Surya Paloh soal Duet Anies-Cak Imin: Belum Terformalkan, Tunggu 1-2 Hari
Menurut Paloh, keputusan Cak Imin untuk menjadi cawapres mendampingi Anies belum tuntas sepenuhnya.
Paloh menyebut, pembahasan ihwal duet Anies-Cak Imin bakal dibahas bersama-sama parpol koalisi.
Surya Paloh soal Duet Anies-Cak Imin: Belum Terformalkan, Tunggu 1-2 Hari
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan duet Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) belum resmi. Dia menyebut menunggu perkembangan sehari atau dua hari ke depan.
"Pak Muhaimin Iskandar? Jadi cawapres? Kemungkinan ke arah situ bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa sampai menit ini. Jadi kita tunggu perkembangan satu-dua hari ini," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (30/8).
Menurut Paloh, keputusan Cak Imin untuk menjadi cawapres mendampingi Anies belum tuntas sepenuhnya. Dia pun tidak menjawab lugas saat ditanyai apakah usulan Cak Imin jadi cawapres Anies adalah permintaannya.
"Kalau persetujuan dalam arti kata mengangguk-angguk aja kan itu belum tuntas sepenuhnya, ya enggak,"
ujar Paloh.
merdeka.com
Sejauh ini, kata dia, pembahasan ihwal duet Anies-Cak Imin bakal dibahas bersama-sama parpol koalisi. Paloh menegaskan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) masih utuh hingga kini.
"Sampai hari ini koalisi masih ada, besok pagi masih ada atau setengah ada kita belum tahu juga,"
kata Paloh.
merdeka.com
Meski begitu, Paloh menyatakan tak bergembira mendengar pernyataan Partai Demokrat yang menyebut Partai NasDem berkhianat. Dia berharap, semua rencana parpol dalam koalisi berjalan sesuai kesepkatan.
"Nah saya pasti tidak bergembiralah menerima suatu kabar seperti itu karena harapan kita semuanya bisa berjalan sebagaimana kita harapkan bersama," ucapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan mengkhianati Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol," kata Riefky dalam siaran pers Demokrat.
Riefky menyebut Anies mengkhianati apa yang telah ia sampaikan bahwa dirinya memilih Ketua Umum Partai Demokrat AHY sebagai bakal cawapres.
"Termasuk, pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh bakal capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," imbuh Riefky.
Riefky mengungkapkan bahwa sejatinya Anies telah memilih AHY sebagai bakal cawapres. Teuku menyebut Anies telah menyampaikan kepada AHY terkait keinginannya itu.
Namun pada Selasa (29/8) malam, di NasDem Tower, Jakarta, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menetapkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies.
Sehari kemudian, sambung dia, pada Rabu (30/8) Anies tidak menyampaikan secara langsung menyampaikan keputusan itu kepada pimpinan tertinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat sebagai parpol yang tergabung dalam KPP.