Saran Ketua DPR ademkan suasana panas SBY dan Jokowi
Merdeka.com - Hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke enam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menghangat. SBY merasa disadap demi kepentingan politik yang terungkap lewat sidang penistaan agama ke delapan Basuki T Purnama (Ahok). SBY pun meminta Jokowi turun tangan jika benar penyadapan dilakukan lewat institusi negara.
Sayang permintaan SBY ini ditanggapi enteng oleh Jokowi. Jokowi tak ingin materi sidang Ahok itu diarahkan kepada dirinya.
Tidak cuma itu, dalam pernyataannya, SBY pun mengatakan, setidaknya ada tiga pihak yang coba melarang Jokowi bertemu dengannya. Hal ini pun mengundang reaksi keras di sekeliling Jokowi. Mereka membantah menghalang-halangi Jokowi bertemu dengan SBY.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Kenapa Joe Biden ingin dekat dengan Prabowo? 'Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda,' kata Biden.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
Di tengah situasi yang panas ini, Ketua DPR Setya Novanto coba mendinginkan suasana. Novanto meminta, soal pertemuan sebaiknya kedua belah pihak saling berbesar hati.
"Ini dua tokoh yang tentu perlu adanya kebesaran hati, karena Pak Jokowi juga punya kebesaran hati, kita harapkan juga Pak SBY yang sudah menghembuskan demokrasi. Tentu kita harapkan ini suasana tenang, soliditas, kebersamaan, NKRI, ini harus kita tanamkan," kata Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/2).
Novanto berharap, kedua belah pihak dapat segera bertemu dan membicarakan berbagai persoalan bangsa. Pertemuan itu tidak hanya menghasilkan solusi, tetapi memberikan nuansa baik bagi kepentingan bangsa dan negara.
"Tentu kalau ada pertemuan antara presiden dengan juga Pak Jokowi dan juga Pak SBY, saya rasa ini suatu hal yang baik untuk melihat adanya suatu kebersamaan demi kepentingan bangsa dan negara, dan juga kepentingan rakyat Indonesia supaya tidak ada masalah lagi," imbuhnya.
Situasi panas antara pemerintah dan Partai Demokrat tak cuma sampai penyadapan SBY dan pertemuan dengan Jokowi. Di parlemen, Demokrat mengusulkan menggunakan hak angket untuk mengetahui siapa sebenarnya yang melakukan penyadapan terhadap SBY itu.
Novanto pun punya saran tentang reaksi keras Demokrat di parlemen. Ketua Umum Golkar ini berharap, Partai Demokrat lebih bersabar.
"Sabar lah, suasana ini biar tenang dulu," kata Novanto.
Novanto sedikit bercerita tentang dirinya yang juga pernah menjadi korban penyadapan ilegal oleh petinggi Freeport kala itu, Maroef Sjamsoeddin. Dia mengatakan, putusan MK sudah menegaskan bahwa siapa saja pihak yang berhak menyadap dan tidak, sehingga tidak boleh sewenang-wenang.
"Yaitu yang berkaitan dengan ITE, pada waktu saya kan, sudah diputuskan bahwa penyadapan itu sudah ditentukan siapa yang boleh nyadap dan ada aturannya, jadi melalui saluran itu pun sudah bisa kita lihat bawa perlu atau tidaknya, yang jelas semuanya yang penting adalah berjalan dengan baik," tegasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kunjungan ini dilakukan di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (21/9).
Baca SelengkapnyaSBY tiba di Istana Kepresidenan Jakarta pukul 10.53 WIB dengan disambut Menteri Sekretaris Negara
Baca SelengkapnyaSBY bertemu Presiden Jokowi membahas terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada GAMKI untuk ikut mendinginkan situasi di lapangan jika melihat situasi politik yang memanas.
Baca Selengkapnyasaat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sedang berada di Jawa Tengah sejak tiga hari lalu.
Baca SelengkapnyaMuncul spekulasi tentang kemungkinan Demokrat mendapatkan jatah kursi menteri dalam Reshuffle tahap akhir pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPembicaraan yang dilakukan selama satu jam tersebut tentu membahas tentang 2024.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaPertemuan dua tokoh pemimpin bangsa ini dinilai sebuah sejarah dalam perjalanan kepemimpinan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan siap beri masukan susunan kabinet Prabowo jika diminta
Baca Selengkapnya