Ruhut Sitompul: Anies Lupa saat Jadi Gubernur Dia Ordal, TGUPP Isinya Tim Sukses
Ruhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
enurut dia, Anies sosok yang pintar menunjuk hidung orang lain.
Ruhut Sitompul: Anies Lupa saat Jadi Gubernur Dia Ordal, TGUPP Isinya Tim Sukses
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ruhut Sitompul melemparkan kritikan terhadap Anies Baswedan.
Kritikan disampaikan menanggapi pernyataan Anies Baswedan soal fenomena orang dalam (ordal) yang disampaikan di panggung debat pilpres 2024. Menurut dia, Anies sosok yang pintar menunjuk hidung orang lain.
"Mengenai ordal ini, ini mohon maaf Anies ini hanya pintar menunjuk hidung orang lain. Tapi dia tidak belajar menunjuk hidungnya," kata Ruhut di Media Center TPN Ganjar-Mahud, di Jakarta Pusat, Kamis (14/12).
"Jadi Anies itu banyak yang dia omongin, padahal dia melakukan hal yang dia pertanyakan," sambung Ruhut.
Ruhut kemudian mengungkit Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang dibentuk oleh Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Lupa waktu jadi Gubernur dengan apa, TGUPP. Lupa dia? Ordalnya dia itu, tim suskes dia semua itu di sana. Berapa banyak APBD untuk membayar gajinya. Itu fakta," ujar dia.
Ruhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan untuk berbicara.
"Tapi ya mungkin waktu ya membuat Pak Ganjar, Pak Mahfud enggak diberi waktu untuk menanggapinya," ujar dia.
Capres Anies Baswedan membahas fenomena orang dalam (ordal) di panggung debat pilpres 2024. Ucapan soal ordal diberikan Anies saat berdebat dengan Prabowo Subianto.
"Fenomena ordal menyebalkan," ujar Anies Baswedan pada debat Selasa (12/12).
"Ikut kesebelasan ada ordalnya. Mau masuk jadi guru, ordal. Mau daftar sekolah, ada ordal. Mau dapat tiket konser, ada ordal. Ada ordal di mana-mana ... Ketika fenomena ordal itu bukan hanya di masyarakat, tapi di proses paling puncak terjadi ordal," lanjut Anies Baswedan.
Meski Anies tidak eksplisit menyebut nama Gibran, Prabowo Subianto secara to the point langsung membalas dengan pemilu.
"Dalam demokrasi, kekuasaan tertinggi ada di rakyat. Hakim yang tertinggi adalah rakyat. Tanggal 14 Februari, rakyat yang akan ambil keputusan. Kalau kami tidak benar, salah, berkhianat, rakyat yang akan menghukum kami," Prabowo menegaskan.