Wayan Koster Umumkan Kemenangan di Pilkada Bali, Raih Suara 61 Persen Versi Real Count PDIP
Calon Gubernur (Cagub) Bali Wayan Koster mengumumkan kemenangan di Pilkada Bali.
Calon Gubernur (Cagub) Bali Wayan Koster mengumumkan kemenangan di Pilkada Bali. Wayan Koster mengklaim unggul atas pesaingnya Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS).
Deklarasi kemenangan ini merujuk real count internal PDIP. Data real count sementara menunjukkan paslon Koster-Giri meraup 61,44 persen. Data itu berdasarkan formulir C1 dari 6.092 TPS atau sekitar 89,654 persen suara masuk.
"Dari data yang real ini basisnya C1 itu pasangan nomor 02 Koster-Giri memperoleh suara 1.267.001 atau sekitar 61,44 persen. Pasangan nomor urut 01 (Mulia-Pas) mendapatkan suara 795.018 atau sekitar 38,56 persen," kata Koster saat konferensi pers di Kantor DPD PDIP Bali, Denpasar, Bali, Rabu (27/11) malam.
"Kabupaten yang belum 100 persen masuk datanya itu adalah (Kabupaten) Buleleng dan yang paling rendah itu di Gianyar, 68,5 persen yang lain sudah hampir 100 persen. Yang sudah 100 persen itu adalah Tabanan, Denpasar, Jembrana, yang lain 90 persen, ada 81 persen dan Klungkung 70 persen, dan Gianyar 68,5 persen," tambah Koster.
Meski belum 100 persen suara masuk, dia mengklaim hasil perhitungan suara tidak akan berbeda jauh dari real count KPU.
"Saya sepakat dengan kawan-kawan partai pengusung untuk bertemu dengan kawan-kawan untuk menyampaikan hasil data sementara ini. Sifatnya masih sebatas sementara, baru 89,6 persen data masuk," ujarnya.
"Dari 8 kabupaten dan 1 kota (di Bali) itu Koster-Giri nomor urut 2 unggul telak di 8 kabupaten. Untuk di Denpasar sangat berimbang, itu Koster-Giri itu 50,05 persen, Mulia-Pas, 49,95 persen. Karena itu, ketika nanti berhitung semua, bisa saja mengalami perubahan. Tapi secara umum keseluruhan Bali saya kira tidak akan mengalami perubahan lagi persentasenya," ujarnya.
Koster juga mengucapkan terima kasih bersama partai pengusung atas kerja keras selama ini bagi para relawan dan lainnya.
"Ini masih data sementara, dan tentu saja yang menjadi acuan resmi adalah hasil pleno KPU. Jadi ini data internal walaupun basisnya C1. Mudah-mudahan tidak banyak beda. Pengalaman kami karena ini menggunakan aplikasi tidak beda," ujarnya.