Ratusan 'kembaran' Hatta juga meriahkan kampanye PAN di Malang

Merdeka.com - Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa melanjutkan jadwal kampanyenya di Malang, Jawa Timur. Sama seperti kampanye di Jatinangor, Bandung, Jawa Barat sebelumnya, kedatangan Hatta pun disambut 'kembarannya'.

Hatta memulai kampanye dari Kota Malang, tepatnya di Gedung Olahraga Bima Sakti, Kecamatan Sukun. Dari pagi, ribuan massa sudah memadati lokasi kampanye. Ada sekitar ratusan kembaran Hatta yang ikut memeriahkan kampanye PAN ini. Mereka berasal dari Hatta Rajasa Fans Community (HRFC) Cabang Jawa Timur. Sementara di Jatinangor, ratusan kembaran Hatta berasal dari relawan HRFC Cabang Bandung.

Ratusan  kembaran Hatta ini melakukan aksi simpatik di Gedung Olahraga Bima Sakti. Mereka membagi-bagikan buku, stiker dan selebaran yang berisi 8 (delapan) program PAN. Aksi ratusan kembaran Hatta itu, mendapat sambutan meriah dari para kader PAN. Mereka pun didaulat untuk menemani Hatta ketika melakukan dialog dengan para kader PAN.

Menurut koordinator HRFC Jawa Timur, Garibo, para relawan berasal dari berbagai latar belakang. Mereka dari mahasiswa, buruh, pelaku usaha UMKM dan petani. Mereka sengaja berdandan mirip Hatta untuk menunjukkan bahwa Ketua Umum PAN itu ada dimana-mana dan selalu dinanti oleh masyarakat.

"Kita siap memenangkan PAN dan mengantar Pak Hatta maju dalam Pilpres," kata Garibo di sela-sela acara kampanye.

Hal yang sama juga dikatakan Koordinator Nasional HRFC Ali Rahman. Menurut Ali, kembaran Hatta ini akan selalu hadir di setiap kampanye PAN, khususnya yang diikuti oleh Hatta.

"Kami ingin menunjukkan bahwa Pak Hatta ada dimana-mana dan Pak Hatta selalu ada di tengah-tengah masyarakat," jelas Ali.

Sementara itu, Hatta sendiri tampak antusias menyalami para kembarannya. Sesekali Hatta memeluk relawan yang mengenakan topeng wajahnya dan rambut palsu putih. Hatta mengatakan dirinya bersyukur banyak yang mendukungnya.

"Dukungan ini akan memberikan energi positif buat PAN dan saya dalam menghadapi Pemilu 2014," ujar Hatta sebelum memulai orasi politiknya.