Ratusan Kader Gus Dur di Jatim Siap Menangkan Prabowo-Gibran
Ratusan kader Gus Dur Jatim percaya Prabowo telah sesuai apa yang diinginkan Gus Dur yaitu mendorong hadirnya kemajuan untuk Indonesia.
Kader mengikuti pernyataan Gus Dur bahwa Prabowo merupakan sosok pemimpin paling ikhlas mengabdi pada rakyat.
Ratusan Kader Gus Dur di Jatim Siap Menangkan Prabowo-Gibran
Ratusan kader Abdurrahman Wahid atau Gus Dur Jawa Timur (Jatim) mendeklarasikan dukungan untuk calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Kami para kader Gus Dur di Jawa Timur menyatakan dukungan penuh kepada Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden selanjutnya," kata Koordinator Kader Gus Dur Jatim Muhammad Ibnu Arrobbi di Probolinggo, Jumat (01/12).
Ibnu mengenang pernyataan Gus Dur terkait sosok Prabowo. Menurut Gus Dur, Prabowo merupakan sosok pemimpin paling ikhlas mengabdi pada rakyat.
"Kita tidak pernah lupa Gus Dur pernah berkata bahwa Prabowo merupakan sosok pemimpin yang paling ikhlas untuk Indonesia," tambah Ibnu.
Dia percaya Prabowo telah sesuai apa yang diinginkan Gus Dur yaitu mendorong hadirnya kemajuan untuk Indonesia. Melalui visi dan misi yang dikenal dengan nama Asta Citra, pasangan Prabowo Gibran mampu meningkatkan kesejahteraan.
Dalam asta cita, Prabowo-Gibran berkomitmen untuk memperkuat ideologi Pancasila, HAM, dan demokrasi di masyarakat.
Kemudian yang kedua, pasangan tersebut akan menggalakan swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, biru, dan hijau demi memperkuat sistem pertahanan negara dan menjadikan bangsa yang mandiri.
Hal itu menjadi sebuah langkah konkret yang semakin mendekatkan pada cita-cita Gus Dur untuk Indonesia cinta damai dan toleran. Oleh karena itu, kader Gus Dur Jawa Timur memberikan dukungan sekaligus memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Jadi tidak ada keraguan Prabowo-Gibran menjadi duet paling ideal harus kita menangkan di Jawa Timur," tandasnya.
Survei Prabowo-Gibran Terbaru
Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil yang memperlihatkan jarak elektabilitas antara tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di 90 hari menuju pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Peneliti LSI Denny JA Adjie Al Faraby menyatakan, elektabilitas capres dan cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, unggul dari dua pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md maupun Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Adjie menyebut, jarak elektabilitas antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud bahkan terpaut jauh.
"Kami melihat ada tren elektabilitas yang semakin menjauh antara pasangan Prabowo-Gibran dengan pasangan Ganjar-Mahfud,"
kata Adjie dalam konferensi pers daring, Senin (20/11).
merdeka.com
Adjie menyampaikan, pada September 2023 lalu elektabilitas Prabowo-Gibran berada di angka 39,3 persen. Kemudian, Oktober 2023 menurun di angka 36,8 persen, dan pada November 2023 ini naik di angka 40,3 persen pasca-penetapan pasangan calon.
Sedangkan untuk pasangan Ganjar-Mahfud, elektabilitasnya tinggi pada September 2023 dengan 36,9 persen. Lalu di angka 35,3 persen pada Oktober 2023, namun turun usai penetapan pasangan calon.
"Sekarang turun jauh, ya turun jauh di angka 28,6 persen," kata Adjie.
Hal berbeda justru terjadi pada capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang elektabilitasnya meningkat dibandingkan pada periode September 2023. Diketahui, saat itu Anies-Muhaimin selalu berada di posisi buncit survei dengan elektabilitas yang cenderung stagnan.
"Kemudian Anies-Gus Muhaimin di saat September kita lakukan survei dan saat survei ini kita rilis memang waktu itu sempat banyak komplain dari timnya Anies maupun Cak Imin ya," ujar Adjie.
"Tapi sekarang kita lihat trennya mengalami kenaikan dari 15 persen di September 2023, kemudian naik di angka 17,2 persen, lalu naik lagi di angka 20,3 persen," sambung dia.
Adjie menuturkan, survei menggunakan metode penelitian multi stage random sampling dengan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei sebesar 2.9 persen. Survei dilakukan pada periode 6-13 November 2023 dengan melibatkan 1.200 responden.