Siapa nama cagub DKI yang disimpan rapat dalam 'dompet' Megawati
Merdeka.com - Partai PDI Perjuangan hingga kini belum mengumumkan siapa calon gubernur DKI Jakarta tahun 2017 yang akan diusungnya. Semua nama masih dalam 'dompet' sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Hal itu diungkapkan oleh Politisi PDIP Masinton Pasaribu. Menurutnya, enam nama calon masih dalam kantong Mega.
"Dalam hal ini PDIP belum memutuskan calon gubernur DKI 2017, sudah ada 6 nama di dompet Bu Mega yang mendaftar," ujar Masinton di Jakarta, Sabtu (30/7).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Dalam pemilihan ini, Masinton menyatakan, PDIP tak mau buru-buru mengambil keputusan. Sebab ingin terlebih dulu menangkap suara rakyat DKI Jakarta.
"Karena Jakarta ini barometer. Seperti kami tak hanya mendengar suara yang mendukung Ahok saja, tapk juga mau mendengar suara yang tak mendukung Ahok, akan kami pertimbangkan dan memutuskan dalam memilih," ucapnya.
Dalam proses pemilihan, lanjut Masinton, jangan dilupakan bahwa partai politik merupakan partai yang memberikan pendidikan politik ke masyarakat, mampu memberikan ide alternatif dan mendewasakan masyarakat dalam berfikir.
"Sehingga harus dipikirkan matang-matang. Peluang selalu ada untuk calon manapun, semua selalu sama tak ada dianakemaskan. Bakal calon ada di dalam dompet Mega, kami belum memilih," ucapnya.
"PDIP akan mengumumkan sebelum pendaftaran kategori ditutup. PDIP dalam hal ini sudah teruji bisa bekerjasama dengan partai manapun," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024 pada Senin (26/8).
Baca Selengkapnya“Sekarang Pak Ahok sudah di luar pemerintahan, dia bilang bu minta tugas, saya bilang sudah ada tugasnya,” jelas Megawati
Baca Selengkapnya