PKS Jawab Klaim Anies Sebut Tak Deadline Pencalonan Pilgub Jakarta
Menurut Khoirudin, dirinya tidak tahu bagaimana pesan suara itu bisa tersebar dan parahnya, ada bumbu tidak sedap di dalamnya.
Ketua DPW PKS Jakarta, Khoirudin mengklarifikasi pesan suara atau voice note Anies Baswedan kepada dirinya yang sudah beredar luas di sosial media.
Menurut Khoirudin, dirinya tidak tahu bagaimana pesan suara itu bisa tersebar dan parahnya, ada bumbu tidak sedap di dalamnya.
“Entah bagaimana malah sudah tersebar kemana-mana, sebagiannya malah dengan berbagai bumbu tidak sedap yang tidak sesuai apa yang Pak Anies harapkan, yaitu munculnya saling berbantahan di publik,” sesal Khoirudin lewat pesan suara diterima awak media, Senin (12/8).
Klarifikasi disampaikan Khoirudin adalah terkait pemberian tenggat waktu atau deadline 40 hari hingga tanggal 4 Agustus 2024 yang dikatakan para juru bicara (jubir) PKS ke publik.
Menurut dia, pernyataan mereka adalah sebuah kesimpulan dari fakta bahwa menurut Presiden PKS sudah sejak 20 Juni 2024 menyampaikan secara langsung ke Anies soal keputusan DPTP PKS dalam pencalonan sebagai gubernur Jakarta dengan calon wakil gubernurnya dari kader PKS yaitu pak Muhammad Sohubul Iman.
“PKS tidak bisa mengusung sendiri dan meminta Pak Anies juga untuk memastikan NasDem atau PKB untuk ikut mengusung pasangan ini dan secara terbuka keputusan ini diumumkan oleh Presiden PKS pada tanggal 25 Juni 2024, untuk kedua peristiwa ini Pak Anies menyambut positif dengan menjawab langsung kepada Presiden PKS maupun via rekaman dari Spanyol yang diunggah di medsos,” ungkap Khoirudin.
“Dari situ kami menyimpulkan Pak Anies sudah menerima keputusan DPTP, Pak Anies dan Pak Sohibul Iman sebagai Cagub-Cawagub,” imbuh dia.
PKS Bukan Minta Persetujuan Anies
Khoirudin meyakini, ketika akhir Juli 2024 saat Presiden PKS didampingi pic-nya menyampaikan keputusan PKS langsung ke Anies soal tenggat waktu 4 Agustus 2024 tentu bukan soal meminta persetujuan dari Anies terhadap Sohibul sebagai wakilnya, melainkan apakah Anies sudah berhasil memastikan kekurangan kursi untuk Anies dan Sohibul berlayar di Pilgub Jakarta.
“Apakah Pak Anies mendapatkan kepastian tambahan dukungan dari partai lain seperti Nasdem dan atau PKB, agar Pak Anies dan Pak sohibul Iman bisa didaftarkan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta? Karena sejak awal tentu Pak Anies sepaham, sekalipun PKS dengan 18 kursi DPRD sebagai pemenang Pileg Jakarta 2024, PKS belum bisa sendirian mencalonkan gubernur, tidak seperti saat PKS menang pileg Jakarta 2004 yang lalu saat itu PKS menang dengan 24% sehingga mencalonkan gubernur dan wakil gubernur secara sendirian,” tutur Khoirudin.
PKS Sudah Memperjuangkan Anies di Pilgub Jakarta
Khoirudin menegaskan, PKS juga sudah ikut memperjuangkan agar Anies dan Sohibul bisa berlaga di Pilgub Jakarta 2024. Caranya, dengan langsung menerjunkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu ke partai-partai lain.
“Presiden secara terbuka meminta Pak Anies usaha agar bisa mendapatkan tambahan dukungan, juga secara terbuka memperjuangkan Pak Anies dan Pak Sohihul Iman agar bisa mendapat dukungan maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dengan menyampaikan meminta dukungan dari pimpinan Partai Nasdem, Perindo, PSI, PKB bahkan Gerindra,” beber Khoirudin.
Namun demikian, Khoirudin menegaskan sampai melewati tanggal 4 Agustus 2024 ketika pic dari PKS menanyakan hasil perjuangan Anies mendapatkan kepastian dari NasDem dan atau PKB untuk mememberikan dukungannya terhadap pasangan Anies-Sohibul, faktanya belum demikian.
“Ternyata Pak Anies belum bisa mendapatkan kepastian, sementara dari pimpinan Nasdem pak Sahroni dan PKB Pak Jazilul pada akhir Juli dan awal Agustus malah menyampaikan pernyataan terbuka yang mudah dipahami bahwa mereka tidak jadi melanjutkan dukungan pada Pak Anies sebagai calon gubernur di Jakarta demikianlah fakta yang jubir PKS sampaikan,” Khoirudin menandasi.
Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan mengirimkan pesan suara kepada Khoirudin selaku Ketua DPW PKS Jakarta. Dalam pesannya, Anies mengaku masih bisa berjuang dengan PKS dengan menggenapkan kursi hingga bisa berlayar di Pilgub Jakarta 2024.
Namun demikian, dia mengaku bingung darimana adanya tenggat waktu yang disampaikan oleh jubir PKS kepada publik. Sebab menurut Anies, hal itu tidak ada dalam kesepakatan dan tidak pernah ada dalam pembicaraan yang disampaikan PKS kepada dirinya.