Prabowo Tawarkan Partai KIM Plus Jadi Koalisi Permanen
Cak Imin menyambut baik adanya koalisi permanen itu. Hal ini bisa menjadi kekuatan untuk percepatan pembangunan.

Presiden Prabowo Subianto menawarkan kepada partai politik yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk membentuk koalisi permanen. Menurut Prabowo, persatuan adalah kunci agar pemerintahan berjalan baik.
Tawaran itu diungkap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar setelah selesai acara silaturahmi KIM di kediaman pribadi Prabowo Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/2).
"Intinya memperkuat koalisi kita. Pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama pemerintahan," kata Imin, Jumat (14/2).
Alasan Koalisi Permanen
Cak Imin menyambut baik adanya koalisi permanen itu. Hal ini bisa menjadi kekuatan untuk percepatan pembangunan.
"Dan tentu PKB menyambut baik koalisi permanen. Menjadi perkuatan dari percepatan pembangunan," kata Imin.
Apakah rentang waktu koalisi permanen sampai 2029, Cak Imin menegaskan, bahwa koalisi itu bersatu sampai kapanpun.
"Ya sampai kapanpun, namanya permanen," tukasnya
Terpisah, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan apa yang menjadi pernyataan Prabowo dalam acara silaturahmi KIM.
"Acara ini silaturahmi partai Koalisi Indonesia Maju plus. Dan tadi Pak Prabowo hanya ucapkan terima kasih atas perjuangan selama ini dan kerja sama selama ini sampai dengan 100 hari pemerintah Prabowo-Gibran," kata Dasco.
Tak Bahas Reshuffle
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menyampaikan, tidak ada pembahasan isu reshuffle menteri dari Presiden Prabowo Subianto selama momen silaturahmi bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
“Enggak ada. Prinsipnya beliau mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk bersatu membangun Republik ini, demi untuk kemakmuran rakyat Indonesia,” tutur Andi.
Menurutnya, Prabowo meminta seluruh jajaran KIM Plus untuk bersatu dalam memakmurkan rakyat.
“Ya, jadi semua menyatu untuk bangsa,” jelas dia.
Yang pasti, kata Andi, pertemuan besar kali ini dalam rangka menyatukan tujuan bersama. Salah satunya soal efisiensi yang seluruh tamu undangan bersepakat menerapkannya.
“Efisiensi dalam rangka untuk penghematan dilakukan memang yang tidak perlu. Dan semua Koalisi Indonesia Maju, Kabinet Merah Putih setuju dengan itu,” Andi menandaskan.