Usai Bertemu Cak Imin, Puan: Kalau Nanti PDIP & PKB Tak Cocok Kami Tetap Saudara
Dengan tidak adanya tembok, hal ini nantinya bisa dibicarakan secara terbuka dengan santai.
Puan Maharani mengunjungi kediaman Cak Imin di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Usai Bertemu Cak Imin, Puan: Kalau Nanti PDIP & PKB Tak Cocok Kami Tetap Saudara
Ketua DPP PDIP Puan Maharani memastikan, jika partainya membuka pintu untuk melakukan silaturahmi dengan partai politik lainnya. Hal ini disampaikan usai bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan.
"Kami akan selalu bersilaturrahmi, namun saling menghormati, menghargai terkait dengan apa-apa yang sudah dilakukan atau dijalani oleh semua partai," kata Puan di lokasi, Kamis (27/7).
Menurut Puan semua partai politik sudah pasti mempunyai strategi, target, visa dan cita-cita masing-masing.
Oleh karena itu, ia pun ingin saling menghormati satu sama lain tanpa adanya tembok-tembok.
Dengan tidak adanya tembok, hal ini nantinya bisa dibicarakan secara terbuka dengan santai. Karena, hal itulah yang akan menjadi sangat penting dengan PDI Perjuangan.
"Dan saya selalu mengatakan bahwa pesta demokrasi, Pemilu itu atau pesta itu ya harus gembira. Jadi kalaupun nanti antara PDI Perjuangan dengan PKB belum ada titik kecocokan atau satu titik pertemuan yang dalam menuju pesta demokrasi Pemilu 2024," kata Puan.
"Saya meyakini bahwa persaudaraan antara keluarga kami dengan keluarga Cak Imin, antara PDIP dan PKB itu harus tetap bersama. Karena ada waktunya bertanding, namu ada waktunya untuk bersanding,"
kata Puan Maharani.
Selain itu, terkait dengan silaturahmi dirinya terhadap Cak Imin ini dilakukan agar pesta demokrasi nanti berjalan dengan damai dan tidak ada lagi sekat-sekat dan lain sebagainya.
"Dan pembicaraan ini akan dilakukan secara intensif ya sampai itu tadi, Cak Imin tadi mengatakan sampai bulan Oktober, kemudian November tanggal 4 itu insya Allah kita akan mengumumkan siapa capres dan cawapres beserta daftar DCT bagi semua Bacaleg yang sekarang namanya ada," kata Puan.
"Jadi itu masih panjang, masih banyak yang harus kita lakukan namun saya meyakini, enggak ada yang pernah salah melakukan silaturahmi dan membicarakan semua itu secara terbuka sebagai sesama anak bangsa," kata Puan.