Respons Ganjar soal Jokowi Salurkan BLT ke Petani Terdampak Puso di Jateng: Saya Ancungi Jempol
Ganjar menyinggung soal keinginannya untuk memperkuat kembali asuransi petani sebagai langkah antisipasi apabila terjadi gagal panen atau puso.
Jokowi sebelumnya memberikan BLT senilai Rp8 juta per satu hektare lahan kepada para petani gagal panen karena lahan terdampak banjir pada tahun lalu.
Respons Ganjar soal Jokowi Salurkan BLT ke Petani Terdampak Puso di Jateng: Saya Ancungi Jempol
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo memuji langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada petani terdampak puso atau gagal panen di Bojong, Pekalongan, Jawa Tengah.
Jokowi sebelumnya memberikan BLT senilai Rp8 juta per satu hektare lahan kepada para petani gagal panen karena lahan terdampak banjir pada tahun lalu.
"Ya itu (BLT Petani terdampak) bagus, saya acungi jempol," kata Ganjar saat kampanye menyapa Petani di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12).
Ganjar menyinggung soal keinginannya untuk memperkuat kembali asuransi petani sebagai langkah antisipasi apabila terjadi gagal panen atau puso. Sehingga, menurut Ganjar, apabila terjadi gagal panen dapat meringankan beban para petani.
"Sehingga gagal panen ini pernah kita bicara asuransi petani dan saya kira sudah ada itu asuransinya kita pernah menjalankan itu dan perlu respons cepat dari kita semuanya, dari pemerintah," kata Ganjar.
"Ketika kemudian gagal panen, maka segera turun. Agar petani tidak mendapatkan penderitaan yang berkepanjangan. Respons ini respons bagus, saya salut," imbuh Ganjar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) puso kepada sejumlah penerima manfaat di Kantor Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (13/12).
Jokowi menyebut pemberian bantuan tersebut bertujuan agar para petani yang terdampak puso dapat segera melakukan penanaman kembali.
"Agar segera dilakukan penanaman kembali, biaya produksinya sebagian diganti oleh pemerintah," kata Jokowi dalam dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu (13/12).
Bantuan senilai Rp8 juta per satu hektare lahan tersebut diberikan kepada para petani yang gagal panen karena lahannya terdampak banjir pada tahun lalu.
Jokowi menilai hal tersebut juga dilakukan oleh pemerintah agar para petani bersemangat untuk segera memulai kembali penanaman di awal musim hujan ini.
"Begitu ini nanti keuangannya sudah diselesaikan lewat perbankan, segera dimulai penanaman," ujar Jokowi.
Selain itu, penanaman juga didorong oleh harga gabah yang saat ini tergolong tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jokowi mengatakan hal tersebut mampu meningkatkan keuntungan kepada para petani.
"Tahun yang lalu harga gabah hanya Rp4.200-4.300 benar? Sekarang Rp7.300. Ada yang Rp7.800 benar ndak? Meningkat sangat tinggi sekali oleh sebab itu segera nanem," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, produksi padi dan beras nasional dalam beberapa waktu terakhir juga mengalami penurunan yang diakibatkan oleh perubahan iklim dan gelombang panas yang berkepanjangan. Untuk itu, Jokowi kembali menekankan kepada petani setelah mendapatkan BLT Puso untuk segera menanam.
"Jadi yang 16 ribu hektare itu segera ditanam, segera. Pertama mumpung ada air, yang kedua juga sudah tadi yang puso kemarin sudah cair, kemudian yang ketiga mumpung juga harga gabahnya pas tinggi, panjenengan senang sekali lagi," tutur Jokowi.