TPN Kutuk Keras Penganiayaan di Boyolali: Ini Kekerasan terhadap Keluarga Besar Ganjar-Mahfud
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengutuk keras penganiayaan yang dilakukan oknum TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah.
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengutuk keras penganiayaan yang dilakukan oknum TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah.
TPN Kutuk Keras Penganiayaan di Boyolali: Ini Kekerasan terhadap Keluarga Besar Ganjar-Mahfud
Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid menegaskan bahwa kekerasan yang dialami relawan menjadi kekerasan juga bagi keluarga besar Ganjar-Mahfud.
"Untuk kami setiap orang pendukung Ganjar-Mahfud adalah anggota keluarga besar Ganjar-Mahfud, tindak kekerasan terhadap satu orang adalah kekerasan terhadap seluruh keluarga besar Ganjar-Mahfud dan kami sangat serius. Kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali," kata Arsjad saat konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Senin (1/1).
Pihaknya terus bergerak dan memberikan dukungan kepada para korban penganiayaan. Terlebih, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo sudah memastikan langsung kondisi korban yang tengah dirawat di salah satu rumah sakit.
"TPN sudah bergerak dan terus memberi dukungan dan pendampingan hukum sampai kasus ini tuntas. TPN juga terus berkomunikasi dengan keluarga korban untuk membantu meringankan situasi yang dihadapi. TPN jelas mengutuk kekerasan intimidasi dalam bentuk apa pun."
Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid.
Kendati demikian, Arsjad menyatakan pihaknya meyakini TNI dan aparat penegak hukum lainnya menunjukkan sikap netralitas menjelang pemilu 2024.
"TPN percaya bahwa TNI dan seluruh aparat penegak hukum serta alat-alat negara lainnya dapat menjaga netralitasnya seperti yang disampaikan oleh para pimpinannya," ucap dia.
"Dalam kasus Boyolali kami mengapresiasi gerak cepat TNI dalam menangani, TPN percaya sekaligus meminta agar TNI menangani kasus ini sebaik-baiknya, transparan, dan memberikan rasa adil bagi korban, keluarganya dan seluruh rakyat Indonesia. Mari bersama-sama kita jaga kita kawal, kita kawal amanah demokrasi," imbuh Arsjad.