Amankah Sosis Untuk Anak? Ini yang Harus Diperhatikan
Bedanya dengan daging mentah, sosis memiliki daya tahan lebih lama karena melalui proses pengolahan seperti pengasapan, fermentasi, pengasinan, atau pengawetan.
Ibu pasti merasa frustasi ketika si kecil sulit makan, ya? Saat itulah kita coba berbagai cara agar perut mereka tetap terisi. Salah satu pilihan yang sering dipilih adalah memberikan makanan olahan, seperti sosis.
Amankah Sosis Untuk Anak? Ini yang Harus Diperhatikan
Tapi, hati-hati Ibu, sosis tidak selalu baik untuk kesehatan anak-anak. Ada risiko dan bahaya yang perlu diperhatikan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Yuk, simak informasi selengkapnya!
-
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam keamanan pangan untuk anak? 'Cara masaknya dan kemasannya perlu diperhatikan karena kuman atau bakteri ini bisa mengontaminasi lewat itu. Jadi harus diolah dengan baik, dikemas dengan baik, dan lainnya,' tambah Piprim.
-
Apa yang sebaiknya dihindari dalam makanan anak? Orang tua sebaiknya menghindari penambahan gula yang telah diolah dalam makanan anak. Gula rafinasi dan pemanis buatan sering kali ditemukan dalam banyak produk makanan kemasan, yang dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan pada anak.
-
Makanan apa yang harus dihindari anak? Meskipun makanan-makanan ini digemari anak-anak, konsumsi gula berlebih dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa memicu penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, gangguan kesehatan mental, serta masalah tulang dan otot.
-
Mengapa keamanan pangan penting untuk anak? 'Salah satu komponen nutrisi yang penting itu adalah faktor keamanannya. Jadi jangan sampai anak-anak kita diberi makan yang terkontaminasi kuman atau bakteri dari makanan yang tercemar,' ujar Piprim beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Bagaimana cara menjaga keamanan pangan untuk anak? Keamanan pangan tidak hanya dari makanan yang sudah jadi tetapi juga meliputi bagaimana penyiapannya, penyimpanan, dan penyajiannya.
-
Kenapa keamanan pangan penting bagi anak? Keamanan pangan merupakan aspek krusial dalam upaya mencegah penyakit pada anak-anak.
Apa yang Terkandung dalam Sosis?
Sosis adalah makanan olahan yang terbuat dari berbagai jenis daging seperti sapi, kambing, babi, atau ayam. Ada sosis yang masih mentah dan perlu dimasak serta yang sudah matang siap santap.
Bedanya dengan daging mentah, sosis memiliki daya tahan lebih lama karena melalui proses pengolahan seperti pengasapan, fermentasi, pengasinan, atau pengawetan.
Proses ini melibatkan penambahan berbagai zat seperti garam (natrium), nitrat, nitrit, atau bahan pengawet lainnya.Meski memperpanjang daya tahan, penambahan bahan dan proses pengolahan ini dapat menimbulkan risiko kesehatan, terutama bagi anak-anak.
Selain itu, daging merah dalam sosis juga mengandung lemak jenuh yang tidak baik bila dikonsumsi secara berlebihan.
Risiko dan Bahaya Makan Sosis untuk Kesehatan Anak
1. Obesitas
Konsumsi lemak jenuh dan kalori tinggi dari sosis dapat menyebabkan obesitas pada anak, terutama jika kurang berolahraga.
Obesitas pada anak meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hingga diabetes.
Batasilah konsumsi lemak jenuh sejak masa kanak-kanak untuk mencegah obesitas dan masalah kesehatan lainnya.
2. Tekanan Darah Tinggi
Kandungan garam atau natrium yang tinggi pada sosis dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada anak. Anak-anak dengan asupan natrium tinggi cenderung memiliki risiko 40% lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi.
"Asupan tinggi natrium pada anak-anak dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi." - American Heart Association
3. Penyakit Jantung
Tingginya kandungan garam (natrium) dan lemak jenuh dalam sosis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Anak-anak dengan hipertensi sejak kecil lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi saat dewasa, menjadi faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke.
"Hipertensi sejak masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada masa dewasa." - American Heart Association
4. Penyakit Kanker
Sosis dapat meningkatkan risiko penyakit kanker pada anak, terutama kanker kolorektal, prostat, pankreas, payudara, dan risiko kematian akibat kanker.
Penambahan nitrit dan nitrat dalam proses pengolahan menjadi penyebab potensial.
"Nitrat dan nitrit dalam daging olahan dapat meningkatkan risiko penyakit kanker." - International Agency for Research on Cancer (IARC)
Perhatikan Ini Jika Ingin Memberikan Sosis pada Anak
Dari penjelasan di atas, Ibu boleh saja menambahkan sosis pada menu makanan sehat anak.Namun, ingat untuk tidak memberikannya secara rutin dan berlebihan.
Asupan daging merah dan olahan, termasuk sosis, sebaiknya tidak melebihi 70 g sehari untuk orang dewasa.
Untuk anak-anak, jumlahnya harus lebih sedikit.
Selain itu, pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi seimbang dan terbiasa berolahraga.
Ingatlah bahwa kesehatan anak di masa depan dipengaruhi oleh kebiasaan makan dan gaya hidup saat ini.