5 Perubahan Pola Makan yang Bisa Membantu Menurunkan Tekanan Darah
Temukan lima perubahan pola makan yang efektif untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung Anda.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya. Menjaga tekanan darah dalam batas normal sangat penting untuk kesehatan jangka panjang. Salah satu cara yang efektif untuk mengelola hipertensi adalah melalui perubahan pola makan.
Dilansir dari Eat This, menurut Martha Theran, seorang ahli gizi dari Pritikin Longevity Center, mengubah kebiasaan makan dapat memberikan dampak signifikan dalam menormalkan tekanan darah. "Menerapkan pola makan rendah kalori, kaya nutrisi, dan minim proses dapat membantu membawa tekanan darah Anda lebih dekat ke angka normal," ujarnya. Berikut adalah lima perubahan pola makan yang dapat Anda terapkan untuk menurunkan tekanan darah.
1. Masak Lebih Banyak di Rumah
Salah satu langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah memasak lebih banyak makanan di rumah. "Memasak di rumah adalah bagian penting dari menurunkan tekanan darah, yang juga dianjurkan dalam diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)," jelas Theran. Dengan memasak sendiri, Anda dapat mengontrol bahan-bahan yang digunakan dan mengurangi asupan natrium serta gula.
Dengan memanfaatkan bahan-bahan segar yang rendah kalori dan kaya nutrisi, Anda tidak hanya dapat menurunkan asupan natrium, tetapi juga meningkatkan asupan nutrisi penting yang dapat membantu menurunkan tekanan darah, seperti kalium, antioksidan, dan serat.

2. Tingkatkan Asupan Serat
Serat adalah komponen penting dalam diet sehat dan terbukti dapat membantu mencegah hipertensi. "Mengonsumsi banyak serat telah terbukti membantu mencegah hipertensi," kata Theran. Serat dapat ditemukan dalam hampir semua makanan nabati yang tidak diproses, sehingga mengonsumsi sayuran segar tidak hanya meningkatkan asupan serat, tetapi juga membantu menurunkan tekanan darah.
Dengan meningkatkan konsumsi serat, Anda juga akan merasa kenyang lebih lama, yang dapat membantu mengontrol berat badan. Hal ini penting karena kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama hipertensi.
3. Kurangi Asupan Natrium
Menurunkan asupan natrium adalah langkah penting dalam mengontrol tekanan darah tinggi. "Diet rendah natrium adalah pendekatan yang direkomendasikan untuk mengendalikan hipertensi, karena jumlah natrium yang tinggi, yang terdapat dalam hampir semua makanan olahan dan kemasan, diketahui dapat memperburuk tekanan darah tinggi," ungkap Theran.
Dengan mengurangi konsumsi makanan olahan dan cepat saji, Anda dapat menghindari asupan natrium yang berlebihan. Menggunakan rempah-rempah dan bumbu alami sebagai pengganti garam dapat memberikan rasa pada makanan tanpa menambah natrium.
4. Tingkatkan Asupan Kalium
Kalium memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan natrium dalam tubuh. "Diet rendah kalium dan tinggi natrium berkontribusi pada hipertensi dan penyakit kardiovaskular," jelas Theran. Kalium dapat ditemukan dalam makanan seperti sayuran hijau, pisang, ubi jalar, produk susu organik, kacang-kacangan, dan alpukat.
Dengan meningkatkan asupan kalium, Anda dapat membantu menurunkan tekanan darah karena kalium secara alami meningkatkan ekskresi natrium dari tubuh. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko hipertensi.

5. Jaga Hidrasi
Terakhir, penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik. "Minum cukup air setiap hari sangat penting untuk mencegah dehidrasi dan menjaga keseimbangan cairan," kata Theran. Dehidrasi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, sehingga memastikan tubuh terhidrasi dengan baik dapat membantu menjaga tekanan darah dalam batas normal.
Dengan menerapkan lima perubahan pola makan ini, Anda dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung Anda secara keseluruhan.
Namun, penting untuk diingat bahwa informasi ini bersifat umum dan tidak dapat menggantikan saran medis profesional. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat. Penanganan tekanan darah tinggi memerlukan pemantauan dan perawatan yang berkelanjutan.