Amankah Sosis Untuk Anak? Ini yang Harus Diperhatikan
Bedanya dengan daging mentah, sosis memiliki daya tahan lebih lama karena melalui proses pengolahan seperti pengasapan, fermentasi, pengasinan, atau pengawetan.

Ibu pasti merasa frustasi ketika si kecil sulit makan, ya? Saat itulah kita coba berbagai cara agar perut mereka tetap terisi. Salah satu pilihan yang sering dipilih adalah memberikan makanan olahan, seperti sosis.

Amankah Sosis Untuk Anak? Ini yang Harus Diperhatikan
Tapi, hati-hati Ibu, sosis tidak selalu baik untuk kesehatan anak-anak. Ada risiko dan bahaya yang perlu diperhatikan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Yuk, simak informasi selengkapnya!

Apa yang Terkandung dalam Sosis?
Sosis adalah makanan olahan yang terbuat dari berbagai jenis daging seperti sapi, kambing, babi, atau ayam. Ada sosis yang masih mentah dan perlu dimasak serta yang sudah matang siap santap.


Bedanya dengan daging mentah, sosis memiliki daya tahan lebih lama karena melalui proses pengolahan seperti pengasapan, fermentasi, pengasinan, atau pengawetan.
Proses ini melibatkan penambahan berbagai zat seperti garam (natrium), nitrat, nitrit, atau bahan pengawet lainnya.Meski memperpanjang daya tahan, penambahan bahan dan proses pengolahan ini dapat menimbulkan risiko kesehatan, terutama bagi anak-anak.
Selain itu, daging merah dalam sosis juga mengandung lemak jenuh yang tidak baik bila dikonsumsi secara berlebihan.

Risiko dan Bahaya Makan Sosis untuk Kesehatan Anak
1. Obesitas
Konsumsi lemak jenuh dan kalori tinggi dari sosis dapat menyebabkan obesitas pada anak, terutama jika kurang berolahraga.
Obesitas pada anak meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hingga diabetes.
Batasilah konsumsi lemak jenuh sejak masa kanak-kanak untuk mencegah obesitas dan masalah kesehatan lainnya.
2. Tekanan Darah Tinggi
Kandungan garam atau natrium yang tinggi pada sosis dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada anak. Anak-anak dengan asupan natrium tinggi cenderung memiliki risiko 40% lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi.


"Asupan tinggi natrium pada anak-anak dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi." - American Heart Association
3. Penyakit Jantung
Tingginya kandungan garam (natrium) dan lemak jenuh dalam sosis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Anak-anak dengan hipertensi sejak kecil lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi saat dewasa, menjadi faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke.
"Hipertensi sejak masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada masa dewasa." - American Heart Association
4. Penyakit Kanker
Sosis dapat meningkatkan risiko penyakit kanker pada anak, terutama kanker kolorektal, prostat, pankreas, payudara, dan risiko kematian akibat kanker.

Penambahan nitrit dan nitrat dalam proses pengolahan menjadi penyebab potensial.
"Nitrat dan nitrit dalam daging olahan dapat meningkatkan risiko penyakit kanker." - International Agency for Research on Cancer (IARC)


Perhatikan Ini Jika Ingin Memberikan Sosis pada Anak
Dari penjelasan di atas, Ibu boleh saja menambahkan sosis pada menu makanan sehat anak.Namun, ingat untuk tidak memberikannya secara rutin dan berlebihan.
Asupan daging merah dan olahan, termasuk sosis, sebaiknya tidak melebihi 70 g sehari untuk orang dewasa.
Untuk anak-anak, jumlahnya harus lebih sedikit.
Selain itu, pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi seimbang dan terbiasa berolahraga.
Ingatlah bahwa kesehatan anak di masa depan dipengaruhi oleh kebiasaan makan dan gaya hidup saat ini.

