Presiden Minta Parpol Cepat-Cepat Deklarasi Capres, Demokrat: Ojo Kesusu
Merdeka.com - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengungkapkan, rencana deklarasi Koalisi Perubahan batal dilaksanakan pada 10 November 2022 mendatang. Hal ini, dikarenakan Partai Demokrat dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan memiliki agenda partai masing-masing.
Terkait hal itu, Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, partainya tidak ingin terburu-buru dalam mengambil sikap. Karena, hal itu akan menjadi kurang bagus jika dilakukan dengan cara tergesa-gesa.
"Kalau di Demokrat itu kan selalu kita sampaikan ya enggak usah buru-buru lah, komunikasi itu kan penting setiap saat, setiap waktu, dan itu keniscayaan politik. Tapi untuk buru-buru juga kan kurang bagus. Ayolah kita lihat sama-sama perkembangannya," kata Hinca kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (8/11).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang ditolak oleh NasDem dan Demokrat? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Kapan Demokrat akan umumkan arah politik? Bakal Umumkan Arah Politik Partai Demokrat Setelah itu, kata Herzaky, Partai Demokrat baru akan mengumumkan arah politik yang akan dilakukan partainya tersebut.'Setelah itu mungkin ke depannya baru lah akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya kepada Demokrat selama ini,' ujar Herzaky.
"Ayolah kita lihat sama-sama perkembangannya, lagi-lagi masih jauh. Masih panjang dan karena itu biarkan komunikasi berjalan, tim-tim kecil berjalan. Soal waktu soal yang lain-lain biarkan itu mengalir apa adanya," sambungnya.
Ia mengaku, bakal ada waktunya untuk melakukan deklarasi. Karena, memang pihaknya tak mau terburu-buru meski ada yang ingin cepat untuk melakukan deklarasi.
"Meskipun selalu presiden bilang cepat-cepat ayo dong deklarasi-deklarasi, tapi juga bilang ojo kesusu. Ya jadi caranya dinamika politik aja komunikasi antar partai biasa. Kami juga di parlemen juga bicara, nanti ada waktunya saat janur kuning naik toh," ujarnya.
Lalu, saat ditanyakan kembali 10 November 2022 nanti terlalu cepat untuk melakukan deklarasi. Ia pun justru malah membagikan pengalamannya saat menjadi Sekjen era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Gini saya ini punya pengalaman sebagai Sekjen Demokrat mendampingi Pak SBY toh kami juga punya pengalaman semua partai, ujungnya adalah pada saat-saat nanti mendekati momentnya. Dan sekarang kita anggap dinamika politik komunikasi sana sini warna warni demokrasi nah itu biasa-biasa saja. Yang pasti 10 November hari pahlawan," ucapnya.
Selain itu, saat disinggung Partai Nasional Demokrat (NasDem) membuka opsi untuk tidak deklarasi koalisi bersamaan. Menurutnya, hingga saat ini Demokrat masih melakukan komunikasi.
"Ya sudah biarin saja, dari Demokrat juga saya sampaikan kami berkomunikasi dan terus bekerja. Saya kira semua partai akan konsolidasi dengan serius mempersiapkan pesta demokrasi, masih panjang," ungkapnya.
Saat ditanyakan kembali apakah akan melakukan deklarasi pada akhir tahun 2022 mendatang. Dirinya mengaku belum memastikan hal tersebut.
"Bisa akhir tahun, bisa kapan saja kan. Yang penting gini, kalau anda ingin melamar harus bener dulu semua. Kondisi sudah oke, ini hari ini anggap aja dulu bagaimana bercakap-cakap," jelasnya.
Menurutnya, deklarasi pada menit-menit akhir lebih nikmat dilakukannya. Hal ini disamakan seperti dalam sebuah pertandingan sepakbola.
"Kita ini dianggap besok pagi sudah mau kiamat, enggak lah masih panjang. Semua masih bisa terjadi. Kalau kita main bola, sehebat hebat cetak gol di babak awal, lebih sedap mencetak di babak akhir," tutupnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengungkapkan rencana deklarasi Koalisi Perubahan pada 10 November nanti batal dilaksanakan. Hal tersebut, karena Partai Demokrat dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan memiliki agenda partai masing-masing.
"Bisa dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi bersama. Karena memang satu, PKS akan rapat Majelis Syuroh itu akhir tahun Desember, kedua, Mas AHY dan kawan-kawan baru pulang sekitar tanggal 10 November itu. Ya kita tunggulah ya, tentu kita harus menghormati mekanisme partai, bagaimana masing-masing partai," kata Willy, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/11).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai NasDem menolak Pilkada 2024 dimajukan pada bulan September.
Baca SelengkapnyaDemokrat tak masalah Anies tidak mendeklarasikan cawapres di acara konsolidasi NasDem.
Baca SelengkapnyaAnies dikabarkan umumkan cawapres pada 18 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaDemokrat menyinggung syarat jika Anies ingin menang.
Baca Selengkapnya"Gak masalah. Mau mbak Yenny, Bu Khofifah, mau Ibu Susi silakan aja diumumkankan tapi sekarang biar cepat konsilidasi," kata Andi Arief.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat tidak setuju nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan diumumkan di menit-menit terakhir pendaftaran.
Baca SelengkapnyaDemokrat buka-bukaan NasDem menolak AHY jadi Cawapres Anies
Baca SelengkapnyaDemokrat mendesak Anies segera menetapkan calon wakil presiden dan mendeklarasikannya
Baca SelengkapnyaCawapres Anies Baswedan pasti merupakan orang yang tepat. Begitu juga waktu deklarasi, tunggu waktu yang tepat.
Baca SelengkapnyaPolitikus Demokrat Andi Arief, mendesak Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan untuk segera deklarasi Cawapresnya.
Baca SelengkapnyaAHY mengingatkan jika waktu deklarasi mundur terus maka isu akan bermunculan.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat merasa cuma dapat janji tanpa realisasi.
Baca Selengkapnya