Waketum PAN Sayangkan Sikap Prabowo Tak Beri Selamat ke Jokowi-Ma'ruf
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan menyayangkan sikap Capres Prabowo Subianto yang tidak mengucapkan selamat kepada rivalnya, Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres 2019. Padahal, menurutnya, mengucapkan selamat merupakan suatu tradisi yang baik.
"Saya menyesalkan kenapa Pak Prabowo tidak memberikan ucapan selamat kepada Pak Jokowi. Ya sebagai suatu tradisi yang sangat lumrah di demokrasi di manapun ya pihak yang kalah itu langsung cepat untuk memberikan selamat kepada pihak yang menang dan mengajak untuk bertemu untuk melakukan rekonsiliasi," kata Bara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/6).
Bara mengatakan, biasanya pihak yang kalah bisa menelepon atau bertemu pihak yang menang dan mengucapkan selamat. Sebab, itu adalah budaya dalam demokrasi.
-
Siapa yang mengucapkan selamat kepada Prabowo? Salah satu yang turut memberikan ucapan selamat adalah Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jawa Tengah, yang menulis di akun pribadinya, 'Selamat bekerja pak Presiden,' di @ganjarpranowo.
-
Apa yang dilakukan Prabowo usai berpidato? Capres Prabowo Subianto menghadiri acara Jaringan Islam Indonesia di Palembang, Selasa (9/1). Usai berpidato, Prabowo menyempatkan diri menggendong dan mencium dua anak kecil.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Bagaimana Prabowo mengikuti proses demokrasi? 'Saya ikut proses demokrasi puluhan tahun saya ikut konvensi di golkar waktu disitu saya lihat milih gak cocok sama saya saya bikin partai baru setapak demi setapak demi setapak saya ikut pemilu sudah ke berapa kali,' ucapnya.
-
Dimana Prabowo-Gibran menang? Paslon 01 dan 03 Protes Prabowo-Gibran Menang di Bengkulu, Soroti Dugaan Bansos hingga Peran Pejabat
"Dan itu yang tidak dilakukan oleh Pak Prabowo. Jadi saya mempertanyakan apakah betul Pak Prabowo betul-betul menerima hasil tersebut dan betul-betul punya komitmen untuk melakukan rekonsiliasi demi kepentingan bangsa ini," ungkapnya.
Sebelumnya, Prabowo mengaku kecewa sekaligus menerima hasil putusan sengketa pilpres oleh Mahkamah Konstitusi. Tak ada ucapan selamat dari Prabowo saat memberikan keterangan pers pasca-putusan MK. Meski begitu, Prabowo mengajak koalisi dan pendukungnya tetap patuh kepada konstitusi negara.
"Sangat mengecewakan bagi kami dan Prabowo-Sandi seusai kesepakatan kami akan tetap patuh dan mengikuti jalur konstitusional yaitu UUD '45 dan sistem perundangan yang berlaku di negara kita," kata Prabowo.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Prabowo Subianto sempat menyinggung soal kekalahannya saat melawan Joko Widodo (Jokowi) di dua kali Pilpres.
Baca SelengkapnyaDua kali pilpres terakhir, PAN memang memutuskan berada di barisan pendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaRespons Ganjar itu menanggapi terkait pernyataan dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaGanjar menanggapi santai Golkar dan PAN dukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaUtut mengatakan, tiap siklus Pemilu pasti bakal ada yang kalah.
Baca SelengkapnyaArief optimistis hasil hitung cepat Pilpres 2024 yang dilakukan sejumlah lembaga survei tidak akan banyak berbeda.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi ucapan selamat untuk Prabowo Subianto lewat telepon.
Baca SelengkapnyaCara Prabowo dinilai sama seperti yang dilakukan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku akan menghormati keputusan dan kehendak rakyat di Pilpres nanti.
Baca Selengkapnya"Saya sangat percaya, kesombongan itu adalah awal kehancuran," kata Prabowo
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo Subianto berpidato menyinggung dua kali mengalami kekalahan dalam Pilpres 2014 dan 2019.
Baca Selengkapnya