Satu Kata dari Cak Imin Soal Etika: MKMK
MKMK memutuskan Anwar Usman menyalahi etik dan dipecat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi.
Ketua umum PKB ini mengaku tidak ingin menyinggung seseorang ketika menjawab pertanyaan tersebut.
Satu Kata dari Cak Imin Soal Etika: MKMK
Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar ditanya satu kata yang terpikirkan ketika mendengar kata 'etika'. Politikus yang akrab disapa Cak Imin ini terlihat tersenyum-senyum ketika pembawa acara membawa pertanyaan tersebut dalam acara Slepet Imin di Depok, Jawa Barat, Selasa (19/12).
Ketua umum PKB ini mengaku tidak ingin menyinggung seseorang ketika menjawab pertanyaan tersebut. Namun, Cak Imin malah menyebut MKMK atau Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi.
"Satu kata untuk etika?" tanya pembawa acara.
"Satu kata supaya enggak ada yang tersinggung ya, MKMK," katanya sambil tertawa-tawa.
Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) merupakan institusi yang memberi keputusan terhadap masalah etik hakim konstitusi.
MKMK menjadi pembicaraan publik ketika menyidang Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman atas putusan syarat capres dan cawapres yang memberikan jalan Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres.
MKMK memutuskan Anwar Usman menyalahi etik dan dipecat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi.
MKMK kembali menjadi perbincangan ketika Capres nomor urut satu, Anies Baswedan menanyakan kepada Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto dalam debat capres.
"Apa perasaan bapak bahwa ada pelanggaran etika di situ?" tanya Anies.
Prabowo awalnya menjawab cukup santai. Bahwa tim pakar ketua umum Gerindra itu menyatakan tidak ada masalah.
"Masalah yang dianggap pelanggaran etika sudah diambil tindakan dan keputusan, ya, waktu itu oleh pihak yang diberi wewenang," jawab Prabowo.
"Kemudian sudah ada tindakan dan tindakan pun itu masih diperdebatkan karena yang bersangkutan masih memproses. Tetapi intinya adalah bahwa keputusan itu final dan tidak dapat diubah. Ya saya laksanakan, ya," tegasnya.
Kemudian, nada bicara Prabowo semakin meninggi. Prabowo mengatakan, Anies bukan lagi anak kecil, harusnya sudah paham.
"Dan kita ini bukan anak kecil Mas Anies, ya. Anda juga paham ya. Sudah lah, ya," kata Prabowo.
Anies pun hanya tersenyum mendengar pernyataan tersebut.
Prabowo pun melanjutkan bahwa masyarakat yang akan menilai pada saat hari pencoblosan. Kalau tidak suka Prabowo-Gibran, rakyat tidak perlu memilih.
"Sekarang begini, intinya rakyat putuskan, rakyat yang menilai. Kalau rakyat tidak suka Prabowo dan Gibran, enggak usah pilih kami saudara saudara sekalian," katanya.
Selanjutnya, nada Prabowo semakin tinggi. Ia menegaskan tidak takut tidak punya jabatan. Bahkan, mantan Danjen Kopassus ini sambil memberikan gestur menunjuk-nunjuk ke arah Anies.
"Dan saya tidak takut tidak punya jabatan Mas Anies. Sorry ye. Sorry ye," kata Prabowo. Terlihat, Gibran di belakangnya sampai berdiri dan mengangkat-angkat tangannya.
"Mas Anies, Mas Anies, saya tidak punya apa-apa, saya sudah mati untuk negara ini," tegasnya.