3 Cairan yang Keluar dari Area Kewanitaan, Penting untuk Diketahui dan Dibedakan
Pada wanita, terdapat sejumlah jenis cairan yang bisa keluar dari organ kewanitaan yang penting diketahui.
3 Cairan yang Keluar dari Area Kewanitaan, Penting untuk Diketahui dan Dibedakan
Sejumlah kondisi bisa terjadi pada area kewanitaan. Hal ini termasuk munculnya beragam jenis cairan dari area kewanitaan tersebut.
Bagi wanita, cairan yang keluar dari area kewanitaan adalah hal yang umum dan seringkali menjadi pertanda kesehatan. Nyatanya, terdapat berbagai jenis cairan yang bisa keluar dari bagian tersebut.
Vagina perlu menjaga lingkungan yang lembut untuk menjaga keseimbangan pH dan pelumas dengan mengeluarkan cairan yang berfungsi sebagai proses pembersihan diri untuk menjaga bakteri baik dan buruk tetap terkendali. Setiap wanita pada akhir hari melihat noda sesekali di celana dalamnya. Ini bisa berupa keputihan, bercak, dan hal-hal lainnya.
Dilansir dari The Health Site, secara umum, terdapat tiga jenis cairan yang biasa keluar dari area kewanitaan. Dr. Swetha MP, seorang konsultan obstetri dan ginekolog, menjelaskan perbedaan dari ketiga cairan yang keluar tersebut.
-
Bagaimana cara mengidentifikasi cairan vagina yang tidak normal? Namun, tidak semua cairan yang dikeluarkan oleh vagina menunjukkan keadaan yang normal.
-
Apa itu cairan vagina? Cairan yang keluar dari vagina adalah fenomena alami yang dialami oleh sebagian besar wanita. Fenomena ini sebenarnya merupakan salah satu cara vagina membersihkan diri.
-
Mengapa cairan vagina penting? Cairan vagina merupakan elemen penting dalam menjaga kesehatan organ intim wanita.
-
Kapan cairan vagina bisa menandakan masalah? Dari cairan vagina saja, sebenarnya sudah bisa terdeteksi kemungkinan adanya penyakit tertentu.
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan vagina? Keputihan atau leucorrhoea adalah kondisi di mana vagina wanita mengeluarkan cairan yang normalnya berfungsi untuk menjaga kebersihan vagina.
-
Kenapa penting menjaga kebersihan organ reproduksi wanita? Dengan mengetahui fungsi, jenis hormon, dan cara menjaga kesehatannya, Anda bisa memahami betapa pentingnya organ reproduksi dalam tubuh wanita.
Keputihan
Keputihan adalah cairan yang seringkali ditemukan pada celana dalam wanita. Namun, tidak semua keputihan adalah sama. Dr. Swetha menjelaskan berbagai jenis keputihan yang mungkin Anda temui:
Keputihan seperti Putih Telur
Jenis keputihan ini menandakan ovulasi, yang merupakan periode di mana sperma dapat bergerak melalui serviks untuk membuahi sel telur.
Keputihan Kental Berwarna Putih Susu
Sebelum munculnya keputihan seperti putih telur, seringkali terdapat keputihan kental ini. Ini membantu menjaga kesehatan jaringan vagina dan bertindak sebagai pelumas alami, mengurangi gesekan selama hubungan seksual.
Keputihan Berwarna Merah atau Cokelat Berdarah
Jenis keputihan ini umum selama siklus menstruasi dan bisa bervariasi dari merah ceri pada awal hingga cokelat tua pada akhir. Wanita dengan siklus menstruasi tidak teratur atau yang mengalami bercak juga mungkin mengalami jenis keputihan ini.
Keputihan Berwarna Kuning Muda hingga Hijau Neon
Keputihan ini dapat menandakan tanda-tanda infeksi seperti trikomoniasis, infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit. Gejalanya meliputi bau tak sedap pada keputihan, gatal di daerah genital, dan nyeri saat buang air kecil.
Keputihan Merah Muda hingga Merah Tua
Keputihan seperti ini biasanya menunjukkan ada perdarahan tertentu yang terjadi. Jika ini terjadi sebelum atau setelah periode Anda, bisa disebabkan oleh perdarahan awal atau darah tua yang keluar. Ini juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan seperti polip serviks atau iritasi akibat infeksi.
Keputihan Abu-abu
Jenis keputihan ini bisa menandakan bakteri vaginosis (BV), yang melibatkan pertumbuhan bakteri berlebihan.
Keputihan adalah hal yang normal, tetapi jika Anda mengalami keputihan yang aneh atau disertai dengan gejala lain, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Bercak
Bercak adalah kondisi yang umum pada wanita yang menstruasi. Ini adalah perdarahan vagina yang tidak disebabkan oleh menstruasi bulanan.
Anda mungkin melihatnya pada celana dalam atau kertas toilet setelah buang air kecil. Penyebab bercak dapat bervariasi, termasuk kehamilan, konsumsi pil kontrasepsi, masa perimenopause, infeksi menular seksual, dan lainnya. Jika Anda mengalami bercak, ini seringkali adalah hal yang normal.
Basah
Karena vagina adalah organ yang membersihkan diri dan secara teratur melumasi dirinya sendiri, Anda mungkin selalu merasa sedikit basah di daerah tersebut.
Selama cuaca panas, rasa basah pada vagina bisa lebih umum terjadi. Ini disebabkan oleh keringat dan kelenjar minyak yang menjaga vagina tetap lembab.
Selain itu, rangsangan seksual juga dapat menyebabkan peningkatan lendir serviks, yang berfungsi sebagai pelumas untuk meningkatkan kenikmatan dan kenyamanan selama hubungan seksual, sehingga Anda mungkin merasa basah di daerah tersebut.