Jangan anggap remeh adanya lalat yang terbang di sekitarmu
Merdeka.com - Karena hidup di negara tropis, orang Indonesia cukup merasa familiar dengan keberadaan lalat. Melihatnya terbang di luar rumah hingga masuk ke dalam rumah terkadang menjadi hal yang biasa. Meskipun tak sedikit orang yang merasa jijik dengan adanya lalat.
Ya, lalat yang identik dengan hewan tidak higienis ini memang keberadaannya patut diwaspadai. Sebabnya mereka membawah ratusan spesies bakteri yang berbeda dan mampu membahayakan kesehatan manusia.
"Bakteri menggunakan lalat sebagai alat transportasi udara untuk berpindah secara bebas ke berbagai macam objek, termasuk makanan. Penelitian menunjukkan bahwa di dalam kaki dan sayap lalat mengandung keberagaman mikroba yang kemudian akan berkembang menjadi patogen," ungkap Donald Bryant, peneliti dari Pennsylvania State University.
-
Di mana lalat dapat menularkan penyakit? Lalat dapat menularkan bakteri ini dengan menghinggapi makanan setelah terpapar kotoran yang mengandung Salmonella.
-
Bagaimana lalat menularkan penyakit? Lalat dikenal sebagai vektor penyakit karena kemampuannya untuk mengangkut dan menyebarkan patogen dari satu tempat ke tempat lain, berpotensi menyebabkan wabah penyakit pada manusia.
-
Penyakit apa yang bisa ditularkan lalat? Lalat dikenal sebagai vektor penyakit yang dapat menularkan berbagai infeksi berbahaya kepada manusia.
-
Kenapa lalat berbahaya? Keberadaan lalat di sekitar kita tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa membawa risiko kesehatan yang signifikan.
-
Kenapa tahi lalat bisa jadi berbahaya? Tahi lalat, atau nevus, adalah tanda kulit yang umumnya tidak berbahaya. Namun, ada beberapa ciri-ciri yang perlu diperhatikan karena dapat menandakan adanya bahaya yang terkait dengan tahi lalat tertentu.
-
Apa saja gejala tahi lalat berbahaya? Berikut adalah ciri-ciri tahi lalat yang berbahaya:1. Perubahan Warna: Salah satu ciri yang dapat membedakan tahi lalat berbahaya adalah perubahan warna. Jika tahi lalat mengalami perubahan warna secara tiba-tiba, seperti menjadi lebih gelap atau memiliki warna yang tidak biasa, ini dapat menjadi tanda potensial adanya bahaya. 2. Asimetri Tidak Biasa: Tahi lalat normal biasanya memiliki bentuk yang simetris. Namun, jika ada perubahan pada bentuk tahi lalat, seperti salah satu bagian tahi lalat lebih besar dari yang lain atau jika tahi lalat terlihat tidak simetris, ini dapat menandakan adanya bahaya.3. Ukuran Membesar dengan Cepat: Apabila ukuran tahi lalat meningkat dengan cepat dalam waktu singkat, ini bisa menjadi pertanda adanya bahaya. Jika tahi lalat semula kecil tetapi tiba-tiba tumbuh secara signifikan, ada kemungkinan perlu memeriksakan tahi lalat tersebut ke dokter. 4. Bentuk Tahi Lalat Berubah: Jika bentuk tahi lalat berubah secara signifikan, seperti tahi lalat yang tadinya bulat berubah menjadi tidak beraturan atau memiliki tepi yang bergelombang, ini perlu diwaspadai sebagai ciri tahi lalat berbahaya.5. Muncul Gejala Gatal dan Iritasi: Ketika tahi lalat berbahaya, dapat muncul gejala gatal dan iritasi pada tahi lalat tersebut. Jika tahi lalat terasa gatal, merah, atau terasa ngilu, ini dapat menjadi tanda perlu segera memeriksakannya ke dokter. 6. Terjadi Pendarahan atau Sekresi: Jika tahi lalat mengeluarkan cairan, seperti darah atau nanah, ini bisa menjadi tanda perlu segera memeriksakan tahi lalat tersebut ke dokter karena bisa jadi tanda adanya bahaya.
"Adanya bakteri ini disebabkan karena lalat sering terpapar kotoran dan objek tidak higienis lainnya. Akibatnya, saat mereka hinggap di objek yang bersih, maka bakteri yang dibawa akan tertinggal menempel dan kemudian berkembang biak. Salah satu contoh patogen yang paling sering mencemari tubuh manusia adalah patogen Helicobacter pylori yang akan menyebabkan luka di usus," tambahnya.
Lalu, bagaimana caranya agar kamu bisa terhindar dari kontaminasi lalat ini? Jawabannya tak lain adalah selalu jaga kebersihan tempat tinggalmu dan amankan makanan atau minuman yang akan kamu konsumsi di tempat tertutup dan bersih agar tidak dihinggapi lalat.
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberadaan lalat di sekitar kita tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa membawa risiko kesehatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaLalat membawa 100 lebih patogen, termasuk jamur, virus, parasit, dan bakteri.
Baca SelengkapnyaLalat adalah salah satu serangga yang kerap dianggap remeh. Tapi ternyata, serangga ini dapat membawa bakteri berbahaya seperti salmonella, e.coli, dan lainnya
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 jenis nyamuk di Indonesia dan bahayanya bagi kesehatan yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.
Baca SelengkapnyaTanaman pengusir lalat memanfaatkan sifat-sifat tertentu dari minyak esensial atau senyawa kimia yang dihasilkannya.
Baca SelengkapnyaKucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.
Baca SelengkapnyaMalaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi.
Baca Selengkapnya