Sekjen PDIP Jawab Elektabilitas Ganjar-Mahfud Anjlok, Ajak Seluruh Caleg Berkeringat
Hasto menyampaikan tiga hal penting yang harus diperjuangkan kader-kader Banteng di Tangerang, untuk bisa merebut kemenangan dalam Pilpres dan Pileg 2024 ini.
Dalam beberapa survei terbaru, elektabilitas Ganjar-Mahfud menurun
Sekjen PDIP Jawab Elektabilitas Ganjar-Mahfud Anjlok, Ajak Seluruh Caleg Berkeringat
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, mengajak seluruh caleg, kader dan simpatisan PDI P Kabupaten Tangerang, untuk berkeringat memperjuangan kemenangan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
"Marilah dengan tetesan keringat kita, dengan kerja keras kita akan mendapatkan pemimpin nasional yang cerdas ke depan. Maka itulah Indonesia akan menjadi lebih baik dengan memenangkan Ganjar-Mahfud 14 Februari mendatang,"
ungkap Hasto dalam orasinya di hadapan pengurus dan Caleg PDIP Kabupaten Tangerang, di gedung Banteng, Kabupaten Tangerang, Senin (11/12).
Hasto menegaskan masa kampanye yang tersisa 60 hari ke depan, diharapkan dapat ikut diperjuangkan bersama-sama oleh kader dan caleg PDIP dalam kemenangan PDIP dan pasangan Ganjar-Mahfud dalam pemilu 2024 mendatang.
"Kami berharap 60 hari kedepan sungguh-sungguh berjuang. Kita punya caleg 30 ribu orang setiap caleg mengumpulkan 25 orang saja, kita sudah menang. Kita punya 1,2 juta pengurus partai, kalau kita kumpulkan 300 orang saja sudah melampaui yang dibutuhkan. Jadi syarat-syarat yang dibutuhkan sudah memenuhi. Memang, memang energinya terbatas," ujar Hasto.
Dalam orasinya itu, Hasto menyampaikan tiga hal penting yang harus diperjuangkan kader-kader Banteng di Tangerang, untuk bisa merebut kemenangan dalam Pilpres dan Pileg 2024 ini.
"Pertama konsolidasikan partai bergerak ke bawah dengan penuh keyakinan, keberanian dan jangan takut. Kedua jurkam-jurkam jelaskan KTP sakti ke bawah, persiapkan saksi pratai sebaik baiknya baik untuk pemilu presiden dan pemilu legislatif. Yang terakhir, tentu kita percayakan semua perjuangan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa,"
tegas Hasto.
Usai melakukan orasinya di gedung Banteng, Kabupaten Tangerang, Hasto mengaku semua pengurus dan simpatisan partai memiliki komitmen kuat dalam memenangkan partai dan pasangan calon presiden Ganjar-Mahfud yang diusung.
"Kami bertemu satgas, ranting-ranting pac dan dpc semua punya komitmen untuk bergerak bersama memengakan PDIP dan pak Ganjar-Prof Mahfud Md, dua pemimpin yang memberikan jawaban terhadap persoalan rakyat dengan KTP sakti, kita akan berjuang membangun Indonesia, pendidkan kita lebih baik, menciptakan lapangan kerja dan memberantas korupsi, maka harga-harga kebutuhan pokok bisa dikendalikan, bisa murah, kerjaan bisa baik untuk rakyat," tegas Hasto.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Tangerang, Irvansyah Asmat, menegaskan kesiapan perangkat partainya di Kabupaten Tangerang, dalam memenangkan PDIP dan Ganjar-Mahfud di Kabupaten Tangerang.
"Seperti arahan pak Sekjen, semua kader harus turun secara masif door to door, datangi rakyat ke kantong-kantong masa pemilih, yakinkan ke mereka bahwa Ganjar-Mahfud adalah calon presiden yang terbaik diantara yang lain," ungkap Irvansyah.
Caleg DPR RI dari Dapil Banten 3 ini mengaku, telah memetakan basis-basis wilayah kemenangan PDIP dari 29 wilayah Kecamatan di Kabupaten Tangerang. Irvansyah juga memastikan sejumlah wilayah-wilayah akan dimasifkan untuk melakukan dialog dan pertemuan dengan warga untuk memenangkan partai dan paslon nomor urut 3.
"Semua sudah kita lakukan pemetaan, kantong-kantong mana yang akan kita gaspol, dan juga kita lakukan dengan relawan," ungkap Irvansyah.
Sebelumnya dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas, menyebutkan bahwa meroketnya elektabilitas Prabowo-Gibran lantaran pergerakan akar rumput pasangan nomor urut 2 itu sangat masif.
"Yang pasti adalah, nyaris tidak ada pergerakan 03 di akar rumput. Organisasi mereka sangat lemah di level bawah, sementara 02 sudah begitu masif," kata Bambang, saat dihubungi merdeka.com, Senin (11/12).
Menurut Bambang, kritik PDIP dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak berpengaruh terhadap anjloknya elektabilitas pasangan nomor urut 3 itu.
"Enggak juga. Persoalan itu terlalu elitis. Masyarakat bawah enggak terlalu mudeng (paham) dengan soal itu," jelas Bambang.