Sindiran Anies-Sandi saat Djarot tampil berpeci, dianggap meniru
Merdeka.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat, mengubah penampilannya di Pilkada DKI Jakarta putaran dua. Selain mengenakan kemeja kotak-kotak, Djarot kini berpeci.
Hal itu terlihat jelas di kertas surat suara yang telah selesai dicetak. Padahal, selama ini penggunaan peci menjadi ciri khas pasangan nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Di Pilgub DKI putaran satu, pasangan Anies dan Sandi bahkan menjadikan peci yang mereka kenakan sebagai tagline. Dalam kampanyenya kala itu, mereka menyerukan untuk mencoblos peci sebagai pembeda dengan dua pasangan lainnya.
-
Kenapa PDIP mempertimbangkan Anies untuk Pilgub Jakarta? 'Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua,' jelas dia.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Kenapa PDIP Jabar akan mendaftarkan Anies? 'Tentunya semuanya yang berderar hari ini masih menunggu kepastian tentang keberangkatan dari pasangan ini untuk menuju ke KPUD Jabar,' ucapnya. '95 persen (usung Anies-Ono)' imbuh dia.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
Ide berpeci Anies-Sandi kemudian diikuti Djarot. Djarot berdalih pengenaan peci bukan soal mencontek. Dia pribadi mengaku mengenakan peci karena penutup kepala itu menjadi simbol dari nasionalisme.
"Inilah sebetulnya yang dipopulerkan Bung Karno (Soekarno). Makanya begitu kami (pergi) haji atau umrah, begitu pakai kopiah orang sana (Arab Saudi) pasti tahu, (menyebut) Indonesia Indonesia, Soekarno Soekarno," ungkap Djarot membeberkan alasannya mengenakan peci.
Hal itu disampaikan Djarot saat ditemui di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Jum't (24/3).
"Inget lho, saya itu dikenal dengan juru kuncinya makam Bung Karno di Blitar. Sepuluh tahun dan semua tahu. Dan Bung Karno yang mempopulerkan pakai kopiah. Kalau orang Jawa Timur namanya kopiah, kalau di sini (Jakarta) bilangnya peci," imbuh Djarot.
Dia tak mau pusing jika pilihannya menggunakan peci dianggap menjiplak kubu Anies dan Sandi. "Gak tahu saya," singkatnya.
Surat suara Pilkada DKI ©2017 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman
Ahok, sapaan Basuki, juga tak menanggapi berlebihan. Dia memang memutuskan tak mengikuti Djarot. "Kalau pakai peci terlalu ganteng," kelakar Ahok.
Ditambahkan Juru bicara tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot, Eva Kusuma Sundari mengatakan, penampilan Djarot yang berubah tak perlu dipermasalahkan. Dia menilai Djarot memakai peci karena telah menyandang status haji.
"Pak Djarot kan haji. Kalau itu dipakai dua alasan, satu dia memang nasionalis dan itu simbol nasionalis," kata Eva,
"Jangan lupa itu simbol nasionalis gak bisa dimonopoli oleh orang perorang atau paslon," sambungnya.
Sebagai kandidat yang pertama kali mengenakan peci, Anies-Sandi mensyukuri apa yang mereka lakukan ditiru oleh lawan politiknya.
"Jadi memang ada yang original, ada yang meniru. Nah kita senang sekali bahwa banyak ide-ide kita makin sering ditiru dan Insya Allah dengan begitu warga Jakarta yakin mana yang memang memunculkan ide-ide baru, mana yang tidak. Saya juga bersyukur bahwa incumbent mengakui yang dibuat oleh pasangan calon nomor tiga itu baik dan diadopsi," kata Anies.
Anies juga menilai, penggunaan peci bukan karena simbol agama tertentu melainkan sebagai tanda nasionalis. Meskipun dia menyayangkan kenapa hanya Djarot yang memakai peci.
"Kita pakai kopiah sebagai tanda nasionalis, itu aja. Menurut saya enggak perlu jadi masalah. Itu urusan pribadi kita masing-masing," ucap mantan Mendikbud itu.
"Sayang yang pakainya cuma satu. Kalau memang itu identitas kebangsaan harusnya dua-duanya ya pakai," sambung dia.
Ditambahkan calon wakil gubernur, Sandiaga Uno, mengatakan dengan penampilan baru itu, Djarot dinilainya mengakui bahwa peci ciri khas identitas Indonesia identitas Nusantara.
"Alhamdulillah Pak Djarot terinspirasi, akhirnya mengakui bahwa peci itu adalah representasi nusantara kebangsaan kita semua foto dari pimpinan bangsa kitakan gunakan peci," kata Sandiaga.
penghitungan surat suara di TPS 15 ©2017 Merdeka.com/imam buhori
Sandi menceritakan, penggunaan peci atas saran Didit Prabowo, yang tak lain putra dari Ketum Gerindra Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Sandiaga mengatakan, bersama Anies dirinya tak terganggu dengan penampilan baru Djarot. Dia tetap yakin, masyarakat akan memilih penampilan pasangan yang konsisten.
"Saya rasa masyarakat cerdas kok, mana yang baru pakai peci. Mana yang pecinya yang kelihatan yang memang memakai peci sebagai hal yang konsisten, mana yang ikut-ikutan kelihatannya," sambungnya.
Padahal dulu, kata dia, pemakaian peci pernah membuat mereka diprotes karena dianggap milik suatu agama.
"Kami dituduh seperti itu tapi kami tidak menanggapi. Dia bilang, Mas Anies dan Bang Sandi ini auranya keluar kalau pakai peci akhirnya kita coba pakai peci dan dia bilang ini adalah ciri bangsa nggak kepikir sama sekali malah dikaitkan ke SARA justru kami justru baca di medsos belakangan bahwa itu kita dituduh seperti," kata Sandiaga.
Ditambahkan Sandiaga, berubahnya penampilan Djarot akan mengubah tagline mereka di hari pencoblosan 19 April mendatang. Sebab selama ini, mereka memakai tagline 'coblos pecinya' untuk menggambarkan ciri khas mereka di surat suara.
"Mesti cari tagline baru. Yah baju putih mungkin kecuali Pak Djarot ganti juga bajunya putih, saya belum lihat tapi kalau baju putih yang jadi ciri khas kita mungkin kita arahkan ke baju putih tapi nomor tiga yang jelas," kelakar Sandiaga.
Sandi juga sempat menyinggung akan membuat inovasi baru soal blusukan online. Dia menawarkan pada Djarot jika mungkin ingin meniru ide blusukan online yang diberi nama 360 derajat cameramen.
"Kita ada inovasi baru lagi yang kalau Pak Djarot mau meniru lagi. Ini adalah inovasi yang juga bisa ditiru Pak Djarot. Nanti akan kami hadirkan manusia 360 derajat di mana akan live Facebook di setiap kampanye untuk menunjukkan komunikasi kami dan untuk menyampaikan desiminasi informasi-informasi," tegas Sandiaga.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen itu terekam, ketika Anies hendak berpamitan dan meminta restu kepada ibunda, Aliyah Rasyid Baswedan beserta istrinya Ferry Farhati.
Baca SelengkapnyaDebat Cawapres di JCC ini bertema Ekonomi kerakyatan dan digital, Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.
Baca SelengkapnyaBeredar foto Anies memakai kemeja merah dengan logo PDIP yakni kepala banteng di sebelah kiri.
Baca SelengkapnyaBaju Adat Betawi dikenakan Prabowo-Gibran adalah Baju Ujung Serong yang umumnya dipakai di acara-acara kenegaraan.
Baca SelengkapnyaPenampilan menteri AHY dan Basuki Hadimuljono jadi sorotan saat hadiri Upacara HUT Bhayangkara 2024.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar mendadak berbeda, ketika disinggung wacana duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaUsai resmi diusung Golkar maju Pilkada Banten hari ini, Selasa (27/8), Airin menegaskan reaksi biasa dalam politik.
Baca SelengkapnyaBusana itu kerap dipakai Ganjar Pranowo dalam beberapa kesempatan.
Baca SelengkapnyaBaju garis-garis hitam putih sempat dipakai Ganjar untuk identitasnya sebagai capres.
Baca SelengkapnyaPramono Anung-Rano Karno mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo memamerkan baju kampanye bergaris warna putih hitam di banyak kesempatan.
Baca SelengkapnyaDari pantauan merdeka.com di lapangan, Presiden Jokowi tiba di Kompleks Parlemen sekitar pukul 08.57.
Baca Selengkapnya