Survei SMRC: Ganjar Pranowo Kalahkan Prabowo dalam Simulasi Head to Head
Merdeka.com - Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali melakukan survei terhadap elektabilitas para calon presiden pada Pemilu 2024. Dalam survei itu, dilakukan simulasi head to head antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan dalam simulasi head to head ini, Prabowo Subianto terlihat cenderung unggul atas Ganjar Pranowo pada Maret sampai April 2023.
Namun memasuki Mei, pascadeklarasi Ganjar Pranowo oleh PDIP, Ganjar mulai mengimbangi Prabowo. Bahkan, dalam simulasi di antara yang mengenal keduanya, Ganjar telah menyalip Prabowo Subianto.
-
Mengapa Prabowo-Gibran unggul? Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menjelaskan, meroketnya elektabilitas Prabowo-Gibran lantaran pergerakan akar rumput pasangan nomor urut 2 itu sangat masif.
-
Kenapa LSI prediksi Prabowo-Gibran pasti maju? Dengan posisi pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan melaju ke putaran kedua. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyampaikan alasan tersebut, karena melihat elektabilitas tiga pasangan calon capres- cawapres yang saat ini belum ada melebihi 50 persen.
-
Di mana Prabowo-Gibran unggul? 'Menurut wilayah, Prabowo-Gibran unggul di semua wilayah, kecuali Jawa Tengah DIY,' kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi, dalam jumpa pers online, Selasa (26/12).
-
Siapa yang meyakini Prabowo-Gibran menang? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menargetkan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tembus di atas 51 persen usai kampanye akbar terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Mengapa Prabowo-Gibran yakin menang satu putaran? 'Berbagai survei menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran ini telah melampaui angka yang sangat kritis yaitu 51 persen. Mudah-mudahan dengan kampanye akbar ini bisa menambah lagi,' kata AHY di GBK Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
Adapun dalam simulasi tingkat pengenalan sama, Ganjar menang dengan suara 46,6 persen. Sementara Prabowo hanya di angka 38,8 persen, tidak sampai di angka 40 persen.
"Dalam survei terakhir di kelompok pemilih yang tahu keduanya, Ganjar Pranowo mendapat 46,4 persen, kemudian prabowo 38,8, persen, dan ada 14,4 yang tidak tahu," kata Deni dalam paparan survei, Minggu (7/5).
Menurut Deni, pada simulasi sebelumnya, elektabilitas Ganjar dan Prabowo berdekatan. Namun, pada survei terakhir, Ganjar unggul lumayan.
"Di survei terakhir (2-5 Mei 2023), Ganjar unggul atas Prabowo sekitar 7,6 persen," ujar dia.
Kemudian, dalam simulasi terhadap pemilih kritis di survei terbaru, Ganjar Pranowo unggul dengan suara 42,2 persen.
Lalu Prabowo Subianto dengan dukungan sebesar 41,9 persen. "Dan masih ada 15,9 persen yang masih belum tahu," imbuh Deni.
Pada survei pemilih kritis sebelumnya, yakni Maret dan April, suara Ganjar sempat tertinggal dari Prabowo, bahkan sampai berjarak tujuh persen.
Namun dalam survei terakhir Mei 2023, Ganjar sudah bisa menyalip Prabowo untuk pemilih kritis.
Deni menyatakan bahwa dukungan pada calon presiden ini diperkirakan masih akan dinamis, karena sejauh ini masih ada perbedaan tingkat pengenalan publik terhadap calon.
Saat ini Prabowo sudah dikenal oleh 94 persen atau hampir semua pemilh, sementara Ganjar baru dikenal 85 persen.
“Pada hari-H, dapat diasumsikan bahwa hampir semua pemilih akan tahu kedua tokoh tersebut,” jelasnya.
Deni juga menjelaskan bahwa “pemilih kritis” adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.
Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih krisis ini secara nasional diperkirakan 80 persen
Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD).
RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error survei diperkirakan 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren itu terlihat alam simulasi efek popularitas head to head pilihan bakal calon presiden di antara yang tahu Ganjar dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaElektabilitas itu cukup signifikan dibanding survei Agustus lalu yang hanya di kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei terbarunya tentang elektabilitas para bakal Capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo pun masih menang jika head to head melawan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei elektabilitas terbaru terkait tren bakal calon presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo ungguli Ganjar dan Anies jika head to head.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan pada tanggal 3-9 Agustus 2023. Dengan segmentasi dari 1.220 orang responden berusia 17 tahun atau lebih, dan atau sudah menikah.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menang dengan angka 55,7 persen ketika melawan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaJika disandingkan menjadi tiga capres, nama Prabowo juga tetap mengungguli Ganjar, dan Anies yang ada di posisi akhir.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menang 'duel' elektabilitas atas Ganjar Pranowo di simulasi head to head yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyebut, pemilih Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (2019) beralih kepada Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo menang dengan suara cukup jauh bila head to head dengan Ganjar atau Anies.
Baca Selengkapnya