Pramono Janji Tak akan Serang Personal saat Debat Pilkada Jakarta: Pertarungannya Gagasan
Pramono Anung pastikan tidak akan menyerang secara personal kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di debat perdana Pilkada Jakarta.
Calon Gubernur nomor urut 3, Pramono Anung pastikan tidak akan menyerang secara personal kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di debat perdana Pilkada Jakarta.
Pramono menyebut, debat harus dijadikan momentum bagi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk beradu gagasan dan program yang akan ditawarkan ke masyarakat Jakarta.
"Oh enggak (tidak akan menyerang individu), enggak bagi saya pertarungannya adalah pertarungan gagasan ide yang diimplementasikan," kata Pramono kepada wartawan di Jelambar, Jumat (4/10).
Pramono juga bakal menghindari penggunaan singkatan-singkatan yang sulit di mengerti. Dia berjanji akan membahas program dan visi-misi bila terpilih menjadi Gubernur Jakarta.
"Enggak ada yang namanya singkatan-singkatan, enggak lah ini yang mencerahkan, terbuka bertarung ide, gagasan dan program," ucap dia.
Pramono mengatakan, dirinya kebetulan 10 tahun duduk di sekertaris kabinet, sehingga memahami betul persoalan-persoalan yang menghantui warga Jakarta.
"Kebetulan saya kan 10 tahun mengerjakan ini sebagai penjaga dapur sehingga tinggal membuka apa yang saya persiapkan dulu-dulu. Termasuk urusan LRT, MRT, masalah polusi, banjir dan sebagainya termasuk administrasi di pemerintahan Jakarta," ucap dia.
Optimis Kuasai Debat
Pramono optimis menguasai panggung debat. Sebab, tema debat selaras dengan kerja-kerja di pemerintahan dahulu. Tema debat perdana akan mengangkat isu Sumber Daya Manusia dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global.
"Jadi debat itu kan mengenai SDM, kemudian juga Gen Z, kemudian juga masalah reformasi, transformasi, birokrasi. Karena saya pengalaman begitu kan panjang sekali sehingga saya gak perlu menghafalkan atau mempelajari secara detail yang paling penting bagi saya adalah hal-hal di lapangan yang bisa dikerjakan," kata dia.
Pram menyinggung salah satunya terkait transformasi. Dia mengatakan, kebijakan Work From Everywhere yang diterapkan saat memegang jabatan sekretaris kabinet.
"Saya sudah menerapkan yang disebut dengan work from everywhere bisa bekerja dari mana saja," ujar dia.
Pramono mengatakan, kebijakan work from Everywhere dinilai efektif meningkatkan produktivitas pegawai. "Dan itu ternyata berhasil," ucap dia.
Pramono berjanji bila terpilih menjadi gubernur menerapkan kebijakan serupa. Menurut dia, hal itu sebagai jawaban kerisauan Gen Z dan Milenial.
"Saya akan terapkan mereka cukup satu minggu itu apakah 3 hari atau 4 hari, 3 hari kerja sudah cukup, karena waktu di Seskab 3 hari kerja, bahkan 2 hari kerja 3 hari di rumah," ucap dia.