Soal Sosok Pendamping Anies, PKS Nilai Rekam Jejak Sohibul Lebih Cocok daripada Andika Perkasa
Ia pun mengaku menghormati partai politik lain yang apabila mengusulkan nama-nama.
Anies disebutnya akan memilih pendamping dengan melihat track recordnya.
Soal Sosok Pendamping Anies, PKS Nilai Rekam Jejak Sohibul Lebih Cocok daripada Andika Perkasa
PDIP memunculkan nama mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 bersama Anies Rasyid Baswedan. Diketahui, pesta demokrasi itu akan berlangsung pada November 2024 mendatang.
Mengenai hal itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid mengatakan, Anies merupakan orang yang rasional. Sehingga, Anies akan memilih pendamping dengan melihat track recordnya.
"Itu kan baru misalnya. Pak Anies kan bukan orang yang misalnya-misalnya. Pak Anies itu orang yang rasional, dan beliau pasti mengukur track record, mengukur juga dengan chemistry, dan jelas kok dengan Pak Sohibul Iman chemistry dan track recornya panjang dan amat sangat menyatu," kata Hidayat Nur Wahid kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/7).
Ia pun mengaku menghormati partai politik lain yang apabila mengusulkan nama-nama yang akan diusung untuk berdampingan dengan Anies atau maju di Pilgub Jakarta.
"Bahwa kemudian partai lain mengusulkan nama lain kita hormati. Tapi tentu saja Pak Anies sudah menghitung, hitung-hitungan saya kira sudah rasional dan perjalanan perpolitikan di Jakarta kan bukan baru hari ini, sudah mulai sejak Pilgub 2017. Saat itu kan perilaku parpol sudah terukur begitu kan," ujarnya.
"Dan dengan itu, kami tentu tidak bisa halangi partai lain berwacana. Tetapi kalau dari sisi kami yang di PKS, Presiden PKS sudah menegaskan Pak Anies, kalau enggak mau ngajak PKS maka mestinya dia juga mengambil PKS yaitu Sohibul Iman sebagai Wagub," sambungnya.
Hidayat Nur Wahid menegaskan, partai yang dipimpin Ahmad Syaikhu tersebut tidak akan mengubah nama yang akan diusung untuk mendampingi Anies maju di Pilgub Jakarta.
"Ya (fiks), di PKS tidak bisa diubah lagi," pungkasnya.