Pilgub Jabar 2018, NasDem tak gentar koalisi PKS dan Gerindra
Merdeka.com - Wakil Ketua Fraksi NasDem di DPR RI, Johnny G Plate mengatakan, koalisi yang dibangun oleh PKS dan Gerindra untuk menyongsong Pilkada Jabar 2018, tidak membuat NasDem gentar. Meskipun dia mengakui bahwa koalisi PKS-Gerindra mampu kalahkan calon petahana Basuki T Purnama (Ahok) di Pilgub DKI yang diusung oleh NasDem.
"NasDem maju tak gentarlah, karena apa? Karena NasDem maju untuk kepentingan rakyat. Jadi kami tak gentar," ungkapnya di Kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/4).
Lebih jauh, Ia mengakui bahwa demi kepentingan daerah dan kepentingan Nasional, NasDem siap berkoalisi dengan partai mana pun yang menginginkan perubahan ke arah lebih baik.
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Apa komitmen PKB di Pilgub Jabar? 'Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya,' ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6).
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Siapa yang didukung oleh PKB untuk Pilgub Jakarta 2024? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
"Untuk kepentingan daerah dan untuk kepentingan negara, NasDem bergabung dengan siapa saja yang berkehendak agar Indonesia lebih bagus agar daerah lebih bagus karena itu prinsip pergerakan. Ini prinsip untuk gerakan perubahan," katanya.
Dia pun menyampaikan, koalisi yang sudah dibentuk di Pilkada tidak secara mutlak akan berlaku di daerah lain. Dengan kata lain, menurutnya koalisi yang terjadi amat dinamis dan bergantung pada situasi politik daerah yang bersangkutan.
"Koalisi pilkada sangat dinamis tergantung situasi politik setempat di seluruh Indonesia, bisa beda bisa sama bisa tambah ya beda-beda," katanya.
Namun, Ia mengakui Meskipun berbeda-beda, tetap yang menjadi tujuan adalah menemukan pemimpin daerah yang benar-benar dibutuhkan daerah.
"Tapi tujuan sama, mencari pemimpin yang dibutuhkan daerahnya yang mampu menjawab daerahnya dan kita berharap demokrasi tang berjalan demokrasi rasional," tutupnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPKB sudah menerima tawaran koalisi dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah mengaku, tak hilang harapan untuk mengajak PKB bergabung ke koalisi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPartai Kebangkitan Bangsa (PKB) merasa tidak perlu pamit dengan Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaAnies yakin tetap maju bersama NasDem, PKS dan Demokrat yang mengusungnya sebagai capres.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan tidak gentar dengan deklarasi PKB, PAN dan Golkar terhadap pencapresan Prabowo.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai, pertemuan itu harus disambut dengan baik.
Baca SelengkapnyaHermawi menyebut, ke depan bakal sering diadakan pertemuan antara fraksi PKS, NasDem, PKB yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPKB: Semua Partai Bisa Gabung Koalisi Prabowo, Tapi Tak Bisa Lengkapi Kebutuhan Gerindra
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menilai duet Ganjar-Anies baru sebatas wacana.
Baca Selengkapnya