Suara meroket di Jabar dan Jateng, PKS bilang 'lampu kuning buat Jokowi'
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan hasil Pilkada Serentak 2018 bisa menjadi lampu kuning untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena perolehan suara PKS di Pilkada bisa menanjak secara signifikan.
"Kami ingin memberi pernyataan ini lampu kuning buat Pak Jokowi karena angkanya naiknya luar biasa," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/7).
Mardani mengatakan, meroketnya suara PKS pada Pilkada Serentak 2018 ada di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi Pilgub Jateng? 'Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh,' imbuh dia.
-
Siapa yang berpengaruh terhadap partisipasi pemilih? Partisipasi masyarakat dalam Pemilu juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu dan kontestan.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Gimana uang bisa mempengaruhi Pemilu? Ia menyebut bahwa calon legislatif (caleg) yang memiliki sumber daya finansial yang cukup seringkali tidak perlu melakukan kampanye secara aktif, karena ancaman uang sudah cukup kuat untuk mempengaruhi hasil pemilihan.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
"Di Jawa Tengah angka 15-17 persen naik 40 persen itu lonjakan luar biasa. Empat kabupaten kita menang, Brebes, Kebumen, Tegal sama Purbalingga, yang lain agak dekat, kami bahagia," ungkapnya.
Selain perolehan suara, ada banyak faktor lain yang bisa membuat 2019 Ganti Presiden, salah satunya karena efek ketokohan.
"Tentu ada faktor Kang Aher, penguasa Jawa Barat, faktor Prabowo. Kalau di Jawa Tengah kayaknya faktor Mbak Ida (Ida Fauziyah) yang PKB dan Pak Dirman (Sudirman Said) yang anti korupsi enggak bisa dinafikan," ucapnya.
Diketahui, dalam beberapa survei elektabilitas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung PKS banyak yang berada di bawah 10 persen. Namun, pada hasil hitung cepat (quick count) persentase suara calon yang diusung PKS menanjak mencapai 40 persen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaTingginya approval rating tersebut pun membuat rebutan capres.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep dinilai memiliki potensi menang tinggi jika berkompetisi di Pilkada Jawa Tengah 2024.
Baca SelengkapnyaPKB dalam quick count Indikator hanya mendapatkan 10,49%. Namun dalam real count KPU mengantongi 11,54%.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menilai pemilihan umum (Pemilu) 2024 bukan sekedar Jokowi effect.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaPoltracking mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalahkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dengan selisih suara yang besar.
Baca SelengkapnyaSebab, Jakarta dan Jawa Tengah merupakan wilayah Indonesia.
Baca Selengkapnya