Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tokoh 'hijau tua', partai Islam tak bisa saingi nasionalis

Tokoh 'hijau tua', partai Islam tak bisa saingi nasionalis PKB PKS PPP. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Perolehan dukungan partai-partai Islam, menurut hasil survei, terus mengalami kenaikan. Namun kenaikan dukungan itu terdistribusi dan jumlahnya kecil bila dibandingkan dengan dukungan terhadap partai-partai nasionalis.

Misalnya dalam hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang dirilis kemarin menunjukkan, perolehan partai-partai Islam seperti PKB mencapai 4,6 persen. Kemudian PPP 3,5 persen, PAN dan PKS masing-masing 3,3 persen, dan PBB 0,5 persen.

Bandingkan dalam survei yang sama dengan PDIP yang perolehan dukungan mencapai 17,6 persen. Diikuti oleh Golkar 14,8 persen, Gerindra 8,6 persen, dan Partai Demokrat 7 persen.

Menurut Kepala Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS Philips Vermonte, minimnya dukungan kepada partai-partai Islam salah satunya karena tidak adanya figur yang dikenal luas dan memiliki sosok yang kuat serta diterima masyarakat luas.

"Apa dalam 2014 nanti ada poros tengah? Itu kalau ada koalisi. Saat ini dukungan yang naik PKB dan PKS . Kalau mau partai-partai Islam mau naik lagi, mereka harus melahirkan tokoh yang kekuatannya sama dengan Jokowi atau Prabowo untuk mendulang suara," kata Philips dalam rilis survei CSIS, di Tanah Abang III, Minggu (1/12).

Philips mengungkapkan, representasi perolehan dukungan yang didapatkan partai Islam saat ini, karena tokoh-tokoh dari kalangan partai-partai Islam belum diterima masyarakat luas. Menurut Philips, dalam kondisi sosial masyarakat saat ini membutuhkan tokoh Islam yang bisa mengayomi semua pihak, modernis, dan tidak konservatif.

"Figur dari partai Islam yang dibutuhkan saat ini adalah sosok yang 'hijau cemerlang, bukan hijau tua'. Dengan kata lain figur yang dibutuhkan adalah yang modern, moderat, dan tidak konservatif," papar Philips.

Ada risiko yang akan ditanggung oleh partai-partai Islam bila tak segera menemukan figur yang sesuai keinginan pemilih banyak. Bila partai Islam hanya menawarkan tokoh-tokoh yang masih berada di tampuk elite partai Islam maka yang akan dilahirkan adalah oligarki partai atau hanya itu-itu saja.

"Bukannya partai-partai Islam tidak ada pimpinan. Tokoh partai ada, tapi sosok yang ada saat ini belum diterima semua kalangan. Sedangkan figur yang ditawarkan saat ini hijau tua, yang tidak selaras dengan pemilih saat ini. Kalau itu-itu saja tawarannya akan terjebak pada oligarki partai politik, tidak ada bedanya dengan partai yang lain, dan ingat itu tidak menarik," ujar Philips.

Survei yang dirilis CSIS itu dilakukan di 33 provinsi dan berlangsung pada 13 sampai 20 November 2013 dengan wawancara tatap muka. Jumlah sampel 1180 responden dengan tingkat kesalahan 2,85 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Pemilihan responden dilakukan secara acak bertingkat dan proporsi kelamin 50:50 persen untuk laki-laki dan perempuan. Proporsi responden untuk desa dan kota juga sama 50:50 persen dengan data BPS 2011.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Diisukan Masuk Golkar, Airlangga: Bagus-Bagus Saja, Beliau Tokoh Nasional
Jokowi Diisukan Masuk Golkar, Airlangga: Bagus-Bagus Saja, Beliau Tokoh Nasional

Menurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.

Baca Selengkapnya
Hasto Respons Pernyataan Ketum Gelora Sebut Jokowi Ajak PDIP Bangun Koalisi Besar
Hasto Respons Pernyataan Ketum Gelora Sebut Jokowi Ajak PDIP Bangun Koalisi Besar

Koalisi itu tak terbentuk karena PDIP keburu mendeklarasikan Ganjar.

Baca Selengkapnya
PKB Ancang-Ancang Tarik Dukungan dari Prabowo bila Syarat Ini Tak Dipenuhi
PKB Ancang-Ancang Tarik Dukungan dari Prabowo bila Syarat Ini Tak Dipenuhi

PKB berencana menarik dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Baca Selengkapnya
Ahmad Ali NasDem Soal Kaesang Disodorkan untuk Pilkada Jakarta: Yang Usung Bukan Jokowi tapi Partai Politik
Ahmad Ali NasDem Soal Kaesang Disodorkan untuk Pilkada Jakarta: Yang Usung Bukan Jokowi tapi Partai Politik

Menurut Ahmad Ali NasDem, selama ini yang ada partai politik yang mendekati Jokowi bukan sebaliknya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan! Hasto Bongkar Operasi Jokowi Rebut Kursi Kepemimpinan Golkar dan PDIP
VIDEO: Kejutan! Hasto Bongkar Operasi Jokowi Rebut Kursi Kepemimpinan Golkar dan PDIP

Hasto menyebut, dalam kabinet Jokowi ada menteri powerfull dan menteri super powerfull.

Baca Selengkapnya
Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum
Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum

JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.

Baca Selengkapnya
PKB Masih Cari Figur Kuat untuk Lawan Khofifah di Pilkada Jatim
PKB Masih Cari Figur Kuat untuk Lawan Khofifah di Pilkada Jatim

Jazilul enggan mengakui Khofifah sebagai kandidat kuat di Pilgub Jatim saat ini.

Baca Selengkapnya
Idrus Marham Dukung Jokowi Jadi Ketua Wanbin Golkar: Bukan untuk Menguasai
Idrus Marham Dukung Jokowi Jadi Ketua Wanbin Golkar: Bukan untuk Menguasai

Idrus menuturkan, Bahlil bakal membuka komunikasi dengan seluruh stakeholder partai bila ingin mengakomodasi jabatan Jokowi di internal partai beringin.

Baca Selengkapnya
Zulhas Minta Kepala Daerah Diusung PAN Ikuti Semangat Jokowi dan Prabowo: Demi Indonesia Maju Apalah Arti Sakit Hati
Zulhas Minta Kepala Daerah Diusung PAN Ikuti Semangat Jokowi dan Prabowo: Demi Indonesia Maju Apalah Arti Sakit Hati

Zulhas mengatakan, Jokowi dan Prabowo menunjukkan semangat tinggi untuk membangun Indonesia lebih baik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Penuhi Syarat Masuk Golkar, Ridwan Hisjam Ungkap Alasannya
Jokowi Penuhi Syarat Masuk Golkar, Ridwan Hisjam Ungkap Alasannya

Jokowi dinilai pantas jika memang masuk ke partai berwarna kuning tersebut.

Baca Selengkapnya
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.

Baca Selengkapnya