Soal Sumber Waras, Komisi III DPR akan panggil eks Ketua KPK Ruki
Merdeka.com - Guna mencari kejelasan mengenai hasil temuan Badan Pengawas Keuangan (BPK) RI terhadap pembelian lahan RS Sumber Waras (RSSW) oleh Pemprov DKI, DPR akan memanggil Mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki. DPR menganggap Ruki sebagai pihak yang cukup mengerti tentang asal muasal kasus Sumber Waras tersebut.
Apalagi, KPK di bawah kepemimpinan Ruki lah yang meminta audit soal pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras kepada BPK. Menurut Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo, pemanggilan Ruki baru akan dilakukan usai masa reses karena waktu yang tersisa saat ini dianggap tidak memadai.
"Jadi (Panggil Ruki). Tapi mungkin karena waktu mepet, kita masih fokus ke fit and proper test Kapolri, jadi kemungkinan usai reses," ujar Bambang di DPR RI Senayan, Selasa (21/6).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Apa yang DPR minta KPK usut? 'Komisi III mendukung penuh KPK untuk segera membongkar indikasi ini. Karena kalau sampai benar, berarti selama ini ada pihak yang secara sengaja merintangi dan menghambat agenda pemberantasan korupsi.'
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi? Kejaksaan Agung secara resmi mengumumkan status Harvey Moeis sebagai tersangka, langsung mengirimnya ke tahanan.
Ketika ditanya apabila hasil audit BPK ternyata keliru dan pembelian lahan RSSW tidak mengandung perbuatan melawan hukum, Bambang menegaskan bahwa BPK RI harus bertanggung jawab mengenai kekisruhan yang terjadi selama ini.
Namun, jika nyatanya temuan itu benar sesuai fakta-fakta di lapangan, maka KPK sebagai pihak yang meminta BPK melakukan audit investigasi pada laporan keuangan Pemprov DKI itu harus bertanggung jawab. Dengan cara menindaklanjuti temuan BPK hingga sampai ke tingkat penyidikan.
"Ya, Komisi III memandang bahwa kalau memang temuan BPK ternyata terbukti hanya isapan jempol, maka pimpinan BPK harus bertanggung jawab atas temuan itu. Karena menyangkut nama baik orang lain, dan pelanggaran HAM. Juga HAM berat malahan, karena menyangkut nama baik orang lain," jelas Bambang.
"Tapi jika temuan itu sesuai dengan fakta di lapangan dan sesuai dengan temuan lainnya di lapangan, maka lembaga hukum (KPK) yang meminta itu juga harus menindaklanjutinya. Sebab, kalau tidak hal itu adalah pelanggaran konstitusi," pungkasnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Azis Syamsuddin merupakan mantan terpidana kasus korupsi.
Baca SelengkapnyaKabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan, Ribka akan diperiksa di Gedung Merah Putih. Saat ini, Ribka sudah hadir.
Baca SelengkapnyaRieke Diah Pitaloka, menyoroti soal kasus dugaan korupsi pengelolaan dana sawit oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS)
Baca SelengkapnyaBaleg DPR harus mendengar usulan dari Komisi III DPR RI agar Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perampasan Aset bisa masuk Prolegnas.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III DPR dari NTT, Stevano Rizki Adranacus menyatakan siap mengawal kasus tersebut hingga tuntas.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi III DPR berduka karena penegak hukum justru menjadi tersangka kasus hukum.
Baca SelengkapnyaRieke 'Oneng' mendesak KPPU bersikap atas data impor yang juga dilakukan banyak mantan menteri perdagangan era Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKPK memanggil Febri Diansyah hingga Donal Fariz untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo dengan pihak terlapor pimpinan lembaga anti rasuah itu masih berlangsung.
Baca Selengkapnya