecil saya sudah membangun impian-impian, dulu saya pernah bermimpi ingin menjadi perawat," ujar Megawati.
Soekarno sendiri, dalam bukunya Sarinah yang merupakan kumpulan bahan Bung Karno dalam kursus wanita menjabarkan pemikirannya tentang perempuan. Wacana utama pemikiran Soekarno terkait kritik terhadap keadaan di masyarakat yang merendahkan harkat dan martabat perempuan. Ia juga mengkritik pandangan yang menganggap bahwa kaum laki-laki dipersepsikan "lebih mampu" dibanding perempuan.
Di dalam buku Sarinah, Soekarno membuka Sarinah dengan cerita seorang istri yang tidak boleh keluar menemui tamu suaminya. Kewajiban istri adalah melayani suami, mengurus anak dan berada di dapur. Soekarno memandang, sikap yang seakan memposisikan perempuan sebagai mutiara, sebenarnya justru merusak atau mengurangi kebahagiaan perempuan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rakernas PDIP kali ini mengusung tema “Satyam Eva Jayate: Kebenaran Pasti Menang"
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri, menghadiri Pertemuan Konsolidasi Relawan PDIP di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati bebrapi-api saat pidato menyinggung soal penguasa saat ini.
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir terkait pangkat jenderal di TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaMega memperingatkan aparat untuk tidak mengintimidasi rakyat.
Baca SelengkapnyaKode Keras Megawati Soal Sikap Politik PDIP di Pemerintahan Prabowo
Baca Selengkapnya"Kamu yang tidak bekerja untuk rakyat, out!," kata Megawati
Baca SelengkapnyaRapat koordinasi itu dipimpin Megawati Soekarnoputri bersama Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.
Baca SelengkapnyaMegawati menyentil kasus pemukulan relawan PDIP oleh TNI di Boyolali
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan kadernya bahwa sumber kekuatan PDIP adalah rakyat.
Baca SelengkapnyaMega memperingatkan aparat untuk tidak mengintimidasi rakyat.
Baca Selengkapnya