Asupan Protein yang Tepat untuk Menunjang Diet Sehat dan Mencapai Berat Badan Ideal yang DIsarankan Ahli
Menetapkan jumlah protein yang sesuai dalam diet adalah langkah penting untuk mencapai kesehatan dan kebugaran yang optimal.

Dalam dunia diet dan kebugaran, pertanyaan mengenai jumlah protein yang sebaiknya dikonsumsi sering kali memicu perdebatan. Protein adalah salah satu makronutrien yang sangat penting dan memiliki peran krusial dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk membangun dan memperbaiki jaringan serta mendukung sistem imun. Namun, rekomendasi mengenai asupan protein yang dibutuhkan dapat berbeda-beda secara signifikan. Berbagai panduan dari ahli gizi dan pelatih kebugaran sering kali saling bertentangan, sehingga penting untuk memahami dasar ilmiah di balik setiap saran yang diberikan.
Natalie Rizzo, seorang ahli diet yang berbasis di NYC dan berasal dari Italia, menyampaikan cara utama untuk menurunkan berat badan dengan efektif. "Sebenarnya kebiasaan utama untuk menurunkan berat badan adalah makan sebelum Anda merasa lapar," ujar Rizzo.
Ia menekankan bahwa dengan makan sebelum rasa lapar yang ekstrem muncul, seseorang dapat menghindari keinginan untuk mengonsumsi camilan tidak sehat seperti kue dan keripik, yang biasanya terjadi saat seseorang sudah terlalu lapar. Penelitian yang dikutip oleh Rizzo menunjukkan bahwa mengonsumsi kalori secara teratur, seperti saat sarapan, makan siang, dan makan malam, dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam penurunan berat badan. Selain itu, dengan makan setiap tiga hingga empat jam, seseorang dapat menghindari rasa lapar yang berlebihan. Rizzo juga menyarankan agar jika terdapat gangguan yang menghalangi kebiasaan makan yang teratur, menggunakan timer di ponsel dapat membantu menjadikan pola makan yang konsisten sebagai kebiasaan.
Berapa Banyak Protein yang Kita Butuhkan?

Rekomendasi ini mencerminkan pendekatan berbasis bukti untuk menjaga keseimbangan energi serta mencegah kebiasaan makan yang tidak sehat yang dapat menghalangi pencapaian tujuan penurunan berat badan. Ketika membahas mengenai asupan protein, terdapat berbagai rekomendasi yang sering kali membingungkan banyak orang. Menurut Angka Kecukupan Gizi, disarankan 0,8 gram protein per kilogram berat badan, yang berarti seseorang dengan berat 150 pon disarankan untuk mengonsumsi sekitar 54 gram protein setiap hari. Namun, saran ini tidak selalu diterima secara luas oleh semua kalangan.
Beberapa ahli gizi menyarankan agar asupan protein ditingkatkan menjadi setidaknya 90 gram per hari untuk mendukung berbagai fungsi tubuh serta membantu penurunan berat badan. Di sisi lain, ada pelatih penurunan berat badan wanita yang merekomendasikan konsumsi hingga 120 gram protein setiap hari, dengan argumen bahwa jumlah yang lebih tinggi diperlukan untuk membangun massa otot dan meningkatkan metabolisme. Diskusi mengenai jumlah protein yang ideal sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat aktivitas fisik, tujuan kebugaran, dan kebutuhan kesehatan individu. Berbagai panduan ini menunjukkan bahwa kebutuhan protein dapat bervariasi secara signifikan. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk menyesuaikan asupan mereka sesuai dengan kondisi dan tujuan pribadi masing-masing.
Cara untuk Mengetahui Kebutuhan Protein

Menentukan jumlah protein yang tepat untuk diet sangat penting dalam mencapai kesehatan dan kebugaran. Namun, seringkali individu merasa bingung dengan berbagai rekomendasi ilmiah yang ada. Untuk memudahkan proses diet, strategi praktis dapat diterapkan. Setiap orang sebaiknya mengevaluasi seberapa sering mereka melakukan aktivitas fisik. Menurut saran dari ahli gizi, seseorang disarankan untuk mengonsumsi protein sekitar 90 gram per hari, sementara asupan diet yang dianjurkan (RDA) adalah 54 gram per hari. Namun, kebutuhan protein biasanya meningkat seiring dengan tingkat aktivitas fisik yang dilakukan.
Setelah memenuhi kebutuhan protein, individu perlu mempertimbangkan kesehatan pribadi mereka. Penyesuaian kebutuhan protein menjadi hal yang sangat penting bagi setiap orang. Kita juga harus memantau bagaimana tubuh bereaksi terhadap perubahan asupan protein. Sebagai contoh, seseorang mungkin mengalami peningkatan energi atau merasakan kenyang lebih lama. Dengan memperhatikan respon tubuh, setiap individu dapat menyesuaikan asupan protein secara lebih efektif. Berbagai strategi dapat diterapkan, tetapi penting untuk selalu berkonsultasi dengan ahli gizi. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan panduan yang tepat dalam proses diet dengan jumlah protein yang sesuai.
Risiko Kelebihan Asupan Protein

Protein memiliki berbagai manfaat, antara lain membantu menjaga rasa kenyang lebih lama serta mendukung pertumbuhan massa otot. Namun, konsumsi protein yang berlebihan dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan. "Konsumsi protein yang berlebihan dapat memberikan beban tambahan pada ginjal terutama bagi individu yang sudah memiliki penyakit ginjal atau kondisi kesehatan tertentu," ujar Dr. Fatima Cody Stanford, seorang dokter medis obesitas di Massachusetts General Hospital dan profesor di Harvard Medical School. Pernyataan ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan efek jangka panjang dari diet tinggi protein.
Setiap individu perlu menemukan keseimbangan yang tepat dalam asupan makanan, termasuk memperhatikan jumlah protein dan karbohidrat yang dikonsumsi. Dengan pemahaman yang baik mengenai potensi risiko, seseorang dapat membuat pilihan yang lebih bijak terkait pola makan. Hal ini bertujuan agar mereka dapat memanfaatkan manfaat protein tanpa mengorbankan kesehatan tubuh mereka. Keseimbangan yang baik dalam nutrisi sangat penting untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.