5 Hal yang Tanpa Disadari Bisa Buat Gula Darah Melonjak
Sejumlah kesalahan yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi kesalahan yang tanpa disadari membuat gula darah melonjak.
Menjaga kadar gula darah tetap stabil adalah kunci untuk mencegah berbagai masalah kesehatan serius. Namun, sering kali ada faktor-faktor yang tanpa disadari dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Dari kurang tidur hingga stres, beberapa hal dalam gaya hidup sehari-hari ternyata bisa berdampak besar pada kadar glukosa dalam darah. Dilansir dari The Health Site, berikut ini adalah lima hal yang mungkin tidak Anda sadari bisa memicu lonjakan gula darah, serta apa yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikannya.
-
Apa saja pemicu lonjakan gula darah? Berdasarkan penelitian yang dikumpulkan pada Rabu (26/6/2024), berikut tiga faktor tersembunyi yang bisa memicu kenaikan kadar gula darah yang sering terabaikan.
-
Apa saja kebiasaan pemicu gula darah naik? Beberapa kebiasaan yang dapat memicu gula darah naik antara lain: Kebiasaan Pemicu Gula Darah Naik 1. Pola makan buruk Sering mengonsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah secara cepat. Hal ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan insulin atau resisten terhadap insulin, sehingga glukosa tidak dapat dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh dengan baik. Penyandang diabetes harus mencoba memprioritaskan konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, yaitu makanan yang tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi. 2. Dehidrasi Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan konsentrasi glukosa dalam darah menjadi lebih tinggi. Hal ini karena tubuh akan mengeluarkan lebih banyak air melalui urine untuk mengeluarkan kelebihan glukosa. Dehidrasi juga dapat mengganggu fungsi ginjal dan hati, yang berperan dalam mengatur kadar gula darah. Oleh karena itu, penting untuk minum air putih yang cukup setiap hari, terutama bagi penyandang diabetes. 3. Kurang tidur Orang yang sering begadang atau tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup berisiko memiliki kadar gula darah yang tinggi. Pasalnya, kurang tidur bisa memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol, yang mendorong peningkatan gula darah. Kurang tidur juga meningkatkan nafsu makan dan mengurangi tingkat rasa kenyang, sehingga dapat menyebabkan kelebihan berat badan. Berat badan berlebih juga merupakan faktor risiko diabetes. 4. Stres Stres dapat meningkatkan kadar gula darah karena merangsang pelepasan hormon adrenalin dan kortisol, yang meningkatkan produksi glukosa oleh hati. Stres juga dapat memengaruhi pola makan, aktivitas fisik, dan penggunaan obat-obatan bagi penyandang diabetes. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti meditasi, yoga, atau hobi positif. 5. Mengonsumsi beberapa obat Beberapa obat resep atau obat yang dijual bebas untuk mengatasi masalah kesehatan lain selain diabetes dapat menyebabkan gula darah naik. Contohnya adalah steroid, obat tekanan darah tinggi, obat antidepresan, obat antipsikotik, dan obat kontrasepsi hormonal. Jika Anda memiliki diabetes dan harus mengonsumsi obat-obatan tersebut, konsultasikan dengan dokter tentang dosis dan efek sampingnya terhadap gula darah Anda.
-
Apa saja kebiasaan yang bisa naikkan gula darah? Terkadang, kebiasaan yang dianggap sepele dalam kehidupan sehari-hari bisa memicu peningkatan gula darah.
-
Apa efek gula ke kadar glukosa darah? Ketika mulai mengurangi konsumsi gula, salah satu perubahan yang paling signifikan adalah stabilnya kadar glukosa darah.
-
Bagaimana gula berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah? Harvard Health menjelaskan, mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan peradangan kronis, yang keduanya merupakan jalur patologis menuju penyakit jantung.
-
Kenapa dehidrasi bisa menyebabkan gula darah naik? Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan konsentrasi glukosa dalam darah menjadi lebih tinggi. Hal ini karena tubuh akan mengeluarkan lebih banyak air melalui urine untuk mengeluarkan kelebihan glukosa. Dehidrasi juga dapat mengganggu fungsi ginjal dan hati, yang berperan dalam mengatur kadar gula darah.
1. Kurang Tidur
Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan salah satu fondasi utama untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Menurut ahli gizi Bhakti Arora Kapoor, kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh, meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi sensitivitas insulin dan metabolisme glukosa.
“Kurang tidur bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah,” jelas Kapoor. Untuk itu, sangat penting untuk memprioritaskan tidur dengan cara menciptakan rutinitas tidur yang menenangkan, mengurangi waktu layar sebelum tidur, serta mencoba makanan yang kaya magnesium seperti almond atau secangkir teh herbal hangat.
2. Fluktuasi Hormon
Perubahan hormon, terutama pada wanita, dapat memengaruhi kadar glukosa dalam darah. Dua minggu sebelum periode menstruasi, wanita cenderung menjadi lebih resisten terhadap insulin, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa. Dalam sebuah unggahan di Instagram, Kapoor menyarankan wanita untuk mengonsumsi sayuran rendah karbohidrat, kacang-kacangan, dan biji-bijian untuk membantu menyeimbangkan hormon dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
3. Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol juga bisa berdampak pada kadar gula darah, tergantung pada jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi. Alkohol dapat membuat kadar gula darah menurun drastis atau justru meningkat tajam.
Kapoor merekomendasikan untuk mengonsumsi protein seperti ayam panggang atau kacang-kacangan saat minum alkohol, untuk memperlambat penyerapan gula dalam tubuh. Dengan demikian, risiko lonjakan gula darah dapat diminimalkan.
4. Stres
Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan produksi hormon stres seperti kortisol, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
"Stres yang berkepanjangan dapat memicu lonjakan gula darah," ungkap Kapoor. Untuk mengatasi stres, cobalah praktik-praktik relaksasi seperti meditasi atau yoga. Selain itu, tingkatkan konsumsi makanan yang kaya vitamin C, seperti buah jeruk dan paprika, untuk membantu mengurangi kadar kortisol dalam tubuh.
5. Kondisi Kesehatan
Ketika tubuh sedang melawan infeksi atau penyakit, ia membutuhkan lebih banyak energi, yang berarti lebih banyak glukosa. Selain itu, hormon stres yang dilepaskan saat tubuh sakit juga dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Dalam kondisi seperti ini, penting untuk fokus pada hidrasi dengan mengonsumsi banyak air, teh herbal, dan kaldu. Konsumsi makanan kecil namun sering yang mengandung protein mudah dicerna seperti telur atau ikan juga dapat membantu menjaga energi tubuh tetap stabil, kata Kapoor.
Mengelola faktor-faktor ini dengan baik akan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah komplikasi kesehatan yang serius. Dengan pola hidup yang sehat, tidur yang cukup, dan pengelolaan stres yang baik, Anda bisa menghindari lonjakan gula darah yang tidak diinginkan. Tetap waspada terhadap faktor-faktor ini dan buat pilihan yang tepat untuk kesehatan Anda.